♡♡ Seven ♡♡

2.2K 494 84
                                    

"Jieun noona?" Wanita cantik yang dipanggil noona oleh Daniel menghampiri mereka. Tubuh wanita cantik itu mungil, putih dan terdapat mark indah dipipinya. Make up simpel dan rambut pendek terawat yang membuat wanita ini terlihat semakin cantik dan manis.

"Jieun noona kemana aja? Aku kangen noona!" Dengan cengiran khas anak SD mata menyipit membentuk bulan sabit serta gigi kelinci menyembul imut. Iya imut banget Ong juga mengakui kok hanya tidak bisa diungkapkan.

Pertama yah karena gengsi, kedua karena dia sebal menjadi tak dianggap diantara si noona dan Daniel. Mereka saling menatap dan Ong diantara mereka dengan wajah cemberut.

"Wah Niel udah besar ya sekarang, makin dewasa. Tapi wajah dan kelakuan masih sama. Kaya anak SD." Wanita bernama Jieun itu tersenyum lebar serta sorot matanya saat menatap dan mengelus lembut rambut Daniel terlihat sangat sayang dan gemas.

"Pastinya noona!! Lihat dong tinggi aku sekarang, noona aja jinjit kaya gitu mau ngelus rambut aku, hehe." Daniel semakin terlihat manja, benar-benar menunjukan wajah yang bahagia seperti anak kecil.

"Dasar Kang choding." Jieun semakin gemas menatap pria bongsor dihadapannya.

Ong? Dia masih ada kok diantara mereka hanya saja seperti tak kasat mata, sampai akhirnya Jieun merasakan pandangan menyeramkan yang (sengaja) Ong berikan padanya.

"Ehem, Niel siapa? Main bareng temanmu? Wah dunia perkuliahan menyenangkan ya."

"Ah iya noona ini sama teman kampus aku, kenalkan noona dia Ong Seongwu." Daniel perlahan menarik tubuh Ong agar mendekat padanya. Jieun tersenyum menatap Ong sambil mengulurkan tangannya.

"Perkenalkan aku Lee Jieun, saudari sepupu Daniel dari pihak  ibu. Senang bertemu denganmu Ong Seongwu." Perkenalan baik-baik yang Jieun lakukan sedikit membuat Ong malu, merasa bodoh ngapain sih pake natep pake muka serem kaya tadi, duh.

"Ah emm iya Jieun-ssi perkenalkan saya Ong Seongwu teman satu kampus Daniel." Dengan kikuk Ong membalas uluran tangan serta perkenalan Jieun. Sedikit mencuri pandang tak berani menatap langsung Jieun.

Jieun yang menyadari perubahan sikap Ong hanya bisa menyembunyikan tawanya, merasa geli.

"Panggil aja noona jangan kaku gitu ah Seongwu-ya. Tenang aku ini sepupu Daniel kok. Kamu ga perlu khawatir." Jieun menatap Ong sambil tersenyum jahil dan terkekeh pelan.

Ong merasa udara sekitarnya menjadi panas dan rasa panas itu menjalar dari ujung telinga menuju pipinya. Dia malu sekali, ayolah dia memang berpikir jauh bahwa wanita cantik didepannya ini mantan atau gebetan Daniel. Tapi untuk apa Ong sampai sebal? Alasan jelas bernama cemburu itu tetap tak mau diakui Ong. Cuma salah paham batinnya.

Daniel yang tak mengerti maksud saling memandang diantara Jieun dan Ong hanya bisa terdiam bingung. Kekehan pelan yang berusaha disembunyikan Jieun semakin terdengar jelas seiring wajah Ong yang semakin jelas pula memerah.

"Noona?" Daniel yang bingung dan penasaran akhirnya mencoba bertanya tak langsung.

"Ah maaf ya Niel, aku duluan aku mau nyusul Kookie. Tadi dia sibuk main shooting game jadi tadi aku main basket deh." Jieun yang sudah tak bisa menahan tawanya berusaha secepatnya meninggalkan Ong dan Daniel. Lama-lama kasihan juga melihat wajah memelas Ong.

"Bye Daniel, bye Seongwu-ya. Bail-baik sama Daniel ya jadi kamu ga perlu kaya tadi lagi." Kekehan Jieun semakin jelas saat dia meninggalkan Daniel yang sekarang tampak bodoh karena terlalu bingung dan disampingnya Ong yang semakin menundukan wajahnya menahan malu.

"Ongie?" Tak ada jawaban dari Ong, Daniel meraih pundak Ong agar posisi Ong berada dihadapannya.

"Hey Ongie, Danyel salah ya? Jieun noona memang suka bercanda. Waktu aku masih kecil Jieun noona sering kerumah terus kita main bareng." Tetap tak ada jawaban dari Ong.

"Jieun noona baik banget ramah lagi, sekarang juga makin cantik. Wah pacarnya beruntung tuh." Penuturan penuh kekaguman oleh Daniel membuat Ong menatapnya. Ong kembali memasang wajah cemberut.

"Aku ga suka Danyel senyum-senyum ga jelas!" Ucapan bernada galak dari Ong sukses membuat Daniel terkejut, kok tiba-tiba begini.

"Hah? Aku cuma cerita Jieun noona, lagian dia bukan orang lain kok Ongie. Jieun noona itu sepupu aku dan kenyataannya emang dia cantik terus ba- loh Ongie Ongie mau pergi kemana?" Ong yang tak tahan mendengar pujian-pujian Daniel untuk Jieun pergi menjauh, namun tangannya kembali diraih Daniel.

Ong berusaha melepaskan tangannya yang digenggam Daniel, Daniel dengan lembut berusaha kembali membuat Ong menatapnya.

"Kenapa Ongie jadi ngambek sih?" Dengan masih tak mengerti Daniel bertanya kepada Ong yang menatapnya galak menggemaskan.

"Aku ga suka kalau Danyel senyum-senyum kaya gitu, aku ga suka Danyel dipegang
-pegang. Aku ga suka Danyel puji-puji orang lain. Ga suka pokoknya ga sukaaaaa!!!" Sekarang Daniel hanya berdiri mematung mendengar rentetan kata-kata dari Ong. Ong menatap wajah Daniel yang terlihat bingung itu malah semakin membuat Ong kesal.

"Kenapa ga suka?" Pertanyaan singkat Daniel dibalas tarikan nafas kasar dari Ong.

"Karena Danyel milik aku, cuma punya aku! Kang Daniel bodoh!"

Kalimat itu perlu diproses oleh otak Daniel yang tak begitu besar, Ong mulai menjauh dari Daniel. Setelah otak tak begitu besar itu memproses kalimat Ong, senyuman perlahan menghiasi wajah tampan Daniel.




"Ah... gue ngerti. Hehe"



Senyuman itu melebar seiring Daniel mengikuti Ong dari belakang. Ong berjalan sambil menghentak-hentakan kakinya tanda kesal yang semakin memuncak. Entah karena cemburu atau karena gengsi?













Terima kasih atas komen dan votenya. Setiap komen berarti sekali. Terima kasih atas perhatiannya, dan cerita ini konflik ga akan berat-berat. Simple aja kok hehe ♡

Miawww!! ( Ongniel )Where stories live. Discover now