(٣٤) Cinta Tak Kunjung Padam

381 15 0
                                    

Besarnya kecintaan para sahabat kepada Nabi Muhammad sudah tidak diragukan lagi. Mereka rela mengorbankan keluarga, harta, bahkan nyawanya untuk sang kekasih.

Salah satunya adalah kisah sahabat yang bernama Abdullah yang terkenal dengan julukan Dzul Bijadain (pemilik dua helai kain).

Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau termasuk sahabat yang begitu merindukan nabi. Hingga ia memutuskan untuk hijrah ke Madinah menyusul Nabi Muhammad. Ia bawa semua harta yang dimilikinya untuk bekal.
Namun, saat diperjalanan, ia dihadang oleh kaum kafir. Tapi beliau tetap bertekad melanjutkan perjalanannya dan berkata, "Jika kamu ingin ambil harta-hartaku, maka ambillah! Tetapi biarkan aku berhijrah, berjumpa dengan nabi."
Hingga akhirnya mereka pun mengambil semua harta yang dibawanya. Termasuk kuda dan baju yang dipakainya. Yang tersisa hanyalah dua kain untuk menutup badan bagian atas dan bawah.

Sungguh luar biasa kecintaan yang membara dihatinya. Sehingga Rasul pun menyambut kedatangannya seraya berkata,
يا ذالبجادين
Itulah sebab Rasul memberinya julukan dzul bijadain.

Cinta Berbalas Cinta

Ketika Dzul Bijadain wafat, Rasulullah meneteskan air matanya yang mulia dan Rasul sendiri yang menggali kuburan untuk Dzul Bijadain. Kemudian beliau menjulurkan tangannya kepada Sy. Abu Bakar dan Umar sambil berkata, "Dekatkan (jenazah) saudara kalian kepadaku."
Lalu mereka memberikan jenazah Dzul Bijadain kepada nabi.
Rasul bersabda, "Bersikaplah lembut dengan saudaramu! Bersikaplah lembut dengan saudaramu! Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mencintainya."

Rasulullah SAW lalu meletakkan jasad Dzul Bijadain di hadapan baginda. Air mata beliau pun terjatuh mengenai kain kafan Abdullah Dzul Bijadain. Beliau lalu meletakkan jenazah itu ke liang kuburnya...
Kemudian beliau menengadahkan kedua tangannya ke langit sambil berdoa, "Ya Allah, aku bersaksi di hadapan-Mu bahwa malam ini aku ridha dengan Dzul Bijadain, maka ridhailah ia."

Indahnya cinta kepada nabi yang tiada mungkin bertepuk sebelah tangan. Semoga Allah memenuhi hati ini dengan cinta kepadanya dan keluarganya. Amin

📝 Sumber: Ceramah Habib Jamal bin Thoha Ba'agil

Semoga bermanfaat
Salam
Itsfun9

Mengais Mutiara-Mutiara IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang