Chapter 13

58 0 0
                                    

Joshua meraup kasar mukanya dah masuk dua hari tapi Chelsea masih tal sedarkan diri. Joshua memandang Chelsea yang dipisahkan dengan kaca. Hanya doktor dan nurse boleh masuk ke dalam bilik itu..

Tangannya menyentuh dinding kaca yang dingin, dinding yang memisahkan dirinya dengan Chelsea, bibirnya membentuk senyuman pasrah, Joshua betul betul nak menjerit untuk membangunkan Chelsea. Tapi bolehkah?

Baru saja air matanya ingin mengalir. Jasad Chelsea bergetar layaknya terkena elektrik. Joshua terkejut lalu menjerit memanggil doktor dan nurse. Dia menggigit bibirnya tak peduli jikalau bibirnya berdarah. Menatap sayu doktor dan juga nurse yang berusaha menyelamatkan bakal isterinya. Dari 50 joule hingga 120 joule tiada respon dari Chelsea

Joshua terduduk di lantai. Melihat keadaan Chelsea bibirnya terus menyebut nama Chelsea, berharap akan ada keajaiban yang berlaku.

Kawan-kawannya mengerumuni Joshua yang lemah, memberi semangat untuk tetap kuat.

"1 2 3 CLEAR!"

"NO RESPON!"

"SEKALI LAGI!"

Ketika doktor menghentikan kegiatan mereka tersebut Joshua dengan cepat masuk ke dalam tanpa izin, dia memegang tangan pucat itu dan terus mengalirkan air matanya.

"Chelsea!? PLEASE WAKE UP CHELSEA KIM!! YOU WANNA LEAVE ME ALONE? PLEASE OPEN YOUR EYES!"

Doktor dan nurse yang tadi menyelematkan Chelsea hanya memandang Joshua yang menunduk sedih. Kawan-kawannya memandang Joshua dengan pandangnya sayu.

"Chelsea Kim"

"KIM JIHYE!"

Chelsea mencelikkan matanya. Bingung dia tak melihat sesiapa disamping. Yang ada cuma pandangan putih dan juga bangku kecil berada bawah pohon sakura.

Baru saja dia nak duduk, muncul di depannya bayangan seperti video tentang dirinya dan juga Joshua selama 4 tahun mereka bertunang.

"Hey Chel. Look at that stars!"
"Why?"
"Beautiful and so shine like you"

Chelsea tersenyum melihatnya.

"Joshua, are you still okay right?"
Gumamnya, sambil menyentuh wajah Joshua di video itu, air matanya menitis. Dia tersedar dan berlari, mencari setiap penjuru dimana supaya dia boleh
keluar dari tempat ini.

"Chelsea Kim"

Telinga Chelsea bergema mendengarnya, dia menutup telinganya. Terduduk karena suara itu seakan menarik rohnya agar kembali.

"KIM JIHYE!"

Jeritan demi jeritan itu membuatkannya pening. Tiba-tiba kepalanya dihentam sesuatu yang tumpul, seperti dijatuhkan dari langit dan masuk kembali ke jasadnya.

Badan chelsea seperti terhempas dan dia membuka matanya selebar mungkin. Nafasnya berhembus kuat seperti orang sesak nafas. Jantungnya kembali berdegup.

Mata Chelsea menangkap cahaya putih menyilaukan, setelah itu dia mendapati dirinya di kerumuni beberapa sahabatnya dan juga tunangnya

Mereka semua sangat bersyukur, saling mengelap air mata yang dari tadi tidak berhenti mengalir, terutama Jaekyung yang masih saja nangis teresak esak di pelukan S.Coups

Chelsea berusaha memandang ke sampinganya, berusaha mencari keberadaan tunangnya. Walaupun kepalanya masih terasa berat. Dia tetap memaksa.

Dia bangun dengan air mata yang masih mengalir. Mata Chelsea dan Joshua bertemu. Joshua menekup pipi Chelsea dan membuat Chelsea menutup mata-menerima kehangatan yang ada ditapak tangan tunangannya.

Joshua tersenyum, sangat lebar sampai menampakkan gigi taringnya. Lalu matanya memandang menatap teman-temannya, seakan menyuruh mereka untuk keluar. Tanpa menjelaskan apapun bibir Joshua telah mendarat di permukaan bibir Chelsea.

Menciumnya penuh kerisauan dan kegembiraan yang bercampur membuat Chelsea menangis kembali kerana suasana seperti ini, dia menarik baju Joshua dan menciumnya dalam.

Semua yang tadinya disuruh keluar malah menyaksikan pemandangan yang agak menghairahkan itu, kecuali Arisa yang sudah ditutup pandangannya oleh Ryeowook atau Jaekyung yang muka memerah dan menyembunyikan muka di ceruk leher S.Coups.

Ciuman disudahi dengan kening yang bersatu, Joshua mencium lagi dan lagi permukaan bibir tunangnya dan tersenyum.

Joshua membisikkan sesuatu yang membuat ratusan rama rama berterbangan di perut Chelsea.

"Thanks sebab dah bangun, Dear"

Chelsea menelan ludahnya, padahal dia baru je bangun tetapi dua adiknya ini sudah menanya macam macam. Yeonwoo masih belum sadar, jadi dia tak ada.

"Unnie ada bluetooth eh no I mean hubungan apa dengan Joshua sunbae?"

"Panggil Joshua oppa jelah"

"DIAM!" tunjuk Jaekyung tepat didepan muka Joshua. Joshua yang ditengking langsung diam tak berkutik, membuat Chelsea menghela nafas.

"Kami dah bertunang masa sekolah tahun ke2" penjelasan Chelsea membuat dua orang manusia dihadapannya terkejut, mereka sama-sama berdiri dan menatap tak percaya Chelsea. Sedangkan Joshua sudah mencium tangan Chelsea yang sudah dicabut jarumnya.

"Unnie? Unnie tak terhantuk apa-apakan?"-Jaekyung

"Unnie? Dengan Joshua sunbae? Daebak" ucap Meiyoung sambil menepuk tangan, Chelsea tersenyum awkward. Dia takut adik adiknya itu menjauhi dirinya.

Joshua yang melihat wajah sedih Chelsea, berdehem pelan, "Sebenarnya kami nak bagitau semua orang.. Tetapi karena Chelsea adalah budak pandai dan aku hanya pembuli kami terpaksa berbohong.. Tak ada niat pun nak berbohong dengan korang" terang Joshua yang membuat kawannya mengangguk mengerti.

"Tapi macam mana dengan Yeonwoo?" Pertanyaan Meiyoung membuat Chelsea lemah. Adik kesayangannya itu masih koma. Lagi parah berbanding dengan keadaannya kerana ditembak dan juga dipukul oleh kayu yang keras. Dan masih belum berada di zon selamat. Yeonwoo masih lagi di zon kritikal dimana hidupnya tipis daripada 100% hanya tinggal 40% untuk dia sedarkan diri.

"Yeonwoo dah tau lama kalau korang dua dah bertunang" Suara serak Vernon kedengaran di segenap ruang wad Chelsea. Vernon melipat tangannya ke dada dan hanya memandang ke arah Joshua yang bingung.

"Since when"

"Since both of you take shower together at the river"

"WHAT!?"

Chelsea menutup wajahnya yang memerah, Adik-adiknya tengah menggodanya habis-habisan. Jaekyung bahkan sudah tersenyum menggoda dan diiringi Meiyoung yang sudah melompat-lompat. Duh, ini budak tak sedar ke kalau dia hampir patah kaki.

"Dah dah, jangan goda dia.." marah Joshua, kedua kawan Chelsea itu terdiam dan minta diri untuk keluar untuk balik ke wad Meiyoung. Vernon juga nak keluar sebab nak melawat Yeonwoo..

Wad Yeonwoo

"Hey baby... Bila awak nak bangun? Dah 3 minggu awak tidur.. Awak tak penat ke asyik terbaring je?" Kata Vernon sambil mengelus tangan pucat milik Yeonwoo. Memandang Yeonwoo dengan mata yang berkaca-kaca.

"Baby.. Please wake up.. I need you in my future.." Air mata mula mengalir di pipi dengan laju.. Tiada tanda untuk berhenti..

"Hansol?" Vernon memandang ke arah suara yang memanggil namanya

"Jihoon Hyung?" Abang kepada Yeonwoo hanya tersenyum..

"Dah makan?" Vernon hanya menggelengkan kepalanya. Macam mana dia nak makan sedangkan kekasihnya sedang terbaring di atas katil entah bila nak sedarkan diri

"Tak ada selera hyung.." Jihoon memandang sayu ke arah Vernon

"Apa kata Hansol pergi makan dulu?"

"Takpelah hyung.. lagipun Hansol dah nak balik.." kata Vernon mengelap air matanya

"Hmm baiklah.. Bawa kereta elok elok okay?" Kata Jihoon sambil menepuk bahu Vernon



Bersambung..

School Prince VS Nerdy GirlWhere stories live. Discover now