Masih Cinta Part 22

1.2K 36 1
                                    

Matahari telah menyongsong masuk ke ruangan yang khas dengan bau obat-obatan,perdebatan telah terjadi antara 2 orang yang semalam baru saja come back,entahlah apa yang sedang mereka perdebatkan itu,yang pasti adalah hal konyol.
"Cepet sana kesekolah,empet gue lihat muka lo disini"
"Gue juga sebenarnya udah empet sama lo,tapi berhubung gue pacar yang baik,ya gue tahan-tahan ajasih"
"Lo pacar yang baik?sejak kapan lo pernah baik sama gue?"
"Lo aja yang gak pernah tau,gue sempet curiga sama lo,lo tuh cewek beneran gak sih?"Ujar Rio dengan tampang polosnya
Plaak
Sebuah botol aqua melayang kekepala Rio
"Maksud lo?"Ujar Ify melotot
"Cewek tulen itu lembut,feminim,gak suka teriak-teriak,nah elo?"
"Meragukan"Celetuk seorang cowok yang sedari tadi hanya diam melihat pertengkaran dua orang itu.
"Depaaa"
Seketika deva langsung menutup mulutnya
"salah ngomong nih"Batin Deva
"Hehe gue berangkat dulu ya kak.Byee"Deba langsung ngacir meninggalkan ruang rawat Ify
"Udahan deh fy berdebatnya,gue capek"
"Siapa yang ngajak lo berdebat?"
"Lo nyolot sih"
"Lo yang mulai"
"Yee gue kan gak mau sekolah,kenapa lo yang sewot"
"Gue juga yang sakit,kenapa lo yang repot"
Rio memandang kesal kekasihnya itu
"Apa lo liat-liat,naksir?"Ujar Ify
"Ya Tuhan kenapa gue bisa jatuh cinta sama gadis gila seperti dia"Ujar Rio
"Yaudah sono sama Iley"
"Gue juga maunya gitu"
"Kak,ini pisau tajam loh.Lo mau ngerasain"Ujar Ify seraya memegang pisau untuk memotong buah.
"Fy jangan gila lo,masih pagi nih.Taruh tu pisau"
"Gue berharap setan lewat dan ngenain perut lo kak"Celetuk Ify
Rio langsung merampas pisau itu,dan ia letakkan ditempatnya semula.Lalu tangannya langsung bergerak menjitak kepala sang gadis.
"Entar lo nangis nangis,gak mau makan,gak mau tidur kalo gak ada gue"Ujar Rio
"Dih kurang kerjaan banget gue begitu,mending cari cowok baru yang lebih cakep"
"whatever.Gue capek berdebat sama lo"Rio menghempaskan tubuhnya disofa yang digunakan deva untuk tidur semalam.
"Lo beneran gak sekolah kak?"
Rio menggeleng seraya memainkan HP nya.
"Nanti ke puncak yah"
Rio langsung mengalihkan pandangannya ke Ify
"Lo mau mati disana"
"Ayolaah kak,kan kemarin gak jadi.Lo juga udah janji"
"Tahun depan"
"Iya kalo gue masih bisa bertahan"Batin Ify
"Kak..."Ujar Ify dengan tampang memelas
"GAK"
"Kak Rio gue pengen kesana,ayo dong,toh gue udah gpp.Yah yah yah"
"Kalo enggak ya enggak"
"Yaudah kalau gak mau,gue gak akan makan dan minum obat"Ancam Ify
"Serah lo,yang sakit elo.Ngapain lo gak mau makan bilang-bilang"Ujar Rio
"Hufttt sabaar sabaarr"Gumam Ify seraya mengelus dadanya
*Disekolah*
"Eh..eh semalem gue dikasih bunga sama kak Iel.So sweet"Ujar via sambil membayangkan kejadian semalam saat Iel rela datang malam-malam hanya untuk memberikan bunga mawar.
*flashback on*
Seorang gadis berpipi chuby sedang asik menonton televisi dengan setoples keripik ditangannya.Mulutnya tak henti-henti mengoceh ketika melihat adegan yang membuatnya gregetan.Dering lonceng terdengar jelas ditelinga gadis itu,namun ia tetap tak bergerak dari tempat duduknya.Mulutnya masih penuh dengan keripik,dan matanya masih setia menatap layar televisi.
"Viiiaaa bukain pintunya"Teriak sang ibunda
"Itu orang iseng bun"Jawab Via asal
Sang bunda yang sudah tau tabiat putrinya itu langsung berjalan menuju pintu
Ckleek
"Malam tante"Seorang lelaki hitam manis berdiri didepan pintu
"Eh Iel,pasti mau ketemu Via kan.Tuh dia lagi didepan TV,masuk gih"
"Hhehe iya tante"
Keduanya pun melangkah menuju ruang tamu
"Ih tu cewek maunya apasih,udah ditembak juga masih aja ditolak.Entar kalau tuh cowok deket sama cewek lain,galau."Ujar seorang gadis.Tak terlihat ada lawan bicara gadis itu,yang ada hanyalah keripik pisang yang masih setia ditangannya.
"Tante tinggal dulu ya"Ujar mama Via
Iel mengangguk.Sepeninggal calon mertua,Iel mendekati Via.
"Pantesan tembem,malam-malam aja ngemil terus"Celetuk Iel
Via sontak menoleh
"Kak Iel"Gumam Via
"ngapain kesini?"
"Jadi ceritanya gak boleh nih kesini?"
"Eh eh bukan gitu.Maksudnya ngapain malam-malam kesini?"Tanya Via lagi
"Nih"Iel menyodorkan bunga mawar ke Via
"Apaan nih?"Tanya Via dengan tampang polosnya
Iel yang gregetan dengan sang kekasih,akhirnya mencubit hidung Via sebagai pelampiasan.
"Aiish kak Iel sakit tau"
"Sejak kapan Gabriel Steven Damanik punya cewek lemot"
"Ihh siapa yang lemot"
"Ya lo lah,udah tau ini bunga,masih nanya lagi ini apaan"
Via menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal,ia membenarkan pernyataan cowoknya itu.
"Kayak monyet lagi garuk-garuk gitu"Ujar Iel
"Ihh kak Iel rese,btw ini bunga dalam rangka apa kak?ini bukan ultah gue,juga bukan anniversary kita"
"Emang kalau ngasih bunga harus ada hari spesial dulu?"
"Enggak sih,makasiih ya huggy"Ujar Via
"Sama-sama buggy"
Dan kemesraan pun terjalin oleh 2 pasangan yang selalu berhasil menciptakan suasana romantis ini.
*flashback off*
Seketika tawa Shilla dan Agni pecah ketika Via menyelesaikan ceritanya,membuat gadis itu mengerutkan kening melihat tingkah sahabat yang menurutnya 'aneh' karena tidak ada yang lucu,lantas kenapa 2 sahabatnya itu tertawa?.
"Lo berdua kenapa?kagak kesambet kan?"Ujar Via
"Hahahah so sweet dari mana coba?Kak Iel aja tau lo lemot,trus trus apa tuh huggy buggy"Ujar Shilla
"Hueeks gue muntah dengernya,eh eh shill tetangga gue kan punya 2 anjing dan kalau gak salah namanya huggy sama buggy deh"Ujar Agni
"Hhahah gak gaul banget lo vi,masak pake nama anjing"
"Yee enak aja,anjing tetangga lo aja yang ngikut-ngikut"
Shilla dan Agni masih tertawa ngakak,sementara Via hanya mengerucutkan bibirnya,menurutnya ini sama sekali tidak lucu.
"Apaansih lo berdua,gak lucu tau.Huuuaa Ipyyy tolongin gue,gue dianiayaa"Ujar Via
"Hhahah lo teriak sampe pita suara lo putus juga,Ify gak akan denger"Ujar Agni
"Jahat banget sih lo berdua"
"So"Ujar Shilla dan Agni serentak lalu melanjutkan tertawa
*****
Rio melemparkan tatapan kesal pada gadis yang asik dengan PSP ditangannya,wajahnya tak menunjukkan raut kesal ataupun takut,melainkan datar-datar saja.
"Ify gak usah kayak anak kecil deh,cepet makan"Ujar Rio
Yah,Ify benar-benar melakukan ancamannya tadi,ia tidak makan ataupun minum sejak tadi pagi,yang dilakukan gadis itu hanya bermain PSP milik sang adik.
Ify tak menanggapi ucapan Rio,ia masih terfokuskan dengan benda yang ada ditangannya.
"Ify gue ngomong sama lo"Ujar Rio
"Aissh ayoo cepet kejaar,bentar lagi finish"
Rio langsung merebut PSP yang ada ditangan Ify dan melemparkannya ke sofa
"Apaan sih lo kak,ganggu aja"
"Cepet makan,lo mau mati hah"
"Gue yang mati kenapa lo yang sewot"
"Errr...Mau lo apasih?"
"Puncak"Jawab Ify enteng
"Lo liat keadaan lo,kalau gak sakit gue udah ajak lo ke puncak.Jangan kayak anak kecil"
"Iya gue emang anak kecil.PUAS LO"Ujar Ify lalu menarik selimut dan menutupi wajahnya.
Kenapa lagi-lagi Rio harus membawa tentang kedewasaan,ia memang egois,ia memang kekanak-kanakan,tapi.....itu semua Ify lakukan karena Ify takut,Ify takut jika dirinya tak akan mampu bertahan lama.Ify takut jika tak sempat menikmati waktu berdua dipuncak bersama Rio.
Rio menghela nafas,ia sadar ia salah berbicara.Ia tau Ify tidak suka dibilang seperti anak kecil
"Fy..maaf"Ujar Rio lembut
"Lo balik aja,gue gpp sendiri"Ujar Ify dari balik selimutnya
"Gue gak bermaksud apa-apa,gue Cuma khawatir sama kondisi lo.Lo masih lemah,kalau lo udah sembuh,gue janji bakal nurutin semua permintaan lo"
"Fy..maaf kalau gue selalu bilang lo kayak anak kecil,gue suka sikap manja lo tapi pliis itu semua demi kebaikan lo"
"Jangan siksa gue sama sikap lo kayak gini,gue gak ngerti harus bersikap gimana,nurutin permintaan konyol lo itu?"
Ify sudah mengeluarkan air mata,ia tidak tau akan perasaannya saat ini,harus senang atau sedihkah?Ia tidak menyalahkan Rio,ia tau kekasihnya berbuat seperti itu demi kebaikannya,tapi ia terlalu takut,takut jika ia tidak diberi waktu lama untuk membahagiakan pangerannya ini.

Masih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang