DEVANO ✅

23.5K 899 4
                                    

"lu cukup, kasih dia pundak lu tanpa harus di nasehati itu yang cewek butuhi."

Pia Natasya Gerald

Ia, yang sedang. Berjalan seorang diri di koridor yang tampak sepi dengan Earphone di telingganya.

Tiba-tiba, entah dari mana. Devano muncul dari hadapannya ia mendelik kesal menatap pria di depannya.!

"lu, mau bikin gue mati cepet ya?."hardiknya kesal devano terkekeh kecil ia mengacak-acak rambut Pia.

"biasa, aja Pi hehe ya maaf kalau udah bikin kamu kaget."sahut devano

Pia memutar matanya.!

Ia melewati, devano begitu saja ia lagi tidak mood harus berbicara dengannya devano yang melihat pia pergi dari, hadapannya. Segera mengejarnya ia menyamakkan langkahnya dengan Pia,!

Ekor matanya, melirik devano ia berdecak.

"lu, gak ada kerjaan apa ngikutin gue mulu?."ucapnya malas ia berbelok ke kiri, lalu melihat dara yang. Sedang berbicara dengan Dea,

"ada."sahut devano cepat keningnya mengkerut menatap devano?

"kerjaan, aku itu ngintilin kamu kemana pun itu."balas devano terkekeh kecil

Pia berdeham kecil. Mengalihkan fokus kedua temannya,

"Eh, Pi Lu disini gue pikir tadi ada di perpus?."ucap dara lalu matanya beralih kearah devano.

"ngapain, lu kesini ini kan kelas X IPA 1 Bukan kelas lu Dev?."ujar dara menatap devano bingung.

"serah, gue lah mau di mana pun gue hak gue."sahut devano sarkatis

"gausah. Nyolot lu biasa aja kali."ucap dara memutar matanya malas.

Pia melewati, dea dan dara ia memilih masuk kedalam kelasnya.

Devano pun, menyusul Pia yang masuk ia menyengol bahunya dara.

"Woii, jalan masih lebar kali gausah nyenggol bahu gue juga."teriak dara dongkol dea mengelus lengan dara biar gadis ini tenang,

"udah, ah gausah teriak kuping gue panas denger lu teriak kaya toa masjid."sahut dea

Dara berdacak ia. Memilih masuk ke kelasnya, dan duduk di kursinya. Matanya melihat devano yang sedang mengoda temannya,

"Dev, mending lu keluar deh risih tau denger ku nyerocos mulu kaya cewek."hardiknya kesal ia menatap devano, ia yang tadinya. ingin tidur pun ternganggu oleh ocehan devano,

Dara tertawa.

"iih, kok gituh sih Pi padahalkan aku masih pengen disini."balas devano sendu Pia mendesah berat.

"noh, sudah jam masuk lu keluar sanah."usirnya membuat devano merengut kesal dengan bel masuk,

Ia berjalan, keluar sebelum. Itu menjitak kepala dara!.

"Eh anying, sakit tau."pekik dara kesal devano tertawa keras ia melewati dea yang berdiri di dekat pintu,

Tak, lama dari kepergian devano. Guru pun masuk kedalam kelas mereka. Ia tetap diam ketika mendengar suara gurunya. Ia memilih tertidur dari pada mendengarkan ocehan. Gurunya,

DEVANO ( sedang di Revisi) Where stories live. Discover now