Chap 14 - Unexpected Situation

3.2K 264 29
                                        

- Only One -

Tiffany duduk di ruang tengah ditemani segelas cokelat hangat yang mulai mendingin. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam namun Siwon tak kunjung pulang dan bahkan tidak memberinya kabar sepanjang hari.

Semenjak kepulangannya dari Jepang-yang sepengetahuan Tiffany dari Thailand- Siwon memang menjadi sangat sibuk, bahkan nyaris selalu pulang lewat tengah malam. Siwon yang biasanya selalu memiliki waktu untuk menghubungi Tiffany pun kini tidak lagi memiliki cukup waktu untuk sekedar mengirim pesan singkat.

Tiffany bertanya pada Min-jong dan Minho, namun kedua pria itu tak memberikan jawaban yang jelas. Mereka hanya mengatakan jika perusahaan berada dalam masalah dan Siwon sedang berada dalam posisi tertekan oleh para direksi dan pemegang saham lainnya.

Suara deru mesin mobil membuat Tiffany terperanjat dan ia berlari untuk membuka pintu. Siwon berjalan terhuyung-huyung dipapah oleh Ryeowook dan juga Shin ahjussi.

"Mabuk lagi ?" Keluh Tiffany.

Ryeowook menatap penuh penyesalan. "Maafkan aku, Nyonya. Aku sudah berusaha menahannya."

Tiffany menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Terimakasih sudah mengantarnya pulang." Ujar Tiffany pada Ryeowook dan juga Shin ahjussi.

"Biar kami membantu hingga ke dalam." Tawar Shin ahjussi.

"Tidak perlu ahjussi, aku akan mengurusnya."

Tiffany mengambil alih Siwon, menempatkan kedua lengannya di pinggang Siwon dan memapahnya masuk ke dalam rumah.

Tiffany merebahkan tubuh Siwon di ranjang dan melepas sepatunya, lalu dengan bersusah payah melepas jas dan kemejanya. Tiffany terengah-engah, bagaimanapun juga Siwon memiliki tubuh yang kekar sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk menanganinya.

"Kenapa kau menyimpan masalahmu sendiri, oppa ?" Tanya Tiffany setelah menyeka wajah Siwon dengan air hangat.

Tiffany mengecup singkat kening Siwon sebelum kemudian beranjak untuk membuang air dalam baskom yang ia gunakan untuk menyeka wajah Siwon tadi.

Pagi harinya, Siwon terbangun dengan rasa mual dan pening. Tubuhnya melemah dan berkeringat dingin sehingga ia memutuskan kembali ke tempat tidur untuk berbaring sejenak.

Tiffany masuk ke dalam kamar, membawa semangkuk sup serta segelas air susu hangat. Ia meletakkannya di meja nakas saat melihat Siwon yang tampak lemah di ranjang.

"Oppa ?" Panggil Tiffany.

Siwon mengerang pelan dan memijat pelan keningnya. "Pergilah !" Lirih Siwon.

"Biar aku memijat kepalamu. Kau terlalu banyak minum kemarin." Tiffany mencoba menggeser tubuh Siwon dan duduk ditepi ranjang.

"Oppa, tidurlah di pangkuanku. Aku akan memijat kepalamu."

Siwon mengerang pelan dan menepis tangan Tiffany yang mencoba menariknya. "Keluarlah dari kamar, aku butuh tidur !" Bentak Siwon.

Tiffany tersentak oleh bentakan Siwon. Bentakan pertama yang dilayangkan Siwon sepanjang mereka saling mengenal.
Perlahan Tiffany beranjak dari duduknya dan keluar dari kamar, jujur ia masih cukup terkejut oleh bentakan Siwon tadi.

"Noona, kau kenapa ?"

Minho turun dari kamarnya di lantai dua dan menghampiri Tiffany yang melamun sambil berjalan ke dapur.

"Fany Noona !" Kali ini Minho menepuk bahu Tiffany.

"Minho, ada apa ?" Tanya Tiffany.

"Aku yang seharusnya bertanya. Kenapa noona melamun ?" 

Only One [√]Where stories live. Discover now