Part 29. Bestfriend Love

6.9K 1K 82
                                    

Warning! 

Kayaknya banyak typo soalnya nulis sambil ngantuk. Happy Reading :)

---

"Lily!!!"

Lily yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai satu rumah Ethan langsung melongokkan kepalanya kearah tangga. Melihat bagaimana Zack, Zoe dan Paris berlarian dengan heboh menuruni anak tangga.

"Ada apa?" Tanya Lily ketika adik-adik Edward itu sudah berdiri dihadapannya dengan napas yang terengah-engah.

"Kau pasti mau menemui Edward!" Ucap Zoe dengan semangat.

Sontak Lily menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak."

"Bohong!" Zack menyentak Lily dan kemudian mengerucutkan bibirnya. "Selama di London kau tidak akan keluar dari rumah kecuali kau pergi dengan Edward."

"Kau mau kemana, Lily?" Tanya Paris, dia yang paling bertanya dengan nada santai daripada kakak kembarnya itu.

"Aku ingin jalan-jalan ke mall. Mau membeli makeup, baju dan banyak yang mau aku beli." Lily tersenyum tenang. Terpaksa membohongi anak-anak kecil ini.

Paris kemudian menghela napas lelah. "Kami rindu pada Ed, Lily."

"Tidak bolehkah kita ikut denganmu dan bertemu Edward?" Zoe sudah memasang puppy eyes andalannya untuk membujuk Lily.

"Lili pelit!" Zack mengerucutkan bibirnya lagi.

Lily kemudian bersimpuh dihadapan para sepupunya dan mengusap pundak mereka. "Akan segera kuusahakan agar kalian bisa bertemu dengan Ed. Hanya saja, saat ini Ed sedang sibuk bekerja dan tidak memungkinkan untuk bermain dengan kalian."

"Tapi Ed bisa pulang dan tidur disini, Lily." Ucap Paris dengan polos. "Edward tetap kakak kami."

"Aku tahu." Lily kemudian mengusap rambut Paris dengan sayang. "Aku janji, akan membawa kalian pada Edward."

***

Lily hari ini memutuskan untuk pergi ke studio dimana Edward bekerja dengan kereta bawah tanah.

Sebenarnya Lily bisa saja meminta diantar oleh supir. Tapi dia sedang ingin pergi sendiri, menikmati jalanan kota London dengan anginnya yang berhembus dingin. Memaksa Lily merapatkan coat miliknya ketika dia hampir sampai di studio Edward.

Lily harus masuk ke sebuah gedung majalah ternama itu, kemudian naik ke lift dan menuju ke ruang studio Edward.

Begitu Lily masuk ke studio, suara bising lagu-lagu yang sedang menjadi top track menggema didalam studio.

Sedangkan banyak orang berlalu lalang membawa properti untuk photoshoot hari ini. Di ujung ruangan ada beberapa model yang sedang di makeup oleh penata rias.

Dan wardrobe juga begitu ramai oleh para model yang keluar masuk untuk memakai atau mengganti pakaian untuk keperluar photoshoot hari ini.

Lily kemudian menutup pintu studio, kemudian menoleh kearah kiri, tempat dimana dua model wanita dan satu model pria sedang berpose didepan kamera.

Dan seorang lelak dengan kaus hitam polos itu sedang memegang lensa kamera yang panjang untuk memotret modelnya.

Lily tersenyum senang. Menamati bagaimana Edward terlihat begitu profesional dan terasa lebih hidup begitu Edward masuk ke dunia yang di cintainya.

Lily Love Story [TERBIT DI APLIKASI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang