Gaun Lamaran!

39.6K 3.2K 19
                                    

     Tokk.. Tok.. Tok.. Assalamualaikum zahra, bangun sayang, "suara lembut fatimah membangunkan tidur nyenyak zahra.

"Lima menit lagi ya bun, "teriak zahra dari dalam kamar.

"Gak ada lima menit, bangun sekarang. Bunda mau ajak kamu ke butik teman bunda,"ujar fatimah lembut.

"Masih jam 10 bun, butiknya belum buka, "jawab zahra ngaur.

"Siapa bilang jam 10 ,orang sekarang sudah jam 1 siang, "ujar fatimah dari arah luar.

"Astagfirullah bunda kok gak bangunin zahra sih, "teriak zahra dari dalam dan langsung membuka pintu untuk bundanya.

"Bunda dari tadi sudah bangunin, kamunya aja yang susah bangun, "

"Yaudah mandi sana, kita kebutik setengah jam lagi, "perintah fatimah.

"Mau ngapain bun?  Kenapa gak sama ayah aja, "

Jujur saja zahra sangat malas keluar  rumah, apalagi kebutik pasti sangat membosankan.

"Eh kok sama ayah sih, kan bunda  mau beli baju untuk kamu, "ujar fatimah.

"Untuk zahra? Duh zahra lagi gak pengen baju baru bun, "jawab zahra malas.

"Besok malam calon suami kamu mau datang lo, masa kamu gak ada persiapan sayang, "jelas fatimah.

Mata zahra langsung membulat sempurna, bagaimana dia bisa lupa, sekarang kan sudah hari kamis, itu artinya besok calon suaminya memang akan datang.

"Lupa ya?  Ya udah sekarang kamu cuci muka dan ganti baju. Bunda tunggu dibawah ya, "ujar fatimah sembari meninggalkan zahra

Zahra hanya mengangguk dan berjalan malas kearah kamar mandi.

Setengah jam kemudian...

"Bunda, "panggil zahra

"Iya sayang, sudah siap?, "tanya fatimah

Zahra mengangguk sembari tersenyum manis.

"Ya sudah ayok berangkat, "ajak fatimah

Zahra dan fatimah pun berangkat ke butik langganan fatimah yang berada cukup jauh dari tempat tinggal mereka.

Butuh waktu sekitar 35 menit untuk bisa sampai ke butik tersebut.
Setelah sampai, Zahra yang tidak semangat pun hanya mengikuti langkah fatimah yang sudah memasuki butik muslimah.

"Assalamualaikum retno, apa kabar?, "sapa fatimah saat menemukan sang pemilik butik yang sedang mengawasi pegawai-pegawainya.

"Waalaikumsallam, eh fatimah, "
"Sudah 3 minggu loh kamu gak kesini, akhirnya kesini lagi, "ucap retno sambil mengajak fatimah duduk.

"Eh itu anak kamu fat ?, "tanya retno kepada fatimah.

"Oh iya sampai lupa, iya ini anak saya azahra, "jawab fatimah sambil memperkenalkan zahra kepada retno.

"Oala cantik sekali, "puji retno

Zahra yang mendapatkan pujian pun hanya bisa tersenyum manis.

"Gini ret, maksud kedatangan saya nih, mau cari gaun muslimah gitu buat zahra, soalnya besok calon suami dan besan mau datang kerumah, "jelas fatimah.

"Loh jadi zahra sudah mau dilamar, "tanya retno

"Iyaa, in syaa allah 4 bulan lagi ijab qobul, "jelas fatimah.

"Subhanallah, tante senang dengarnya. Dari pada pacaran dan timbul fitnah lebih baik langsung menikah saja, "jelas retno

"Ya sudah ayok kita liat koleksi gaun disini, "ajak retno

Zahra dan fatimah pun mengikut langkah retno yang menuju lemari besar berisi gaun-gaun muslimah mewah.

"Nah zahra, ini koleksi gaun muslimah yang ada disini, kamu boleh pilih-pilih dulu, kalo ada yang suka tinggal dicoba, "jelas retno sambil tersenyum.

Zahra pun hanya mengangguk pelan dan berjalan kearah lemari yang retno tunjuk barusan.

Saat sibuk mencari zahra terpaku dengan sebuah gaun cantik berwarnah biru muda, gaun tersebut memiliki corak cantik dibagian dadanya, zahra pun langsung mengambil dan mencobanya diruang ganti.

"Bunda, "panggil zahra saat keluar dari ruang ganti pakaian.

Fatimah dan retno pun takjub dan langsung menghampiri zahra yang sudah cantik menggunakan gaun muslimah berwarna biru muda.

"Subhanallah anak bunda cantik sekali, "puji fatimah tak henti-hentinya.

Retno yang tidak kalah takjub pun langsung memuji kecantikan zahra.

"Iya zahra, gaunnya cocok banget sama kamu, "puji retno

"Terimakasih tante, kalo gitu zahra pilih yang ini aja, "ujar zahra

Retno pun hanya menggunakan sambil tersenyum.

"Aduh fat, gak nyangka deh kalo kamu punya Putri secantik zahra, kalo tau gitu, mending zahra saya jodohkan dengan anak saya saja, "ujar retno

Fatimah yang mendengar pun hanya terkekeh kecil.

"Ah kamu bisa saja, sebenarnya saya belum terlalu yakin untuk menikahkan zahra, tapi kebetulan anak teman saya langsung mengkhitbah zahra,"jelas fatimah.

"Ya mungkin takut diambil orang kali fat, "ujar retno sambil terkekeh.

Zahra yang mulai bosan dengan semua pembicaraan bunda dan tante retno pun hanya bisa menghela nafas panjang.
Zahra tidak suka menunggu.

Setelah puas berbincang fatimah dan zahra pun pamit pulang kepada retno.

"Jangan lupa undang saya ya fat di pernikahan zahra, "ujar retno sambil keluar mengantar fatimah dan zahra

Fatimah pun terkekeh dan mengangkat jempol sebagai tanda kalau dia tidak akan lupa.

Zahra pun melajukan mobilnya pelan dan menuju ke salah satu cafe untuk mengisi perut.

"Bun besok calon nya datang jam berapa?, "tanya zahra tanpa melihat kearah fatimah karna sedang fokus menyetir.

"Insyaallah sih jam 7 malam zar, bunda sudah lihat fotonya loh zar, waduh ganteng banget kaya orang arab gitu, "jelas fatimah semangat.

Berbicara tentang orang arab, zahra jadi teringat dengan laki-laki yang kemarin dia tabrak di mall.

"Kok bengong sih?  Kamu gak mau lihat ?,"tanya fatimah.

"Enggak deh bun, besok saja langsung liat yang asli, "jawab zahra

Fatimah pun hanya terkekeh mendengar jawaban zahra.


Jangan lupa tinggalkan jejak 😉 hehehehe...

AZAHRA (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now