prolog

26.4K 948 9
                                    

Jangan lupa vote n coment yh

Author prov

Hidup Alika dipenuhi dengan sesuatu yang buruk baginya bagaimana tidak karena setiap sampai disekolah ia selalu disuruh untuk piket kelas yang seharusnya bukan waktunya untuk melakukan piket kelas.
Tapi apa boleh buat ia hanya bisa pasrah sebab bila ia menolak rambutnya akan ditarik dengan keras hingga beberapa rambutnya rontok.

Di kelas ia selalu menyendiri terkadang teman perempuannya yang bernama Alya sering memerintahkan untuk mengambilkan makan atau pun minum saat dikantin.

Terkadang Alika menjadi bahan ejekan murid lainnya karena rupanya yang jelek. Ia pun di bully disekolahnya pada jam pulangan ia selalu dipukuli oleh kelas lain,
Bila Laki-laki yang mem bully maka Alika akan ditendang, tetapi bila Perempuan ia akan diseret lalu dipukul.

Ia selalu menangis setiap di kamar panti asuhan tetapi ia bisa melupakan masalah itu karena teman sekamarnya yaitu Sasha selalu menenangkannya

"Sasha aku sudah muak, mereka mengejekku karena rupaku aku tak tahan," ucap Alika.

"Sudah-sudah berhentilah menangis, aku tak bisa melihatmu menangis." Sasha berusaha menenangkan Alika.

Menurut Alika, Sasha itu teman untuk mencurahkan rasa sakitnya dan kakak baginya. Sasha sangat sayang kepada Alika karena Alika berumur 2 tahun lebih muda dari Sasha. Saat ini Alika berumur 16 tahun, sedangkan Sasha berumur 18 tahun.

Tapi ... beberapa hari yang lalu sasha telah diadopsi oleh wanita muda yang seorang pengusaha yang kaya, wajar saja ia memilih untuk mengadopsi Sasha meskipun umurnya yang terbilang mulai dewasa karena Sasha pintar di bidang matematika. Dia merupakan anak yang rajin tak heran ia memiliki Ibu angkat yang kaya karena ingin suatu saat perusahaannya diberikan kepada
Sasha.

"Seperti menyenangkan bila menjadi Sasha yang sudah di adopsi," ucap Alika sambil menangis meratapi apa yang terjadi.

"Sekarang aku tak punya teman untuk berbagi ceritaku, seorang Kakak yang selalu mendukungku."

Kesepian, adalah satu kata yang menggambarkan keadaan Alika saat ini. Bisa dibayangkan bagaimana dirimu saat ditinggal oleh seseorang yang benar-benar kau sayangi.
Terkadang Alika berpikir bahwa dihidupnya tidak adil, tidak! Hampir setiap hari dia berpikir seperti itu.

Mengapa dia tak bisa hidup bahagia bersama Orang Tuanya? Mengapa dia harus berada dipanti asuhan. Mengapa dia harus menjadi korban Bully dari temannya? Tidak, kata teman tak pantas untuk seseorang yang membuat orang lain menjadi korban penindasan.

Itu tak pantas, sama sekali.

Tak ada yang bisa Alika lakukan untuk merubah semuanya, mungkin ini akan terus terjadi. Pikiran Alika selalu melayang kemana-mana, berpikir mengapa dia harus seperti ini.

Menjadi korban penindasan itu bukan suatu hal yang menyenangkan, apalagi itu terjadi setiap hari. Setiap hari pula Alika tersiksa oleh orang- orang yang tak punya rasa kasihan tersebut.

Memandang orang lain sebelah mata dan hanya melihat orang itu dari kekurangannya, lalu menjadikan hal tersebut sebuah alasan untuk menindas mereka yang tidak bersalah.

Bukankah itu hal bodoh? Iya memang bodoh. Karena kekurangan seseorang dijadikan pacuan untuk hal buruk.

"Waktunya tidur Alika sayang," ucap Ibu panti di pintu kamar Alika. Ibu panti tersebut mendekat ke arah kasur Alika lalu mengelus kepalanya dengan lembut, dan menciup keningnya.

Momen ini tak akan pernah Alika lupakan dalam hidupnya.

"Selamat malam Alika, bermimpi indahlah," ucap Ibu panti dan segera beranjak dari kasur menuju kepintu.

"Selamat malam," balas Alika. Yang kemudian pintu kamarnya ditutup oleh Ibu panti.

Alika membalus tubuhnya dengan selimut, dan meneteskan air mata.
Dia merasakan perasaan bahagia bercampur sedih.

Bahagia karena ia memiliki orang lain yang masih peduli padanya selain Kak Sasha, dan sedih karena teringat bahwa dia tak memiliki Orang Tua.

Malam itu ditemani sinar rembulan yang begitu indah, Alika terus menangis dalam diam. Memikirkan betapa malangnya hidupnya, dan kemudian tertidur.

*******

05.00

ALIKA POV

Aku masih punya waktu dua jam lagi sebelum berangkat sekolah, rasanya aku enggan sekali pergi sekolah. Tentu alasannya kamu sudah tahu.

Aku segera turun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi, mempersiapkan diri dan segera sarapan.

Tak butuh waktu lama aku berada dikamar mandi, mungkin hanya sekitar 20 menit. Itu tidak lama bukan?

Aku segera memakai seragam sekolahku, lalu menulis beberapa catatan yang hampir saja ku lewatkan. Aku tak ingin dihukum hanya karena catatan dibuku ku yang tidak lengkap.

Dan tiba-tiba saja kalung yang berada dileherku bersinar, ku akui kalung ini begitu indah. Warna ungu dan biru laut bercampur, dengan hiasan perak disampingnya.

Dan kilasan memori tentang kejadian setahun yang lalu terlintas dipikiranku.

Bersambung.....

Jangan lupa vote n coment yh 😊😊

Share ke teman kalian kalau menurut kalian bagus...

Bye......
By:melistiana

Academy Of MagicWhere stories live. Discover now