Bagian 25

3.5K 127 0
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 6 tapi seseorang masih berada didalam selimutnya. Dia memakai selimutnya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Entah kenapa hari ini dia sangat malas sekali untuk sekolah.

"AMELL BANGUNN. DASARR KEBOO. SEKOLAH SANAA!!" teriak Arsyil dari depan pintu kamar Amel. Amel berdecak sebal. Kenapa abangnya selalu seperti ini? Astaga.

"IYAA GUEE UDAHH BANGUNNN!!" balas Amel

Amel duduk ditepi tempat tidurnya untuk mengumpulkan nyawanya yang sempat pergi entah kemana kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan setengah hati. Setelah selesai mandi,Amel langsung bersiap memakai seragamnya, menyisir rambutnya, menyampirkan tasnya dibahu kanannya,memakai sepatu,dan jangan lupa membawa kunci mobilnya.

"Pagi semua." sapa Amel yang baru saja turun dari lantai dua menuju meja makan.

"Pagi,Sayang" balas ayah,bunda,dan abangnya.

"Sok sayang lo,Bang" cibir Amel sambil memutar kunci mobil di jari telunjuknya.

"Emang gue sayang kok sama lo. Lo aja yang gak sadar." balas Arsyil.

"Heh udah udah kok malah berantem sih. Mendingan kalian cepat pergi aja deh daripada nantinya adu mulut lagi." Bunda mereka memberikan roti selai coklat untuk Amel dan roti selai kacang untuk Arsyil.

"Ayah,mulai hari ini Amel bolehkan kesekolah bawa mobil lagi?" tanya Amel ditengah tengah sarapan.

"Boleh,Sayang" jawab Ayah kemudian menyesap kopi buatan bunda.

"Bagus! Kenapa gak dari dulu aja lo kayak gitu? Guekan jadinya gak repot repot nganterin lo." celetuk Arsyil.

"Jadi gak ikhlas nih nganterin gue?! Oke,bakal gue bayar. Anggap aja itu ongkos tiap hari lo ngaterin gue kesekolah!" Amel membuka dompetnya yang berada didalam tasnya kemudian mengeluarkan sepuluh lembar uang seratus ribu dan meletakkannya didepan Arsyil. Mereka semua melongo,bagaimana Amel bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Itu kira kira batin mereka.

"Amel pergi. Assalamualaikum." Amel mencium punggung tangan semua yang ada disitu kemudian meminum susunya. Setelah selesai,Amel berjalan kearah bagasi mobil. Selanjutnya,Amel melajukan mobilnya dan berhenti sebentar untuk membuka pagarnya. Setelah terbuka, Amel melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

----

"Pagi,Arkan." sapa Kayra yang baru masuk kedalam kelas dan hanya melihat Arkan sendirian.

"Pagi juga." balas Arkan tanpa melihat siapa yang menyapanya karena sedang fokus ke ponselnya. Kayra meletakkan tas dimejanya kemudian mengambil posisi dudu disebelah Arkan.

"Lagi ngapain sih lo? kok kayaknya asik banget." Kayra memiringkan kepalanya untuk melihat apa yang sedang dilakukan Arkan. Setelah melihat,Kayra merasa menyesal karena hatinya panas. Ternyata Arkan sedang membaca kembali pesan pesannya dengan Amel.

Kayra mengeluarkan ponselnya dari dalam saku rok dan mengetik sesuatu disana.

To Vanessa
Cepetan suruh sepupu lo dateng trus lo kasi foto Amel abis itu lo suruh dia cari dimana keberadaan Amel.

Tak lama kemudian Amel muncul didepan pintu kelas. Betapa pilu hatinya karena melihat kejadian membuatnya ingin menangis. Amel melihat Kayra meletakkan kepalanya dibahu Arkan dan Arkan mengusap kepala Kayra. Perih gak tuh?

Amel masuk kedalam kelas dan meletakkan tasnya dikursi sebelah Aura karena mulai sekarang Amel dan Alvin tukaran tempat duduk. Alvin disebelah Arkan dan Amel disebelah Aura. Arkan melihat sang kekasih datang langsung tersenyum sangat manis kepada Amel,sedangkan Amel memasang wajah datarnya.

"Kamu mau kemana Amel?" tanya Arkan saat Amel ingin beranjak dari kelas.

"Perpustakaan." jawab Amel singkat kemudian pergi menuju perpustakaan. Kayra kembali mengetikkan sesuatu disana.

To Vanessa
Sepupu lo udah dateng? Kalo udah lo anterin sepupu lo ke perpus. Si Amel disana soalnya

From Vanessa
Ok

----

Biasanya diperpustakaan itu orang orang membaca buku untuk menambah pengetahuan. Tapi lain dengan Amel, disana Amel tidur sambil melipat tangannya keatas meja kemudian menenggelamkan kepalanya dibalik lipatan tangannya. Tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahunya. Amel mendongak.Baru saja Amel ingin menyumpahi orang itu,orang itu sudah tersenyum kepada Amel.

"Hai." sapa orang itu sambil tersenyum sangat manis. Amel mengakui bahwa manusia yang berada dihadapannya ini manis. Tapi,Amel masih mengingat bahwa dirinya sudah memiliki Arkan.

"Hai kembali. Lo anak baru ya?" tanya Amel.

"Oh enggak. Gue anak lama,tapi emang jarang keluar kelas sih." jawab orang itu sambil mengusap tengkuknya.

"Ngapain lo disini?"

"Gue.. gue mau.. oh ya mau numpang tidur juga. Dikelas gue lagi free jadi ribut banget." jawab orang itu tergagap. Amel mengangguk.

"Gue Edgard. Kalo lo siapa?" Edgard mengulurkan tangannya kemudian Amel membalasnya.

"Amel." jawab Amel kemudian melepaskan jabat tangan itu.

"Emm.. lo sibuk gak nanti?" tanya Edgard.

"Gak. Kenapa?"

"Nanti temenin gue ke toko buku boleh?" tanya Edgard.

"Em.. gimana ya? Kita baru kenal loh" jawab Amel.

"Iya juga ya,hehe. Kalo udah lama kenal lo maukan temenin gue ke toko buku" ucap Edgard.

"Tergantung sih." balas Amel.

"Tergantung apanya,Mel?" tanya Edgard.

"Tergantung apa yang digantung haha." jawab Amel asal.

"Jadi kalo bra yang digantung gimana?" tanya Edgard sambil menaik turunkan alisnya.

"Bra siapa nih? Kalo bra gadis mah lo bakal digebukin tapi , kalo bra nenek mah gapapa,hahaha." Amel dan Edgard terbahak.

"Lo lucu banget sih,jadi pengen gue bawa pulang." Edgard mengacak rambut Amel gemas,sedangkan Amel tersipu malu atas perlakuan Edgard padanya. Tanpa mereka sadari,ada seseorang yang memotret mereka.

"Mungkin setelah foto ini gue tunjukin ke Arkan gue pastiin mereka bakal berantem yihaaa" batin seseorang

Kringg...

"Gue kekelas dulu ya. Bel udah bunyi soalnya." Pamit Amel dan tanpa Amel sangka Edgard mencium sekilas pipi Amel kemudian berlari keluar dari perpustakaan sambil tersenyum sangat manis. Amel mengerjapkan matanya berulang kali untuk mengembalikan kesadarannya. Amel memegang pipinya yang dicium Edgard tadi kemudian tersenyum. Amel melangkahkan kakinya keluar dari perpustakaan dan kembali kekelas sambil memegangi pipinya.

"Cowo gue aja gak pernah bersikap manis seperti itu. Makasih Edgard" batin Amel




Jaat banget sih si Vanessa dan Kayra ini. Perlu didoain keselek anak bebek deh kayaknya biar pada tobat. Kasian tau kalo Arkan sama Amel berantem.

Sampai ketemu dipart berikutnya

A dan A [Completed]Where stories live. Discover now