23.2 - Be My Girlfriend

6.2K 571 60
                                    

Setelah satu jam mengudara, suasana jet pribadi keluarga Jasper sudah kembali ramai. Shayla dan Claire masuk kedalam kamar didalam private jet bersama Cameron dan si bayi kembar Georgia dan Georgina.

Max dan Ethan memilih mengobrol berdua dengan segelas sampanye di bangku yang cukup jauh dari bangku Lily dan Edward.

Lalu Samuel, Zack, Zoe, dan Paris sedang menonton film horor bersama-sama di sofa private jet yang nyaman sembari menikmati perjalanan mereka dari Bali ke London.

  Bersama-sama di jet pribadi keluarga dengan keluarga Ethan dan Max yang bergabung memang sudah biasa bagi Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersama-sama di jet pribadi keluarga dengan keluarga Ethan dan Max yang bergabung memang sudah biasa bagi Lily. Biasanya dia akan bergabung dengan adik-adiknya menonton film, atau mengobrol hal-hal tidak penting dengan Edward.

Tapi lain halnya dengan kali ini.

Lily sedang menikmati makan malamnya sebelum dia akan memutuskan untuk tidur setelah ini. Namun Edward duduk satu meja dihadapannya. Sedang sama-sama menyantap makan malam dengan tenang.

Hal yang cukup langka. Karena selama ini baik Edward walaupun Lily tidak akan bisa terdiam satu sama lain dalam waktu yang lama.

Tapi sekarang? Mereka sama-sama terdiam.

Lily kemudian melenguh pelan dan menatap kearah jendela. Gelap karena sudah malam, dia tidak bisa melihat apapun diluar sana.

Kemudian Lily melirik Edward yang sedang mengoleskan butter ke rotinya. Memang sedari Lily pulang dari rumah Sheina, Edward selalu berusaha mengajaknya berbicara. Bahkan masih melakukan kontak fisik dengan Lily. Entah itu merangkul Lily atau menggenggam tangan Lily.

Tapi Lily menolak itu semua. Dia begitu malu. Bahkan bersentuhan dengan Edward saja sudah membuatnya begitu malu.

Lalu makan berdua seperti ini dia juga malu.

Lalu apa kata Sheina tadi? Lily harus menjelaskan perkataan dia yang sebenarnya pada Edward?!

"Oh tidak..." Gumam Lily sambil mengusap dahinya.

"Kenapa?"

Lily sontak mengangkat pandangannya, dia menatap Edward yang balas menatapnya sambil melahap rotinya.

Edward kemudian menelan kunyahannya dengan cepat. "Kau terlihat gelisah, Lil."

Mendengar itu, Lily mendumal dalam hati, aku gelisah karenamu, sialan!

Namun kemudian Lily berdeham, "aku baik-baik saja."

"Yah, mungkin saja Sheina mengatakan hal yang tidak-tidak dan membuatmu terlihat bersikap aneh saat ini." Ucap Edward sambil kembali menggigit rotinya. "Sheina selalu berkata hal yang aneh-aneh soalnya."

"Asal kau tahu saja, ucapan Sheina itu selalu benar. Aku saja tidak kecewa harus bercerita kepada Sheina tentang..." Menyadari ucapannya hampir saja membuat Edward mengetahui bahwa Lily menceritakan tentang kejadian kemarin malam, Lily segera mengatupkan mulutnya rapat-rapat dan membuang muka.

Lily Love Story [TERBIT DI APLIKASI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang