Bagian 37

3.4K 128 0
                                    

Sore ini Amel dan Arkan sedang jogging ditaman kota yang letaknya tidak jauh dari rumah Amel. Banyak sekali manusia disini. Ada yang membawa anak,ada yang bersama pasangannya,dan ada yang sendirian. Jomblo tuh.

Arkan dan Amel sedang berlomba,siapa yang terlebih sampai dipohon cemara dekat masuk ketaman kota dia pemenangnya dan seperti biasa,yang kalah akan menuruti permintaan yang menang.

Satu

Dua

Tig-

Arkan mencuri start terlebih dahulu. Amel kesal dan memutuskan untuk duduk saja dibangku taman sambil melihat orang orang. Tanpa sengaja Amel melihat anak kecil yang menangis karena es krimnya jatuh ke tanah. Amel menghampiri anak kecil yang tidak jauh dari bangku yang dia duduki.

"Hai anak manis. Es krim kamu kok bisa jatuh?" tanya Amel sambil membungkuk.

"Kakak siapa?"

"Kenalin,nama kakak kak Amel. Kakak bukan orang jahat kok." jawab Amel sambil mencubit pelan pipi anak itu.

"Kalo nama kamu siapa?" sambung Amel.

"Nama aku Fadela,Kak." jawab anak itu yang memakai aksen cedal R.

"Fadela atau Fadera?"

"Yang kedua kak. Aku gak bisa bilang L" jawab Fadera.

"R sayang bukan L." ucap Amel sambil menarik ujung hidung Fadera.

"Mau kakak beliin es krim?" Fadera mengangguk semangat.

"Yuk." Amel memegang tangan Fadera yang tingginya hanya sepinggang Amel. Amel melihat ada pedagang es krim. Amel dan Fadera berjalan menuju pedagang es krim itu.

"Fadera mau rasa apa?" tanya Amel.

"Tobeli, Kak" jawab Fadera.

"Es krim rasa stroberi 1 ya, Bang" sang penjual pun dengan cepat menyiapkan pesanan Amel.

"Ini dek,5000 aja." Amel mengeluarkan uang selembar berwarna kuning kecoklatan itu kemudian memberikannya kepada sang penjual es krim.

"Makasih,Dek" Amel mengangguk. Amel memberikan es krim itu ke Fadera dan Fadera menerimanya sambil tersenyum menampilkan lesung pipi dipipi kanannya.

"Kamu kesini sama siapa?" tanya Amel sambil berjalan dengan Fadera yang digendongnya.

"Sama abang, Kak" jawab Fadera yang sibuk memakan es krimnya.

"Abang Fadera mana?" Fadera menunjuk kesalah satu lelaki yang memakai kaos putih yang sedang berjalan santai. Amel berjalan mendekati lelaki yang notabenenya adalah abang Fadera.

Saat mendekati lelaki itu,Fadera meminta diturunkan dari gendongan Amel kemudian berlari menuju abangnya. Amel mengikuti Fadera sambil tersenyum melihat tingkah lucu Fadera.

"Abang,kakak ini baik loh. Tadi Fadela dibeliin es klim sama kakak ini." ucap Fadera sambil menunjuk Amel.

"Es krim yang abang beliin tadi mana?" tanya Abang Fadera.

"Udah jatuh." jawab Fadera polos. Abang Fadera menggendong adiknya itu kemudian mengulurkan tangannya kepada Amel.

"Gue Gadera. Thanks udah mau beliin adek gue es krim." ucap Gadera.

"Gue Amel. Gapapa kok. Lagian tadi gue ngeliat adek lo nangis." balas Amel.

"Udah bilang makasih sama kak Amelnya?" tanya Gadera kepada Fadera. Fadera menggeleng.

"Bilang dulu dong."

"Makasih kak Amel yang cantik." ucap Fadera sambil tersenyum.

"Sama sama manis." balas Amel.

"Kalo gitu gue sama Fadera pamit dulu ya. See you again." pamit Gadera kemudian pergi dari taman itu. Tanpa Amel sadari,ternyata sudah ada Arkan dibelakangnya sambil memasang wajah datar.

"Ngapain?" tanya Arkan dingin.

"Nganterin anak itu ke abangnya." jawab Amel santai.

"Itu aja?"

"Enggak. Aku beliin anak itu es krim juga sama tadi abangnya ngajak aku kenalan." jawab Amel polos.

"Ingat kesini sama siapa?" tanya Arkan.

"Ya ingatlah. Sama kamu kok aku perginya." jawab Amel.

"Kamu itu ya aku cariin dari tadi ternyata disini enak enakan ngobrol sama cowok lain. Bagus kamu!" ucap Arkan dengan nada sedikit meninggi dan menekan kalimat akhir.

"Kan aku udah bilang sama kamu kalo aku nganterin anak itu tadi ke abangnya. Lagian kayaknya kamu gak suka banget sih kalo aku ngobrol sama cowok lain? Kenapa takut aku berpindah hati? Iya? Yauda kalo gitu gausa pernah ajak aku kemana mana lagi dan bilang sama bunda aku jangan pernah kasih aku kemana mana. Kalo perlu ponsel aku kamu aja yang pegang." Balas Amel sambil meletakkan ponselnya ditelapak tangan Arkan kemudian pergi dari taman itu dan mencari taksi untuk pulang.

"Salah mulu gue perasaan" batin Arkan

Arkan menuju parkiran tempat dimana motornya diparkirkan dan mengejar taksi yang dinaiki Amel. Arkan mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata rata karena taksinya sudah lumayan jauh. Setelah dekat dengan taksi itu,Arkan menyelip dari kanan kemudian memberhentikan motornya tepat didepan taksi itu. Untung supirnya cepat mengerem kalau tidak? Yasudahlah.

"Tunggu bentar ya, Pak" ucap Amel kemudian turun dari taksi dan berjalan mendekati Arkan dengan sorot mata menantang.

"Apalagi? Mau bilang kalo lo cemburu sama supir taksinya?!" Arkan terkekeh pelan kemudian mengeluarkan ponsel Amel dari kantung jaketnya dan mengembalikannya kepada Amel.

"Aku percaya sama kamu. Maafin aku,aku udah terlalu possessive sama kamu. Aku udah cemburu gaje sama kamu. Maaf." Arkan memeluk Amel dan sayangnya Amel tidak membalas pelukan itu.

"Lepas. Mau pulang!" ucap Amel sambil mendorong badan Arkan akan melepaskan pelukannya. Mau tak mau Arkan melepaskan pelukannya dan membiarkan Amel pergi dengan taksi yang dia naiki. Arkan menatap nanar taksi yang mulai menghilang dari pandangannya. Arkan meruntuki dirinya karena rasa cemburu yang tidak jelas. Arkan mengacak rambutnya frustasi.

"Maafin gue Amel" batin Arkan






Arkannya cemburu. Amelnya marah. Aduhhh ciann deh Arkannya hahaha.

Ini waktunya author ganti soalnya aneh aja gitu kalo pagi apalagi jam 6

Sampai ketemu dipart berikutnya

A dan A [Completed]Where stories live. Discover now