Bagian 27

3.3K 145 1
                                    

"Jadi gitu ceritanya." Amel menghela napas saat diakhir menceritakan apa yang dialaminya tadi. Emosi Aura sudah memuncak. Rasanya ingin sekali dirinya mencakar wajah Arkan dan Kayra.

"Yaudah,lo ke UKS aja ya. Ayo,gue anter." Amel memegang tangan Aura untuk membantunya berdiri karena kakinya terasa lemas. Saat berjalan menuju uks,Amel melihat Arkan dan Kayra sedang tertawa dibangku taman dekat kelas XII MIPA 3. Sakit,marah,kecewa,semua bercampur aduk menjadi satu.

"Udah gausa diliatin. Anggap aja itu jin jin yang lagi pacaran." ucap Aura saat melihat kearah apa yang dilihat Amel. Amel tersenyum. Tanpa sengaja mata Amel dan mata Arkan bertubrukan, namun dengan cepat Amel membuang pandangannya.

"Gausa lo liatin dia. Entar dia geer lagi sama lo. Udah yuk." lagi lagi Amel tersenyum mendengar ucapan Aura. Sahabatnya ini memang selalu bisa menjadi moodboster.

Sesampainya mereka didepan UKS, Amel dan Aura membuka sepatunya kemudian masuk kedalam dan Amel membaringkan tubuhnya diatas kasur UKS. Untung saja tidak aja yang jaga,jadi mau sampai jam Berapapun mereka disitu tidak masalah.

"Gue balik kekelas gapapakan?"Amel mengangguk

"Yauda kalo lo mau balik kekelas balik lah." Aura mengangguk kemudian mengusap singkat rambut Amel. Aura berjalan keluar UKS dan memakai sepatunya. Setelah itu,Aura melambaikan tangannya kearah Amel dan Amel membalas lambaian tangan Aura.

Saat Aura berjalan menuju kelas,tanpa sengaja Aura mendengar tawa dua orang perempuan dari toilet yang tak jauh dari UKS. Saat Aura mendengarkan suaranya secara seksama,ternyata itu suara Kayra dan Vanessa. Aura melangkah masuk kedalam toilet yang disebelah mereka dan untungnya pintu toilet Kayra dan Vanessa ditutup. Aura merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.Aura mengeluarkan ponselnya kemudian merekam pembicaraan Kayra dan Vanessa.

"Lo tau gak? Seneng banget gue Arkan sama Amel akhirnya putus."

"Serius lo putus?"

"Iya,makasih banget udah bantuin gue. Dan sebagai bayarannya lo sama sepupu lo yang nyium pipi Amel itu bakal gue traktirin deh makan."

"Serius lo? Ntar lo boong lagi."

"Gak gue gak boong,beneran deh."

"Berkat rencana lo dan rencana gue akhirnya mereka jauh. Dan yang harus lo tau."

"Paan?"

"Arkan tadi nampar Amel loh gara gara Amel maki gue terus  karena gue nangis juga sih."

"Hahaha bagus banget akting lo ya Kay. Salut gue salut."

"Sekali lagi makasih banget ya. Bilang juga sama sepupu lo itu,gue ngucapin makasih."

"Yaudah entar gue sampein. Udah yuklah ntar ada yang denger lagi."

Aura menyimpan rekaman itu dan akan diberikannya kepada Arkan. Tapi tidak sekarang. Aura keluar dari toilet dia rasa Kayra dan Vanessa sudah lumayan jauh. Aura melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Aura masuk kedalam kelas. Saat Aura melewati Alvin,Alvin menahan tangannya dan otomatis Aura berhenti, "Amel kemana ya?" tanya Alvin.

"Dia di UKS,Vin" jawab Aura. Alvin mengangguk,sedangkan Arkan tiba tiba merasa khawatir dengan Amel.

"Dia kenapa?" celetuk Arkan.

"Dia siapa?" tanya Aura.

"Amel." jawab Arkan.

"Apa perduli lo sama dia ha?! Setelah lo lebih percaya sama si kera, lo tampar dia, abis itu lo bilang lo mau putus sama dia. Lo masih perduli sama dia,hah?! JAWAB GUE!" Arkan terdiam tak berkutik. Semua murid yang ada dikelas itu melihat kearah Aura karena sebelumnya Aura tidak pernah semarah ini.

"Asal lo tau ya Rakun yang SOK GANTENG! Sahabat lo yang namanya si KERA itu pengen lo ngejauh sama si AMEL makanya dia kayak gitu. Dia ngomong karena dia kasian sama lo? Haha PERSETAN BANGSAT! Gak ada itu semua GAK ADA! BULLSHIT ANJING!" sambung Aura sambil menekan beberapa kata. Bahu Aura naik turun saking emosinya. Alvin dengan sigap berdiri dan langsung berada disebelah Aura sambil mengusap lengannya.

"Apa maksud lo ngomong kayak gitu?!" tanya Arkan tidak mengerti dengan ucapan Aura.

"Kenapa lo gak ngerti ya?! Kasian banget sih. Makanya otak lo itu jangan terlalu percaya sama orang lain." jawab Aura kemudian tersenyum iblis.

"Jawab gue apa maksud lo!" ucap Arkan sedikit membentak. Aura ingin sekali memberikan rekaman itu dengan Arkan, tapi Aura rasa nanti saja

"Maksud gue itu lo jangan terlalu percaya sama si Kera itu. Dan satu yang harus lo inget, suatu saat lo bakal nyesel udah percaya sama sahabat lo itu. Setelah lo tau yang sebenarnya gue pastiin lo bakal marah dan nyesal senyesal nyesalnya!" ucap Aura kemudian menghempaskan tangan pacarnya pelan setelah itu pergi dari kelas menuju UKS.

"Udah gausa pada ngeliatin. Ini bukan drama ya." ucap Alvin dan semuanya kembali duduk. Untung saja dikelas tidak ada si anak kera itu,kalau tidak mungkin sudah terjadi perang dunia ke 3.

"Lo ada masalah apa sama Amel sampe sampe cewek gue segitu marahnya sama lo?" tanya Alvin setelah kembali duduk.

"Gue udah putusin Amel. Soalnya si Kayra nunjukin foto si Amel lagi sama cowok lain di perpus. Terus gue.. gue.."

"Gue apa Arkan? Greget gue anying." Alvin menepuk lengan Arkan gemas.

"Gue nampar Amel." gumam Arkan.

Bugh!

Satu pukulan mendarat mulus dipipi Arkan. Arkan tidak membalas pukulan itu karena dia tau itu memang dia dapatkan.

"Heh! Lo gila ya?! Semarah marahnya lo sama cewek jangan pernah main fisik sama dia. Lagian gue heran sama lo, apa sih yang buat lo sampe semosi itu sama dia,ha?!" Alvin berusaha menahan emosinya.

"Dia nampar dan buat si Kayra nangis gue gak terima." jawab Arkan sambil memegangi pipinya yang terkena pukulan Alvin tadi.

"Lo tuh aneh,sumpah! Cuma gara gara tuh cewek, lo tega nampar Amel?! JAWAB GUE KAN!" bentak Alvin.

"Gu..gue juga gak tau kenapa gue bisa nampar si Amel. Gue refleks itu,sumpah!" jawab Arkan.

"Gue kecewa sama lo,Kan." ucap Alvin kemudian berdiri dari tempat duduknya dan keluar dari kelas.

"Arghhhh!!" Arkan menjambak rambutnya frustasi. Secara tidak langsung Arkan sudah membuat kecewa sahabat dan sahabat mantannya.

"Maafin gue. Maaf. Maaf. Maaf." batin Arkan








Aura kalo udah marah ngeri juga ya hihi
Sorry ya kalo feelnya gak dapet
Soalnya author gapande buat konflik

Sampai ketemu dipart berikutnya

A dan A [Completed]Where stories live. Discover now