Anata Ni o Ai Shitaidesu (2)

2.9K 202 1
                                    

⏪ ◁ ⏩ iKon - Don't Forget

⏪ ◁ ⏩ iKon - Don't Forget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇◇◇

"Sadar bodoh! Dia tak akan datang untuk menemuimu"

Jihoon meninggikan suaranya, membentak Jeonghan marah. Keadaan Jeonghan yang sangat mengkhawatirkan. Bibirnya pucat, tatapannya kosong, sungguh keadaan yang menyedihkan. Dan ia tak menghiraukan orang-orang di sekitarnya yang khawatir dengan keadaanya. Buta oleh harapan janji palsu dari pria bermarga Choi kekasihnya.

"Hey sabar... biar aku yang bicara. Bisa kamu ambilkan minum?"

Jihoon mengangguk pasrah, kemudian pergi ke dapur atas saran Joshua. Pria itu mendekat ke arah Jeonghan, menatapnya sendu. Ia menunduk sekilas menguatkan hatinya. Sahabatnya terlihat mengenaskan dan inilah alasannya datang ke sana. Ke kediaman Jeonghan. Pria cantik di depannya adalah alasan ia pulang dari Jepang ke Korea. Dia Yoon Jeonghan.

Joshua membenarkan letak rambut Jeonghan yang berantakan. Mengelus lembut surainya. Bahkan dalam keadaan menyedihkan sekalipun Jeonghan tetap terlihat bak malaikat itulah yang ada ia pikirkan. Seandainya saja ia bisa merengkuh Jeonghan lebih dalam. Sayangnya hatinya bukan untuk Joshua. Hatinya memantabkan pilihan pada pria yang sedang ia tunggu kedatangannya. Choi Seungcheol yang mengingkari janjinya.

"Han, apa kamu sangat mencintainya?"

Joshua menatap pasrah. Ia sudah tahu, berapa kalipun ia mencoba mencari kepastian, berusaha sekuat tenaga untuk merubahnya, hati Jeonghan hanya akan tertuju pada Seungcheol. Ia tak marah. Menurutnya akan lebih bahagia melihat Jeonghan juga bahagia. Dan memang seharusnya seperti itu. Namun, lihat sekarang, apa yang ada di hadapannya hanyalah seorang Yoon Jeonghan yang pucat seperti tak ada kehidupan. Jauh dari kata bahagia yang ada dipikirannya. Sekarang ia merasa telah salah melepaskan Jeonghan kepada pria plilihannya. Ia melepaskan Jeonghan untuk melihat pria cantik itu menderita.

"Nih minumnya, 10 menit aku tinggal masih tak berubah? CHOI SEUNGCHEOL GILA, aku akan membunuhnya jika bertemu"

Jihoon kembali ke kamar Jeonghan membawa nampan berisi air mineral dan bubur yang sudah dipanaskan. Ia meletakannya di atas meja dan kembali duduk di hadapan Jeonghan. Sekali lagi ia mencoba meyakinkan pria cantik itu bahwa Seungcheolnya tak akan pernah datang. Pria itu telah mengingkari janjinya sendiri. Janji yang sederhana. Hanya untuk menemui Jeonghan kembali itu saja.

"Bicara pelan-pelan Jihoon" suara lembut Joshua berusaha menenangkan Jihoon yang membara di sana.

"Aku tahu Jos, aku tidak marah pada Jeonghan, aku hanya kecewa, sampai kapan dia mau menunggu? Sampai Seungcheol mengundangnya ke pernikahannya?"

Seventeen COUPLE StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang