Only One [√]

Chap 8 - Problem Solve

- Only One -

"Hentikan pekerjaanmu, Tiffany Choi."

Tiffany mengangkat wajahnya dari sketchbook di mejanya dan mendapati Yoon Bora, sahabat baik sekaligus desainer yang juga bekerja untuk butiknya.

"Kau sudah mengurung diri di ruanganmu sejak pagi tadi dan melewatkan makan siang. Sekarang sudah hampir malam dan kau masih berkutat dengan sketchbook itu ?"

"Aku sedang tidak berselera makan." Balas Tiffany yang kemudian kembali menekuni sketchbook-nya.

"Samgyeopsal dan Soju ?" Tawar Bora kemudian.

Tiffany mengangkat wajahnya sekali lagi namun kali ini dengan senyum cerah yang mengembang di wajahnya, tanpa banyak bicara ia segera membereskan meja kerjanya dan menghampiri Bora yang berdiri di ambang pintu ruangannya.

"Ayo, sekarang !" Tiffany merangkul bahu Bora dan mereka keluar dari ruangan.

Tiffany dan Bora meninggalkan butik, namun Kim ahjussi menghentikan langkah mereka di depan butik.

"Nyonya, Direktur Choi dalam perjalanan untuk menjemput anda."

"Aku hanya ingin makan malam bersama Bora. Tolong katakan padanya, aku akan pulang setelah makan malam."

"Tapi....."

"Tolonglah, ahjussi." Pinta Tiffany dengan wajah memelas.

Kim ahjussi menghembuskan nafas dan menganggukkan kepalanya. Tiffany mengucapkan terimakasih dan melanjutkan langkahnya bersama Bora meninggalkan butik.

"Tiff, menghindar tidak akan menyelesaikan masalah." Ujar Bora setelah mereka berjalan hampir sepuluh menit menuju ke kedai samgyeopsal tujuan mereka.

Tiffany merangkul lengan Bora dan mendesah lelah. "Aku tidak cukup berani untuk bicara dengannya sekarang."

"Karena tes itu ?"

Tiffany mengangguk. "Aku akan bicara padanya setelah hasil tes keluar."

"Kapan hasil tes itu keluar ?"

"Besok pagi."

Bora mengusap lengan Tiffany, mencoba memberi semangat untuk sahabatnya itu. Keduanya memasuki kedai, memesan samgyeopsal serta beberapa botol soju.

"Kau tahu, kau sangat beruntung karena menikahi seorang pria yang sangat mencintaimu dan menghargaimu sebesar ini."

"Aku tahu, dan aku bersyukur untuk hal itu hingga pada satu titik aku benar-benar merasa tidak bisa membalas apa yang sudah dia berikan untukku."

Bora meraih botol soju pertama mereka dan menuangkannya untuk Tiffany yang langsung meneguknya.

"Menikah bukan tentang membalas apa yang sudah kalian berikan untuk satu sama lain."

Tiffany menggeleng dan menuangkan Soju ke dalam gelasnya dan Bora. "Kau tidak menikah dengan seorang Choi Siwon."

"Ini juga bukan tentang kau menikah dengan siapa, Tiff."

Tiffany mengabaikan Bora dan kembali meminum soju sambil sesekali memakan samgyeopsal yang sudah matang diatas pemanggangan, sementara itu Bora hanya menatap prihatin pada Tiffany.

Beberapa minggu ini, tepatnya semenjak kembali dari honeymoon keduanya bersama Siwon, Tiffany justru terlihat sangat tertekan. Tidak ada lagi senyum dan sapaan ceria setiap pagi di butik ataupun keriuhan-keriuhan yang ditimbulkan Tiffany saat mereka makan siang bersama.

Hanya wajah lesu dan pucat yang beberapa hari ini membuat Bora sangat khawatir, dan ia semakin tak habis pikir saat Tiffany mengatakan jika ia telah melakukan tes kesuburan untuk memastikan ia bisa memberikan anak untuk Siwon.