Aggressive

4K 252 44
                                    

#30

Sesampainya di apartment, Jisoo membuka pintu dan menyimpan sekeranjang kecil kue di atas meja.

"Unnie, kau bawa kue lagi?" Lisa yang sudah tersenyum lebar pun duduk seperti anak kecil di atas sofa dan membuka keranjangnya. "Kenapa cuma 2 biji kue nya?" ia mengernyitkan dahinya dan merasa sedikit kecewa jika kue yang Jisoo bawa dari cafe tak sebanyak biasanya.

"Hari ini, pembeli lumayan ramai. Saat kami berdua sampai disana, cafe sudah di penuhi banyak pembeli. Jadi yang tersisa hanya segitu, kalau mau banyak kau beli saja." Lisa tak mendengarkannya dan sibuk memakan kue dengan isian coklat kesukaannya.

"Unnie, aku akan pesan banyak kue untuk di distroku, karena sekarang ada studio foto juga jadi aku akan menghabiskan waktu ku memakan kue mu dengan pekerja yang lain." Mulut Lisa penuh dengan kuenya.

"Kau pesan jauh-jauh hari agar bisa aku siapkan." Jennie beranjak masuk ke kamarnya, Rose yamg melihat Lisa duduk sendirian pun menghampirinya.

"Unnie membawa kue lagi?"

"Iya tapi cuma ada dua, dan sekarang tersisa satu." Rose pun memakan kue terakhir yang ada.

***

JENSOO POV

Jennie bersandar di kasurnya dan melihat-lihat resep kue pastry yang baru, sedangkan Jisoo baru masuk ke dalam kamarnya.

"Sedang apa?" tanya Jisoo duduk di depan Jennie.

"Aku melihat-lihat resep baru, mungkin bisa kita coba suatu saat nanti." senyum Jennie sambil tak memalingkan wajahnya dari ponselnya.

"Hmmm, aku juga ada ide dan punya resep baru, nanti aku akan bicarakan denganmu."

"Baiklah, kau bilang saja padaku biar nanti aku akan siapkan bahan-bahannya." Jennie menyimpan ponselnya dan kembali terduduk.

"Jen.." panggil Jisoo pelan.

"Iya, sayang? Kenapa?" Jennie mengangkat satu alisnya.

Jisoo tak menjawab pertanyaan Jennie, ia merangkak cepat menghampiri kekasihnya itu dan menarik leher Jennie, ia mencium Jennie dengan agresif dan menggigitnya.

"Jis.. Ahh.." ciuman Jisoo mulai menjalar ke leher Jennie dan membuat beberapa kissmark disana. "Jisoo-ya!!" Jennie melenguh setiap kali decapan Jisoo menyentuh kulit mulusnya.

Piyama teddy bear itu pun lolos dengan cepat, payudara berukuran yang "hmmmm" di tutupi oleh bra merah terang sudah menyambut Jisoo yang entah kerasukan apa malam ini.

"Jisoo!! Kau.. Kenapa?" ucapnya terbata-bata saat isi dari balik bra itu berhasil di lumat habis oleh Jisoo. Benar ungkapannya selama ini, payudara Jennie melebihi cakupan telapak tangannya, membuatnya gemas saat meremas gundukan itu beberapa kali.

Jisoo menghisap kuat "J.milk (Jennie Milk)" miliknya sampai Jennie meronta antara sakit, geli dan nikmat.

"Jisoo-ya!! Ahhh.. Jangan ku.. At.. Ahh.. Kuat.." Jisoo melepaskan celana piyama itu sekaligus celana dalam yang senada dengan bra yang ia gunakan dan menjilat belahan vagina Jennie yang mulai membasah.

Tanpa ba bi bu, Jisoo memasukkan kedua jarinya dan mengocoknya pelan, merasakan setiap inci isi dari milik kekasihnya itu.

"Jen.." Jisoo memasukkan jarinya lebih dalam sambil menjilat dan menghisap klitoris gadis yang sedari tadi menggeliat itu.

"Sial, kau Kim Jisoo!!" teriak Jennie saat ia meraih orgasmenya, badannya mengejang dan tangannya meremas rambut Jisoo yang masih berdiam di tempatnya.

"Bagaimana Jen?" tanya Jisoo sambil mencium bibir Jennie dengan cepat dan segera berbaring untuk tidur.

"Ohhh, aku lemas.." ucap Jennie dengan desahannya.

JENSOO POV END

***

Lisa terduduk di balkon sambil meminum susu coklat kesukaannya. 1 kursi bar di sampingnya menemani gadis itu saat jam sudah menunjukkan pukul 01.17.

"Kau belum tidur?" tanya Jennie yang mengenakan singlet hitam dan celana piyama teddy bearnya, membawa segelas susu vanilla dan duduk di kursi sebelahnya.

"Aku tidak bisa tidur. Kau sendiri?"

"Aku baru selesai dengannya." Jennie mulai mencicip gelas susunya.

"Kali ini aku tidak mengganggumu, huh?" Lisa menyeringai, merasa kali ini Jennie tidak akan jadi membunuhnya seperti tadi siang.

"Dia agresif sekali, aku yang di buat menderita olehnya."

"Ia mendengarkan Rose ternyata." Lisa meminum lagi susunya.

"Maksudnya?"

"Iya, tadi sebelum Jisoo masuk ke kamar kalian, ia bertanya pada Rose bagaimana caranya bisa menang dalam permainan kalian, lalu Rose bilang, dia harus agresif. Lalu dia mengangguk dan pergi, aku tidak tau bagaimana dia melakukannya denganmu."

"Hmmm, begitu ternyata." Jennie mengangguk dan ikut menatapi jalanan yang ada di bawah sana. "Aku melihat, jika kau sedang ada masalah, cerita lah."

"Tak ada, tidak ada masalah." Lisa berusaha menutupi itu dengan senyumannya.

"Ayolah!!" pukul Jennie pada bahu Lisa.

"Hmmm, ayahnya Rose akan datang lusa." Lisa menunduk.

"Baguslah, kau bisa.."

"Dia tidak tau hubungan kami berdua.." ucapnya lirih.

***

You're Mine [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora