Sky and Earth

3.3K 268 16
                                    

Story by Harasu.
Sotus belongs to Bittersweet.

Prequel dari Fic sebelumnya, Past.

○○○


Kongpob menghela nafas lelah. Sesekali menepuk-nepuk punggung nya yang pegal karena sudah berjam-jam ia duduk. Bocah 10 tahun itu menatap kosong pada gurunya yang sedari tadi mengoceh dihadapannya.
Jika boleh berteriak, mungkin ia akan meneriaki semua kebosanan nya. Tapi tentu saja itu dilarang, pangeran kerajaan seperti nya harus menjaga sikap.

Ayah Kongpob adalah seorang raja. Dan Kongpob sebagai anak satu-satunya sejak usia 5 tahun sudah dipersiapkan sedemikian rupa untuk menggantikan tahta ayahnya suatu hari nanti. 
Mulai dari hal sepele macam tata krama sampai hal rumit mengenai tata pemerintahan. Semua itu ia pelajari bahkan diusianya yang masih sangat muda.
Apalagi Kerajaan Siam, tanah kelahirannya, sedang mengalami masa kejayaan. Penerus sepertinya harus bisa memahami semua itu.

"Berhenti!"
Pria paruh baya yang sedang mengoceh itu mendadak berhenti, memandang Tuan muda nya dengan bingung.

" Maaf, Ada apa Tuan muda?"

Kongpob menghela nafas lagi. Dengan kesal ia menutup bukunya.
"Lanjutkan besok saja"
Tanpa banyak bicara ia melenggang pergi.

Kongpob menggerutu kesal. Ia sudah tak sanggup belajar lagi. Jika boleh memilih, ia ingin jadi orang biasa saja. Tak perlu belajar dan bebas bermain. Bahkan ia tak memiliki teman.
Salahkan saja ayahnya yang melarang dirinya keluar istana sebelum usia 15 tahun.
Seumur hidupnya, yang ia lihat hanya buku dan lingkungan istana saja.

Kongpob melangkah cepat, merutuki betapa buruk suasana hatinya. Sampai pada ia menabrak seseorang.
Kongpob meringis pelan, ternyata benturan nya lumayan sakit.

" Tuan muda! Anda baik-baik saja? "
Sebuah suara menyadarkan Kongpob.

○○○

"Arthit, ingat apa pesan ibu?"

Athit tersenyum lebar, mengangguk dengan antusias. Wanita dihadapannya mencubit pipinya, merasa gemas.

"Tentu saja! Aku harus tunduk pada anggota kerajaan"

" Hari ini kau sudah cukup umur untuk melayani anggota kerajaan. Ibu mau mengingatkan, anggota kerajaan sudah sangat berjasa pada kita. Jadilah pelayan yang baik ya"

Arthit mengangguk lagi. Ia sangat senang bisa melayani anggota kerajaan yang sangat berjasa dalam kehidupan ibunya. Hal itu ia ketahui saat ibunya dulu bercerita bahwa ia dibeli oleh Raja Klerkai saat masih mengandung Arthit.
Ibunya dulu menjadi budak dari pedagang rempah yang kaya raya, penyiksaan sudah menjadi makanan sehari-hari ibunya. Sampai pada Raja Klerkai iba dan membeli ibunya untuk mengabdi pada kerajaan. Mendengar cerita itu, Arthit terharu dan merasa bahwa Raja Klerkai adalah penyelamat. Ia merasa mengabdi pada kerajaan sudah menjadi simbol balas budi yang harus ia lakukan.

Tugas pertama Arthit adalah memetik Strawberry. Ia sangat suka strawberry. Oleh karena itu, ia merasa senang sekaligus antusias saat ibunya menugaskan itu.
Ia baru tahu ternyata kerajaan punya kebun Strawberry yang sangat luas. Buah-buah nya juga melimpah. Arthit sesekali iseng memakan buah nya. Ia terkekeh jika membayangkan ada yang memergokinya saat ini, mungkin ia akan dihukum.

Ibunya bilang, buah-buah Strawberry itu akan dibuat kue. Ia pernah dengar jika Ratu sangat menyukai kue Strawberry. Apalagi buatan ibunya. Seketika Arthit bangga, ibunya sangat pandai memasak. Tidak salah jika Raja Klerkai menugaskan ibunya sebagai juru masak kerajaan.

Kongpob & Arthit (Sotus Fanfiction)Where stories live. Discover now