Papa

2.9K 258 40
                                    

A story to nabilaazzahra99
Hope you like it.

Warning inside!

○○○

"Arthit, dia adalah papa barumu."

Baru kali ini dalam 20 tahun ia hidup didunia, mama tersayangnya dengan wajah penuh rona kebahagiaan, memperkenalkan seorang pria dengan sebutan papa baru. Arthit memang asing dan belum terbiasa dengan panggilan itu. Selama hidup, yang ia tahu hanya satu unsur saja yang membesarkannya selama ini, mama.
Singkat cerita, mamanya dulu menikah diusia yang masih sangat muda. Dan diusia 20 tahun, Arthit hadir diantara mama dan papa kandungnya. Tapi naas, papa kandungnya meninggal tepat ketika Arthit kecil baru saja meniup kue dengan lilin angka satu diatasnya. Mamanya adalah super mom, seorang diri membesarkannya tanpa ada unsur pria didalammya. Oleh karena itu, Arthit sama sekali tak mengerti peranan seorang papa dalam keluarga.

"Aku Kongpob."

Sebenarnya pria dihadapan Arthit ini masih berstatus sebagai pacar mamanya. Tempo hari Arthit memang terkejut atas rencana pernikahan mamanya yang akan segera digelar. Arthit berusaha paham, mamanya selama ini kesepian dan butuh seseorang untuk mengisi kesehariannya. Lagipula, mamanya masih cantik sekali.

"Umurmu?"

Selidik Arthit. Ia tak bisa begitu saja membuka lampu hijau untuk pria asing ini. Bagaimana pun mamanya itu adalah independent woman, ia takut jika pria ini hanya memanfaatkan mamanya saja.
Berkat ucapan lancangnya, Arthit dihadiahi cubitan manja oleh sang mama, mungkin ia kasar atau apa. Tapi Arthit merasa perlu mengenal sosok ini lebih dalam.

"Um, 35 tahun."

Ding! Otak penuh spekulasi Arthit berdenting. Lebih muda 5 tahun ternyata dari mamanya.

"Pekerjaan?"

"General manager Siam Polymer Group."

Arthit mengangguk paham. Jadi pria ini bukanlah pria tanpa modal.

"Kenapa kau mau menikah dengan mamaku?"

"Oon..."
Mamanya angkat bicara, meraih tangannya untuk digenggam. Arthit tersenyum, memberi isyarat pada mamanya untuk tidak ikut campur dulu dalam pembicaraan antara dua lelaki.

"Tentu saja karena aku mencintai Neen."
Jawab pria itu santai. Arthit mendengus, bisa-bisanya ia memanggil mamanya yang notabene lebih tua tanpa sebutan P'.

"Oon... Kongpob ini sangat baik. Dia akan menjadi papa sambungmu. Percayalah pada mama."
Mamanya bersuara lagi. Arthit akan berubah menjadi super duper manis jika berurusan dengan sang mama. Segera ia mengangguk lucu, "Oon, ingin bertanya dulu padanya ma."

Oke. Kembali pada Arthit dan calon papa barunya.
"Kau tahu? Mamaku sudah memiliki anak. Kuberi tahu saja,  Aku ini menyebalkan. Jika kau ingin menikahi mamaku, maka kau harus bisa terima hal itu."

180 derajat berbeda. Ekspresi Arthit persis seperti bagian personalia perusahaan saat sedang melakukan sesi wawancara pada calon pegawai barunya, tegang.

Kongpob tersenyum penuh arti, menggeser posisi duduknya, mengurangi jarak antara dirinya dan Arthit.

"Tentu saja. Kau anak yang manis. Dan aku menyukai semua yang terasa manis."

Kongpob & Arthit (Sotus Fanfiction)Where stories live. Discover now