30

34.9K 2.1K 17
                                    

Di awal kisah percintaan, setiap orang pasti inginnya kisah cerita yang bahagia. Namun dari semua hal yang terjadi, ternyata cerita yang kita pikir akan jadi indah malah berujung pada suatu luka yang tak tertahan.

------

Hari ini adalah hari pulangnya fahri dari rumah sakit, semua anggota keluarga sudah berada di mobil masing-masing.

Tia dan Johan di mobil belakang, zahra dan rifkih di mobil tengah, dan di mobil depan ada fahri, fatimah dan yusuf.

Mereka langsung pergi dengan beriringan menuju rumah, tapi saat setengah perjalanan azan magrib pun berkumandang.

Akhirnya mereka memutuskan untuk sholat di masjid yang ada di pinggir jalan.

Mereka pun berpencar saat sudah sampai masjid. Yang laki-laki menuju ke tempat wudhu laki-laki, dan perempuan menuju ke tempat perempuan.

Saat sudah mengambil air wudhu, zahra mengeluarkan mukenanya yang selalu dia bawak didalam tas dan mengambil shaf pertama di samping fatimah dan tia.

Sedangkan rifkih langsung mengambil alih untuk mengumandangkan iqamah.

Zahra tau sekali bahwa suara merdu itu adalah milik suaminya.
Zahra pun tersenyum dan berdiri untuk memulai shalat dengan khusyu.

Saat sudah menyelesaikan shalatnya, zahra melipat mukenanya dengan rapi dan kembali memasukkannya ke dalam tasnya.

Kemudian menuju keluar untuk kembali ke mobil

Sedangkan fatimah dan tia masih mengobrol sembari melipat mukena.

"Bunda, umy, zahra ke mobil duluan ya, "pamit zahra.

Fatimah dan tia pun mengangguk.

Saat keluar dari pintu masjid, zahra melihat seorang anak kecil yang menangis sambil menenteng banyak kerupuk.

Zahra pun iba dan mendekati anak kecil tersebut.

"Kamu kenapa nangis?, "tanya zahra lembut sambil jongkok mensejajarkan tubuhnya kepada anak kecil itu.

Anak kecil itupun hanya diam dan masih menangis.

"Kakak punya coklat, kamu mau? ,"ujar zahra yang berusaha membujuk anak kecil itu.

Anak kecil itu pun diam dan memandang ke arah zahra dan mengangguk.

Zahra pun tersenyum sambil mengeluarkan coklat dari saku gamisnya.

"Tapi janji sama kakak jangan nangis lagi ya, "ujar zahra lembut sambil mengelus rambut anak kecil itu.

Anak kecil itu berucap lirih kepada zahra.

"Aku sedih kak, jualan ku tidak laku, "ujar anak kecil itu sambil mengusap air matanya.

Zahra pun terdiam sebentar dan melirik kearah kerupuk yang merupakan jualan anak kecil itu.

Kemudian zahra tersenyum.

"Sayang, kamu kan masih kecil. Kenapa sudah jualan? Emang orang tua kamu dimana?, "tanya zahra.

"Ibu ku sakit kak, sedangkan ayah ku sudah meninggal ,"jawab gadis kecil itu

Zahra pun menatapnya iba dan hampir menangis.

Zahra sangat kasihan dengan anak kecil ini, masih kecil tapi sudah mendapatkan cobaan seberat ini.
Zahra yang sudah dewasa pun mungkin tidak sanggup bila ada di posisi seperti itu.

Akhirnya zahra memeluk anak itu sambil menangis.

"Kakak suka kerupuk, kakak beli semua ya, "ujar zahra riang, mencoba menghibur anak kecil itu.

AZAHRA (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now