Part 47. Explanation

7.3K 1.1K 242
                                    

Update pagi-pagi. Sebenarnya tadi malam sudah ngetik tapi ketiduran. Di lanjut pagi ini karena A lagi free. Mungkin nanti sore bisa up lagi.

Sebenarnya part ini mau A skip. Tapi rasanya part ini penting gapenting sih. Tapi harus ada untuk part lanjutannya yang greget.

Part ini aman kok dibaca pas lagi rame. Cuma ntar kembang-kempis doang. Mungkin?

Untuk yang lagi istirahat di sekolah, yang main hape di jam kosong, yang lagi nganggur kerjaan sebentar, yang lagi nugas sebentar, HAPPY READING.

HAVE A NICE DAY

---

"Mommy!" Gabriel langsung memeluk Lily yang sedang menata piring di ruang makan.

"Hei," Lily langsung menyambut Gabriel dengan hangat. Memeluk dan mencium anaknya itu. "Bagaimana kegiatanmu hari ini?"

"Seperti biasa, dia menjadi anak yang baik, Lil." Ucap Ed sambil memasuki ruang makan dengan segelas air mineral dingin.

Lily membalas senyum Edward, "Gab tidak menghancurkan kencanmu dan Keira, kan?"

Edward tergelak, "tidak. Lagipula Kei begitu menyayangi Gab."

"Mommy, tadi aunty Kei membelikanku kembang gula di kebun binatang!" Gabriel berceloteh riang. "Tadi Gab juga melihat macan, gajah, pinguin dan ada jerapah juga, mommy. Lehernya panjang sekali!"

"Oh ya?" Lily menanggapi celotehan Gabriel. Mengajak Gabriel duduk bersama Edward dan dirinya di ruang makan.

Diam-diam Edward terus memperhatikan Lily. Hubungannya dan Lily kembali membaik demi Gabriel.

Dan hari ini Edward mengajak Gabriel jalan-jalan ke kebun binatang. Kalau biasanya mereka akan menghabiskan waktu bertiga—Lily, Ed dan Gab.

Sekarang semuanya sudah berbeda. Edward lebih memilih bersama Keira. Lagipula Kei benar-benar gemas dan sayang pada Gabriel.

Sedangkan Lily, dia juga pergi berkencan bersama Thomas ketika Ed meminjam Gab.

"Mom, uncle Thom dimana?" Tanya Gabriel tiba-tiba.

"Ada di ruang keluarga. Dia menunggumu dari tadi. Katanya, membawa sesuatu." Ucap Lily.

Mata Gabriel sontak berbinar. "Uncle Thom membawa iron man dari Jepang!"

Lily mengernyit heran, tapi Gabriel langsung turun dari kursi dan berlari keluar ruang makan, sambil berteriak memanggil Thomas.

"Sama seperti dirimu, dia suka berteriak-teriak." Lily mendengus geli. "Dimana Keira?"

"Tadi di kamar mandi. Mungkin dia sedang beristirahat di ruang tamu." Jawab Ed dengan santai. Tatapan matanya menerawang. "Aku tidak mau Thomas menjadi sainganku."

"Hm?" Lily sontak mengernyitkan dahinya.

Edward mendesah kesal, "kalau membelikan mainan iron man dari Jepang aku juga bisa."

"Edward—"

"Lihat, Gab jadi bersemangat menemuinya. Seharusnya kau memberi batasan pada pacarmu itu agar tidak terlalu dekat dengan Gab. Bagaimanapun juga, aku ini daddy-nya." Edward mendumal panjang, membuat Lily langsung menghela napas.

"Kau tetap lelaki pertama di hati Gab. Sudah, tidak usah cemburu begitu." Lily kemudian keluar dari ruang makan. "Ayo bantu aku, tadi aku sudah memasak dengan Thom."

Lily Love Story [TERBIT DI APLIKASI DREAME]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora