2 : Annoying

1.1K 241 12
                                    

Kedua rahangku terbuka lebar. Hampir saja aku memekik, namun dengan cepat aku menahannya. Jadi dia si pemilik law firm ini? Untung saja aku tidak salah bicara. Tidak bisa ku bayangkan jika aku berkata 'Hai, kau klien ya? Kau ingin bercerai atau apa?' bisa-bisa harga diriku jatuh ke dasar jurang yang paling dalam.

"Ah, Tuan Byun. Saya kira anda klien. Anda bisa bahasa Inggris?"

"Aku sedang berbicara denganmu, jadi menurutmu aku bisa berbahasa Inggris atau tidak?"

Mulutnya sangat-sangat pedas. Dia memiliki keahlian menyindir yang hebat, sama seperti Dave. Aku jadi iri, mengapa lelaki seperti mereka sangat pandai berkata-kata? Pantas saja Byun Baekhyun ini jadi pengacara, aku harus belajar banyak darinya.

"Ah, iya juga." Ku garuk tengkukku yang sama sekali tidak gatal. Aku biasa melakukan itu jika merasa malu atau gugup.

"Untuk apa kau di sini? Kau baru mulai bekerja besok kan?"

"Aku hanya datang untuk melihat-lihat. Kalau begitu aku pamit pulang." Baru melangkah sejauh satu jengkal, aku sudah terjatuh lagi. Astaga, aku lupa mengikat tali sepatuku. Aku benar-benar malu! Bisa-bisanya aku terjatuh di depan pemilik law firm ini.

Tuan Byun mengulurkan tangannya dan aku langsung saja mengambil tangannya itu. Tangannya benar-benar halus seperti artis, kenapa dia tidak jadi artis saja? Sepertinya dia cocok, dia tampan dan seksi dengan eyeliner tersebut. Aku tidak tertarik padanya, aku sudah katakan kalau aku tidak menyukai lelaki dengan riasan, kan? Hanya saja, riasan itu sangat cocok untuknya. Mungkin kalau ia jadi artis atau model, ia akan terkenal.

"Tri—"

"Lain kali jangan ceroboh. Belum bekerja saja sudah ceroboh seperti ini. Aku tidak menerima kesalahan apapun pada karyawan." Aku belum sempat mengucapkan terima kasih namun ia sudah memotong perkataanku dan berjalan begitu saja melewatiku, bahkan ia menabrak bahuku dengan sengaja. Ku tarik kata-kataku yang mengatakan bahwa ia seksi. Sifat menyebalkannya itu mengurangi nilai seksinya.

Aku menggeram kesal. Mengapa daddy merekomendasikanku di perusahaan yang pemiliknya sangat menyebalkan?! Aku harus mencari law firm baru, tidak peduli jika daddy marah karena tingkah si pemilik itu membuatku geram. Bisa-bisa aku terkena penyakit darah tinggi jika bekerja di sini. Walaupun hanya magang, aku ingin bekerja di tempat yang terdapat orang-orang ramah.

Dengan gerakan yang kesal, aku mengambil ponselku dan mencari nomor dad.

"Dad!" Sapaku saat dad sudah mengangkat panggilanku.

"Ada apa sweetheart?"

"Aku tidak ingin magang di sini. Orang-orang di sini menyebalkan." Aku tau sekarang pasti daddy sedang memijit pelipisnya karena pusing dengan tingkahku.

"Cherry kau tidak boleh seperti itu—"

"Pokoknya aku tidak ingin di sini. Bye dad, love you." Langsung saja ku tutup panggilan dengan dad karena kalau tidak pasti dad akan menceramahiku.






"Cher kau sudah pulang?" Mom yang sedang memasak di dapur menyadari kepulanganku. Sebenarnya bukan menyadari, namun di rumahku terdapat alarm. Jadi kalau ada penyusup atau musuh dad, kami dengan mudah mengetahuinya melewati alarm tersebut.

"Sudah mom. Kau sedang apa?" Aku menghampiri mom yang terlihat sedang sibuk di dapur. Ia menggulung rambutnya sampai ke atas. Mom sangat cantik walaupun sudah sangat berumur, aku kagum dengan kecantikannya.

Mom memperlihatkanku sebuah menu dan aku langsung memekik girang menyadari itu adalah makanan kesukaanku.

"Mom kau yang terbaik!" Ku cium pipinya secepat kilat lalu memeluknya girang. "Ada yang bisa ku bantu? Yeah walaupun aku tidak terlalu pandai memasak tapi aku bisa membantumu dengan memotong sayuran."

"Tidak perlu, kau pasti lelah. Kau harus istirahat, oke?" Mom mendorongku keluar dari dapur, padahal aku sangat ingin membantunya memasak. Hitung-hitung untuk belajar memasak agar bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku kelak.

Ah aku terlalu berimajinasi.

Karena mom mengusirku, jadinya aku masuk ke dalam kamar dan mulai beristirahat.







"Cherry, bangun sweetheart. Makanan sudah siap." Aku mengerjapkan kedua mata berkali-kali, mencoba terbiasa dengan cahaya yang masuk ke mataku.

Ku lihat dad yang sedang tersenyum tampan memandangku. Apa aku sudah bilang jika dad sangat tampan? Di umur dad yang sudah tua saja, dia terlihat tampan, aku jadi penasaran dengan wajah dad saat seumuran dengan Dave. Pasti dad lebih tampan.

"Aku masih mengantuk dad..." Aku memejamkan mataku lagi. Sebenarnya aku sudah tidak mengantuk, hanya saja aku malas turun ke bawah.

"Kau yakin masih mengantuk? Kalau begitu makanan mom akan berakhir di perut dad dan Da–"

Mendengar makanan, tanpa aba-aba aku langsung bangkit dari kasur dan berlari turun ke bawah dengan rambut yang acak-acakan. Aku tak peduli, ini makan malam keluarga dan aku sudah sering seperti ini. Walaupun Dave berkali-kali berkata bahwa aku seperti singa saat bangun tidur, itu tak membuatku goyah. Namun tiba-tiba saja langkahku terhenti di anak tangga terakhir. Ada seseorang yang tidak ku kenali duduk di antara Dave dan mom. Astaga, ada seseorang yang ikut makan malam! Dengan gerakan yang hati-hati dan tidak membuat suara apapun, aku menaiki anak tangga kembali untuk membenarkan perawakanku yang memang seperti singa ini.

"Kau mau kemana, Cherry?" Sialnya, dad sudah berada di belakangku ketika aku membalik tubuhku.

Aku tidak berani melihat ke arah mom, Dave, dan orang asing itu. Aku yakin mereka sedang melihat ke arahku.

"Ayok bergabung Cherry." Dad menarikku dan sial sekali tenaganya sangat kuat. Sekarang mereka yang ada di meja makan bisa melihatku dengan jelas. Aku tau Dave sedang tertawa dalam hati, terlihat dari wajahnya yang sangat jelek itu kalau sedang menahan tawa. Sial sial sial.

Dad menggiringku ke tempat duduk di sebelah Dave dan aku terkejut saat melihat seseorang yang ada tepat di depanku. Ia duduk di samping mom.

"Kau?" Kataku dengan wajah terkejut yang sama sekali tidak bisa ku tahan. Ia tak terkejut sama sekali, ia hanya menatapku dan tersenyum biasa seolah-olah ia tidak mengenalku. Sial, ini benar-benar sial. Dia pasti tertawa di dalam hati juga seperti Dave!

"Kau sudah bertemu dengannya, Cher?" Tanya dad yang ku jawab dengan anggukan. "Kalau begitu kenapa kau meminta pindah?"

Skakmat! Aku sangat malu. Mengapa dad berbicara seperti itu di depan Byun Baekhyun?! Oh tidak, harga diriku sudah sangat jatuh sekarang. Bahkan sudah jatuh sejak pertama kali kami bertemu dan dad membuatku semakin malu.

Hari ini aku sangat sial.

"Dad!" Tegurku dan dad hanya tertawa. Tidak ada yang lucu! Namun Dave dan mom juga ikut tertawa.

"Aku kira kau menyukai law firmku karena datang sebelum bekerja?"

Oh gosh. Mendengar suaranya saja sudah membuatku jengkel.

"Ya pada awalnya. Namun saat bertemu denganmu, aku kira mencari law firm yang baru terdengar lebih baik." Sindirku. Untung saja Dave sering berkata pedas jadi aku bisa belajar dari kata-katanya.

Byun Baekhyun terlihat santai mendengar ucapanku, bahkan sangat santai seperti tidak mendengar apapun.

"Putrimu ini sangat manis,"

Rasanya aku ingin mengubur Byun Baekhyun dalam-dalam setelah mendengarnya berkata seperti itu. He is so annoying.










Jadi gimana sama chapter duanya? Bosenin gak? Btw, lebih suka bahasa kayak gini atau bahasa kayak di enrapture? Don't forget to vomment

Elaborate [ On Hold ]Where stories live. Discover now