Chap 13

3.2K 287 48
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto.

Selamat membaca 😄




Konoha High School memasuki tahun ajaran baru. Hinata dan Sasuke sudah kelas 3, dimana mereka harus ekstra berkonsentrasi dengan pelajaran dan belajar demi mencapai kelulusan dengan nilai terbaik.

Hinata berjalan ke lorong yang menghubungkan ke halaman belakang sekolah. "Kau sudah datang?" Hinata mendudukan dirinya di sebelah pemuda berwajah dingin.

"Hinata-nee kau terlihat pucat sekali, apa kau sakit?" Ino tunangan dari Namikaze Naruto angkat bicara saat melihat Hinata yang sepertinya sedikit lemas.

"Aku baik-baik saja." Hinata menjawab dengan senyuman yang sedikit dipaksakan. "Kita makan bekalnya sekarang!"

Sasuke melihat Hinata dengan pandangan sulit diartikan. Dan itu tidak luput dari pandangan Naruto.

"Jika badanmu kurang sehat. Kau bisa pulang dengan Sasuke senpai, Hinata-chan!" Naruto yang sejak tadi diam mendengarkan Ino dan Hinata bicara ikut menyuarakan pendapatnya.

"Hei senpai, apa kau bisa mengantarkan Hinata-chan pulang?" Tanya Naruto, mengalihkan pandangannya menatap Sasuke.

"Tanpa kau suruh pun aku akan mengantarkannya pulang."

"Aku baik-baik saja. Ada apa dengan kalian?" Hinata sedikit tidak suka mendengarkan Naruto menyuruh Sasuke mengantarnya. Sudah ada Kakashi yang akan menjemputnya kali ini.

Ya, Kakashi sudah menyelesaikan tugasnya di kota Iwa, dia sudah kembali dari masa percobaannya sebulan yang lalu. Tapi entah perasaannya atau apa Kakashi akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Saat bertemu pun jarang, dia hanya meluangkan waktunya saat menjemput sekolah saja. Di rumah pun jarang berkunjung dan jarang pula berkencan. Dan itu benar-benar menyiksa Hinata, seolah-olah Kakashi sedikit menjauhinya.

Sasuke reflek menoleh kearah Hinata saat Hinata meninggikan suaranya. Tangan Sasuke memegang kening Hinata yang memanglah demam. Hinata menoleh cepat kearah Sasuke saat merasakan sensasi dingin di keningnya.

"Kau memang demam Hinata. Dan aku akan mengantarkanmu pulang sekarang!" Titah Sasuke.

"Aku bilang juga apa. Kalau Hinata nee-chan memang sakit. Sebaiknya senpai segera membawanya pulang!" Ino memandang Hinata prihatin.

"Cepat bereskan bekalmu. Aku akan meminta ijin kepada sensei dulu." Sasuke berdiri dan menggandeng tangan Hinata menuju ruang guru.

Hinata hanya pasrah dengan apa yang teman-temannya suruh. Memang benar dia sedikit tidak enak badan, mungkin efek bulanannya yang sedang datang mengunjungi. Atau efek memikirkan sang kekasih yang akhir-akhir ini sibuk dan menghindarinya? Entahlah.

"Perasaanku atau apa ya, sepertinya Sasuke senpai menyukai Hinata-nee?" Ino bertanya sambil memegang dagu seperti seorang detektif.

"Bukannya seperti. Tetapi memang." Naruto menjawab dengan senyum geli melihat tunangan polosnya yang memang benar-benar polos.

"Ah. Pantas saja dia selalu mengikuti Hinata-nee kemanapun dia pergi." Seakan mengingat sesuatu, Ino berkata tanpa sadar jika seseorang di sebelahnya hampir tersedak mendengarnya.

"Benarkah?"

"Um... saat aku ketoilet kebetulan bertepatan Hinata-nee mau masuk ke toilet yang sama yang ada di lantai dua. Dan aku melihat Sasuke senpai seperti menungguinya. Aku kira hanya kebetulan saja. Tetapi saat Hinata-nee keluar, senpai langsung mengikuti. Tetapi menunggu jarak dulu diantara mereka baru dia berjalan di belakangnya."

Naruto terdiam mendengarkan cerita dari tunangannya. Dia memang mengetahui jika Sasuke menyukai Hinata. Tetapi tidak sampe menjadi stalker juga kan??

BatasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang