Part 31.1 - Edward Fault

7.6K 1K 162
                                    

Semalam Lily benar-benar tidak pulang ke apartemen Edward dan menemani lelaki itu tidur seperti biasanya. Mereka hanya tidur berdua, tidak lebih selain berpelukan dan mungkin, menutupnya dengan sebuah ciuman.

Namun setelah pertengkaran mereka di telepon, baik Edward maupun Lily tidak memiliki inisiatif untuk menghubungi salah satu dari mereka berdua terlebih dahulu.

Sikap tidak ingin mengalah dari Edward dan sikap egois dari Lily membuat mereka berdua benar-benar tidak ada komunikasi lagi.

Sampai pagi ini.

Obrolan Lily dengan Dylan tadi malam menyadarkan Lily bahwa dia memang menjadi pihak yang harus mengalah untuk saat ini. Mungkin Lily bisa menganggap Edward sedang childish sekarang dan itu membuat Lily harus lebih dewasa dari Edward.

Yang terpenting, Lily ingin hubungan mereka baik-baik saja dan Lily ingin selalu bersama Edward.

Itulah yang membuat Lily rela memasak sarapan khusus untuk Edward bersama Shayla pagi ini.

Dan sekarang, Lily baru saja masuk ke gedung tua apartemen Edward dan dengan senyum riangnya dia menaiki tangga kayu untuk naik ke lantai dua, tempat dimana kamar Edward berada.

Sampai ketika Lily berbelok, langkah Lily terhuyung ketika seorang wanita menabrak bahunya dengan keras.

Wanita itu ingin turun dari tangga dengan terburu-buru, sedangkan posisi Lily ingin sedang menapaki anak tangga.

"Sorry." Wanita itu memegang telapak tangan Lily. Menatapnya dengan khawatir. "Are you okay?"

Lily melepas genggaman tangan itu dengan canggung. Dalam sepersekian detik Lily berusaha memperhatikan dandanan wanita dihadapannya ini.

Sejenak Lily mengernyit, dia tidak pernah melihat wanita ini di apartemen ini. Rambut basah wanita dihadapannya ini memiliki harum yang familiar dengan indra penciuman Lily, serta baju seksi wanita dihadapannya ini membuat Lily tersenyum aneh.

"I'm fine." Jawab Lily.

"Baiklah. Maaf ya." Kemudian dengan santainya, wanita itu kembali menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

Lily hanya tersenyum tipis, tapi tak ayal dia mengernyit heran dan seperti berusaha mengingat-ingat tentang wanita itu. Karena sepertinya Lily pernah melihat wanita itu, tapi dia lupa pastinya bertemu dimana.

Sampai tak terasa, Lily sudah sampai didepan kamar Edward. Tanpa mengetuk pintu, Lily membuka pintu kamar apartemen Edward yang tidak di kunci seperti biasanya jika sudah pagi. Itu karena setiap pagi, Edward akan lari pagi dan Lily biasanya akan membelikan kopi di kafe terdekat dan terlalu rumit untuk mereka jika mengunci pintu apartemen.

"Hei, Ed." Begitu Lily masuk, dia menyapa Edward seperti biasanya.

Edward terlihat sedang menarik seprai putihnya. "Kau datang?"

"Seperti yang kau lihat." Lily mengedikkan bahunya sambil menaruh tas berisi makanan yang dia bawa untuk Edward. "Aku sudah mengganti seprainya kemarin."

"Oh ya?" Edward kemudian menaruh seprai yang baru saja ditariknya dari kasur ke keranjang kotor. "Tapi maaf, tadi malam aku makan di kasur dan tumpah."

"Kau makan apa?" Tanya Lily sambil mengambil mangkuk dari lemari Edward.

Hening sejenak, Edward terlihat sibuk membersihkan kasurnya. "Entahlah. Makanan Jepang, temanku yang membawakannya."

"Temanmu datang kemari?"

"Ya." Jawab Edward dengan acuh, karena dia sekarang sibuk mengikat plastik sampah.

Lily Love Story [TERBIT DI APLIKASI DREAME]Where stories live. Discover now