Chapter 4 :"Andri vs Rifa"

349 39 0
                                    

Mereka berdua pun mulai melompat, menerjang, dan menghajar dengan sihir mereka masing-masing. Menandakan bahwa pertandingan sudah mereka mulai.

Saat mereka mulai menerjang satu sama lain, ternyata Rifa lah yang lebih dulu dan lebih cepat untuk melancarkan serangan dan pukulan menggunakan sihirnya pada Andri. Hal itu tentu saja membuat Andri terbanting jatuh menghentak ke tanah.

'Ternyata sihir yang dia miliki adalah air?' pikir Andri menyadari bahwa masih ada bekas atau sisa-sisa sihir yang masih melekat di tubuhnya membuat sebagian tubuhnya basah kuyup.

"Bagaimana? Apa itu sakit?" Rifa menyeringai dari kejauhan setelah dirinya berhasil mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak.

Andri yang mendengar hal itu langsung mengerutkan alisnya, "kau meragukanku?" tanyanya.

"Bukannya aku meragukan kemampuanmu sih. Tapi melihat dari seranganku barusan, itu jelas-jelas akan menimbulkan rasa sakit."

"Hoo~ Jadi, sekarang kau benar-benar meragukan kemampuanku~?"

Entah karena apa, tubuh Andri seketika dikelilingi aura yang sangat mencekam. Mungkin beberapa orang yang berada di dekatnya sekarang akan ketakutan dan berlari menjauh. Tentu saja hal itu sudah pastinya akan membuat Rifa merinding ditempat.

Namun,...

Brak!

Belum sempat Rifa beranjak dari tempatnya, Andri sudah lebih dulu untuk melancarkan serangannya. Rifa yang menerima pukulan Andri di bagian pusarnya seketika terlempar ke belakang. Rifa bahkan sampai terbatuk-batuk.

'Sihirnya api?' Rifa membatin terkejut setelah menerima serangan tersebut. 'Kalau memang benar sihirnya api, berarti aku bisa menyelesaikan pertarungan ini dengan mudah.'

Rifa berusaha bangkit dari jatuhnya setelah dihantam kuat oleh Andri. Tubuhnya masih saja bergetar hebat saat ingin berdiri. Mungkin saja Andri sudah menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghantam mundur Rifa.

"Bagaimana? Sekarang kau sudah tidak meremehkanku bukan?" tanya Andri meremehkan seraya memainkan sihir api yang Rifa tau di tangan kanannya.

"Beginikah caramu memperlakukan seorang wanita?" Sambil meringis Rifa bertanya.

"Heh~ Memangnya aku sedang melawan seorang wanita disini?" Andri masih saja meremehkan. Hal itu tentu saja membuat Rifa geram. Dari yang awalnya masih merasakan rasa sakit, sekarang seperti tidak terjadi apa-apa.

"Jaga ucapanmu ya?! Begini-begini, aku juga seorang wanita tau!" protes Rifa tak terima.

"Benarkah?" Andri mengerutkan alisnya. "Kalau memang benar kau seorang wanita, bukankah kau harusnya masih tersungkur lemas di tanah, mengingat seranganku yang brutal sebelumnya?"

"Nah, itu dia yang ingin ku pertanyakan! Bisa-bisanya kau menyerangku se-brutal itu! Untung saja aku masih punya kekuatan untuk menangkis seranganmu yang ingin menghancurkan organ dalamku! Kau pikir itu tidak sakit?!"

"Sakit?" tanya Andri seakan ia tidak mengetahuinya. "Apakah itu sakit? Bahkan kekuatanku ini masih 5%-nya saja yang keluar. Bagaimana kalau aku mengeluarkan kekuatan penuhku nantinya? Kau bisa saja hancur berkeping-keping."

'Apa?! Orang ini gila ya?! Masa sih dia baru mengeluarkan 5% dari kekuatannya?!' batin Rifa terkejut.

"Kau ... dasar Iblis."

Rifa bergumam tanpa ia sadari. Biarpun pelan, namun suaranya masih dapat didengar oleh Andri yang notabene-nya mempunyai pendengaran yang cukup tajam.

"Kau sudah tau rupanya," gumam Andri. Rifa tentu saja bingung saat mendengarnya. Bahkan ekspresinya saja seperti mengatakan, 'apa-maksudmu-sialan?'.

[ ⏸️ ] Detective FIVITD : Their Magic and MysteryWhere stories live. Discover now