♡♡ Four ♡♡

2.5K 597 37
                                    

Musim gugur mulai berganti dengan musim dingin, salju pertama turun semalam. Sekitar mulai terlihat serba putih. Jalan dan pepohonan rindang di samping kiri dan kanan mulai tertutup salju. Dengan jaket dan setelan serba tebal Ong berjalan santai menuju halte bus seorang diri karena Minhyun sedang 'ada urusan' entah itu urusan apa Ong pun sebagai teman dekat Minhyun tidak tahu.

Sambil mendengarkan lagu dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya, Ong berjalan sambil bersenandung pelan. Menikmati musim dingin dengan alunan lagu ballad memang kombinasi yang pas.

Setelah berjalan beberapa meter, didepannya sekitar berjarak 5meter terlihat punggung lebar seorang pria tinggi yang sangat Ong kenali, Kang Daniel.

Kang Daniel terlihat berjalan lebih lambat dari Ong lalu berhenti. Otomatis Ong pun berhenti masih dengan jarak yang sama. Terasa Hp Ong bergetar, Ong lalu merogoh saku celananya dan mengambil Hp-nya, terdapat chat Line dari Daniel, dengan mengigit bibirnya guna menahan suara dan senyum.

Ong melepaskan earphone dan menaruhmya asal di tas lalu mematikan aplikasi musik di Hp-nya kemudian membuka chat dari Daniel dan membalasnya.

Danyel🐻
Ka Ong dimana?

KittenOng🐱
Emang kenapa?


Setelah membalas chat dari Daniel, Ong kembali menatap punggung Daniel yang masih membelakanginya. Sambil menggenggam erat Hp-nya, Ong melihat setiap gerak gerik Daniel dari kejauhan.

'Punggungnya lebar, badannya juga tinggi. Bagaimana dia bisa terlihat so well hanya dari belakang.' Gumam Ong, lalu merasakan getaran kembali dari Hp-nya, balasan chat dari Daniel.

Danyel🐻
Mau pulang bareng ka? Gue tunggu di halte biasa ya?

Melihat chat ajakan pulang dari Daniel, Ong kembali menggigit bibirnya lalu tersenyum lebar. Tanpa membalas chatnya dengan Daniel, Ong memasukan kembali Hp ke saku celananya.

Kang Daniel tetap berdiri di tempatnya semula, Ong memandangnya sambil menggerakan kepalanya ke kiri dan kanan sambil tersenyum. Punggung Daniel naik turun seperti sedang menghela nafas. Senyum Ong semakin lebar.

'Tadi di kantin bilang ga pengen ngajak jalan sih, rasain ga gue bales chatnya.' Senyum jahil Ong terlihat diwajahnya, Ong mengikuti pelan Daniel yang mulai berjalan menuju arah halte.

Semilir angin musim dingin yang bertiup tidak kencang menemani perjalanan Ong dan Daniel yang terpisah jarak. Sesekali Daniel berhenti ketika melihat kucing liar melintas, mengelus sayang kucing liar yang dia temui lalu mengeluarkan bungkus plastik kecil dari tasnya. Ong menebak itu makanan kucing, Daniel memberi makan kucing-kucing liar dengan telaten dan sabar.

Daniel tersenyum lebar hingga gigi kelinci imutnya menyembul saat kucing liar menjilat tangannya sambil memakan makanan kucing yang Daniel berikan.

'Dasar budak kucing.' Melihat kelembutan Daniel saat memberi makan kucing membuat Ong merasa kagum dan juga aneh. Baru kali ini dia melihat pria seaneh Daniel, budak kucing, mendekatinya perlahan, mengesalkan dan juga menggemaskan sekaligus, lembut dan memberi perhatian kepadanya dengan caranya sendiri.

Dengan sedikit berjinjit Ong mendekati Daniel yang masih sibuk duduk berjongkok memberi makan kucing. Ong semakin dekat dengam Daniel, akhirnya Daniel pun menyadari keberadaan Ong dengan wajah sedikit terkejut.

"Kak Ong?" Sapa Daniel, Ong pun ikut berjongkok disamping Daniel.

"Makanan kucing sampe dibawa-bawa ke kampus. Iseng banget sih."  Ucap Ong yang menatap gemas kucing liar dihadapannya.

"Hehe ga iseng kok ka emang niat, kasian soalnya. Ga mungkin kalo dibawa ke kosan, Hyunbin ga begitu suka kucing kosan juga sempit." Jawaban Daniel dibalas deheman pelan oleh Ong yang sekarang mulai mengelus-elus sang kucing.

"Emm..chat aku ga dibalas ka?" Tanya Daniel pelan sambil menatap Ong disampingnya.

"Gue tadi masih sibuk dikampus." Masih tetap tak menatap Daniel, Ong mengamati kucing tersebut yang mulai mengeong pelan dan bermanja di tangan besar Daniel.

"Emm..oke." Daniel bingung harus gimana sekarang. Diajak jalan alias date ga mau, di ajak pulang bareng diem aja. Serba salah Daniel tuh.

"Dan, gue mau kok." Ucap Ong tiba-tiba.

"Mau pulang bareng ka?" Tanya Daniel bingung.

"Gue mau jalan sama lu, jadi sekarang kita kemana?" Akhirnya Ong menatap Daniel sambil tersenyum tipis.

"Lu serius ka mau jalan sama gue? Ka Ong ga sibuk hari ini?" Tanya Daniel terkejut dan aneh kenapa Ong tiba-tiba meng-iyakan ajakannya.

"Iyaaa dan enggaa gue hari ini udah ga sibuk, dah yuk keburu sore." Sambil bangkit berdiri Ong berjalan mendahului Daniel.

Kemudian Ong merasa tangannya digenggam, Ong berbalik dan langsung menghadap tubuh besar Daniel.

"Jangan buru-buru, hati-hati jalannya licin banyak salju loh." Daniel menatap Ong yang lebih pendek beberapa cm darinya. Menyusuri setiap sudut wajah Ong. Sampai dia berhenti di tiga tahi lalat di pipi Ong yang saling berdekatan terlihat seperti rasi bintang.

"Tahi lalat di pipi kak Ong cantik." Daniel mengelus pelan pipi Ong yang berhiaskan tahi lalat seindah rasi bintang dan memandangi wajah imut nan ayu milik Ong dengan tatapan memuja.

"Gombal, tahi lalat aja dibilang cantik!" Ong menunduk tak berani menatap Daniel, dia merasa pipinya memanas dan memerah.

'Dasar beruang gombal!' Batin Ong malu.

"Miaw~" Suara mengeong dari sang kucing menyita perhatian Ong dan Daniel."

"Eh meong duluan ya kita berdua mau date dulu, annyeong." Ucap Daniel sambil melambaikan tangannya kepada kucing yang masih mengeong pelan.

"Daniel kita ga date cuma jalan bareng!" Ong masih sibuk menunduk, sedangkan Daniel menatapnya sambil tersenyum.

'Duh gemesin banget sih, mah mama mau kan mantu imut begini.' Daniel menahan diri untuk tidak memeluk dan mengelus-elus Ong sekarang.

"Kita tuh mau date ka, yuk." Jawab Daniel sambil menggengam jemari Ong dan menariknya untuk berjalan mengikutinya dengan lembut.

"Kita ga mau date cuma jalan bareng!"

"Iya kita date."

"Engga!"

"Iya iya kita ga date cuma jalan bareng maen bareng." Akhirnya Daniel menyerah, masih sambil menggengam jemari tangan Ong sambil sesekali mengusap punggung tangan Ong pelan dengan ibu jarinya.

Ong masih menunduk malu, 'ini ga date kok cuma jalan biasa, ga date kok engga.' Batin Ong sambil menyembunyikan senyumnya.













Double update karena kerjaan kantor lagi sepi 😆😆

Typo? Infokan yaaa~

Miawww!! ( Ongniel )Where stories live. Discover now