Bab 6

1.8K 161 13
                                    

Bagi Im Yoona menuruti perkataan atasannya adalah bentuk dari dedikasi sebagai pegawai. Begitupun dengan kasus Kwon Yuri ini. Yang tak lain anak dari atasanya. Sebagai sekretaris Kwon Taehyun, Yoona kini berstatus sebagai istri pengganti sementara.

Katakanlah ia tolol menerima saja apa perintah Kwon Taehyun bagi Yoona itu hak setiap orang untuk menilainya. Ia tak perduli dengan itu semua selama ia melakukan sesuatu yang mrnurutnya masih dijalurnya ia akan melalukannya.

Termasuk hal ini.

Hanya sampai Kwon Yuri ditemukan yang Yoona tahu tak akan lama, mengingat tadi Kwon Taehyun sudah mengantongi kemana tujuan kabur Yuri.

"Check out sekarang! Bereskan barangmu!" Perintah Siwon begitu masuk kedalam room dimana Yoona sedang membaca email lewat ponselnya.

Yoona mengangguk lantas membereskan barangnya yang tak seberapa.

"Saya permisi kalau begitu."
Siwon tak meresponnya dan fokus membereskan barangnya lagi sampai tepat saat Yoona memutar kenop pintu Siwon memanggilnya.

"Berikan nomor ponselmu!" Siwon mengulurkan ponselnya pada Yoona. Yang mau tak mau Yoona terima, ia lantas menuliskan ponselnya seprti keinginan Siwon.

"Sudah, Siwon shi. Saya pamit kalau begitu." Pamit Yoona kini benar-benar pamit dan kini sudah hilang dibalik kotak besi.

Yoona harus cepat pulang, dirumah masih ada yang menunggunya setelah kemarin ia titipkan pada ahjjuma yang tinggal di bawah rumahnya sewanya.

"Ikuti Im Yoona!" Perintah Siwon pada penerima telepon di ujung sambungannya.

"Baik Tuan!" Balas si penerima demgan tegas.

"Ikuti juga selidiki latar belakangnya. Aku tunggu info secepatnya," jelas Siwon lagi sebelum berjalan ke luar lift menuju lobby dimana sang supir sudah menunggunya.

"Tidak bersama Nyonya Kwon, Tuan Muda?" tanya sang supir penasaran.

Pasalnya pengantin baru biasanya sangat sudah dipisahkan. Terlebih ia juga penasaran alasan pembatalan resepsi semalam, namun semuanya hanya bisa ia pendam sendiri saat melihat raut sang Tuan yang sudah ia supiri lebih dari 15 tahun ini menggelap.

"Jalan saja, Lee Ahjjusi. Pulang ke apartement saja," perintah Siwon sebelum bersandar di jok mobil mahalnya dan memejamkan matanya.

Pulang ke apartement dan berusaha agar pikirannya tenang justru menjadikannya semakin pusing saat membuka pintu dan melihat sang ibu sedang duduk di ruang tamu menunggunya.

"Waeyo eomma?" tanya Siwon dengan lesu. "Aku ingin istirahat."

Nyonya Choi tak menghiraukan ucapan sang anak dan justru  menarik tangan Siwon hingga duduk didebelahnya.

"Dengar Siwon ah!!" Ucap Nyonya Choi dengan serius yang mau tak mau membuat Siwon menuruti sang ibu dengan menatap serius wajahnya.

"Jangan sentuh wanita itu! Jangan jatuh cinta pada wanita itu dan jangan perdulikan wanita itu. Paham?"

Siwon awalnya berpikir seserius apa hal yang akan dibicarakan sang ibu, tapi begitu ia mendengarnya ia langsung saja mengangguk dengan mantap.

"Tentu eomma. Untuk apa aku memperdulikannya." Jawab Siwon yang membuat Choi Hae Mi tersenyum puas.

"Tapi apa dia benar-benar tak ada maksud lain eomma?" tanya Siwon penasaran. "Maksudku ini pernikahan dan dia menerimamya saja. Apa itu tak aneh?" lanjutnya yang masih merasa ada sesuatu yang ganjil.

Hae Mi hanya mengangkat bahunya, ia pun tak tahu. Baginya selama wanita itu tak menimbulkan masalah bagi keluarganya ia tak perduli apa motif dibalik persetujuan wanita itu.

The Billionaire's WeddingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora