Part 24 : The Last Page

569 64 2
                                    

Terhitung sudah seminggu ini sifat jimin berubah,seulgi tidak tau apa penyebabnya yang pasti jimin berubah menjadi berkali-kali lipat lebih perhatian pada seulgi. Perubahan sifat jimin memang positif tapi entah kenapa seulgi menjadi tidak enak hati. Seperti hari ini,jimin membawa banyak makanan buatannya sendiri untuk seulgi.

"noona,aku memasakan ini untukmu. Aku bangun pagi-pagi sekali agar aku tidak telat pergi ke kampus"

"seminggu ini kau sudah memasakkan untukku jimin,kau tidak perlu melakukannya setiap hari"

"apa kau tidak menyukai makanan buatanku?"

"aku suka bahkan sangat suka. Tapi aku tidak ingin merepotkanmu"

"tidak,aku tidak keberatan memasakkan semua ini untukmu" seulgi tersenyum manis pada jimin

"terima kasih banyak"

"oh ya noona,apa kau akan merindukanku kalau aku pergi?"

"tentu saja,memangnya kau mau pergi kemana?"

"entahlah,mungkin sebentar lagi aku akan pergi untuk waktu yang lama"

"kau ini bicara apa sih"

"kenapa aku jadi seperti ini ya,maaf kalau sifatku membuatmu risih"

"tidak"

"noona kalau aku tidak membuatkan makanan lagi untukmu kau harus makan yang sehat ya. Ingat satu hal,aku selalu mencintaimu sampai kapanpun. Hukum aku jika aku melupakanmu"

"oh ya tuhan. Apa yang kau bicarakan park jimin? Hentikan bicara apapun yang aneh. Aku akan tetap sehat karna kau menjagaku,dan apa itu dengan pergi untuk waktu yang lama? Aku tidak akan mengizinkan kau pergi tanpa aku"

"baiklah noona"

"pulang kuliah aku akan ke mall untuk membeli baju. Kau ikut ya?"

"apa harus hari ini?"

"tentu saja" seulgi menunjukan aegyonya agar jimin luluh

"besok saja ya,lebih baik hari ini kau istirahat saja. Besok libur jadi bisa berbelanja lebih leluasa"

"tapi aku mau sekarang" seulgi merangkul manja tangan jimin

"besok saja"

"yasudah kalau tidak mau aku pergi sendiri saja"

"huft.. Yasudah aku antar"

🐻🐻🐻🐻

Pulang dari kampus seulgi dan jimin jalan menuju mall yang jaraknya tidak begitu jauh dari kampus mereka. Sepanjang perjalanan seulgi bercerita banyak,tapi jimin hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"kau seperti tidak bersemangat mengantarku" jimin menghentikan langkahnya,ia menggenggam bahu seulgi agar berhadapan dengannya,kemudia jimin mengecup kening seulgi

"aku mencintaimu"

"aku juga mencintaimu,kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" seulgi terkekah pelan. Jimin membawa seulgi kedalam pelukannya untuk beberapa saat

"ayo kita menyebrang sebelum lampu untuk penyebrangnya berakhir"

Jimin berjalan cepat. Ia mengikuti jimin untuk menyebrang. Seulgi hanya berjalan santai saja tapi jimin sepertinya terburu-buru.

"noona,jaga dirimu" jimin menghentikan langkahnya hanya untuk mengatakan itu kemudian ia lanjut menyebrang

BRUK

Jantung seulgi bagai dihantam batu besar. Didepan matanya jimin tertabrak mobil yang sedang melaju cepat,tubuh jimin terlempar jauh dan kepalanya menghantam pinggiran jalan.

Spirited AwayDonde viven las historias. Descúbrelo ahora