One

2.7K 287 39
                                    

Gerimis.

Dalam 156 hari. 




Kami tak tahu bagaimana suara gerimis itu masih bertahan sampai detik ini juga. Kamuflase saja kah ? Agar kami tidak bisa bahkan takut untuk keluar ?  Who cares.

Tapi, jujur saja kami juga penasaran. Bagaimana bisa setiap harinya hanya ada gelap dan suara gerimis hujan saja. Tak ada suara langkah bahkan suara hewan-hewan kecil.

Namun, hal itu tak penting sekarang.



Di balik itu semua ...



Kami menderita tanpa suara.






Tak ada gunanya untuk menjerit bahkan sekedar mengucapkan kata 'Tolong'.. Rasanya percuma. Siapa yang akan mendengarnya ? Suara yang kami keluarkan hanya akan menembus dinding tebal dan kembali ke dalam ruangan kami.

Rasa percuma itu semakin kuat tatkala kami mendengar dengan jelas-- suara jeruji besi yang dibuka pelan itu. 

Kami tahu,, akan tiba saatnya jeruji yang membatasi pergerakan kami ini akan terbuka juga. Entah itu esok atau bahkan detik ini juga. 

156 hari.

Lebih dari 50 kali suara nyaring itu terdengar. Setelah suara jeruji terbuka maka selanjutnya adalah suara siksaan dan tak lupa juga jeritan dari mereka yang tiba dengan gilirannya. 

Tak ada yang mampu melawan.

Kami lemah. 

Hanya menunggu sebuah keajaiban-- jika saja ada

Suasana dingin dan hanya ditemani oleh gerimis hujan yang tak ada hentinya. Bahkan perlahan kami lupa bagaimana suara hujan yang turun dengan deras.

Kaki dan tangan terikat, mata tertutup, bau tidak enak yang berasal dari-- mungkin dari jeruji yang sudah terbuka.

Kami hanya bisa menerka saja. Kami tak melihat apapun. Lemah tak berdaya. Itulah yang terjadi pada kami. 

Kami hanya ingin.. 

Lolos.

Lari.

Sejauh mungkin dari tempat ini. 

Apapun itu akan kami lakukan asal hidup kami kembali. Bukan dalam jeruji besi seperti ini.  Kami ingin bebas.

















"Tolong.."

"...Apa kau berusaha meminta tolong, lagi?"

"Tidak ada gunanya."

"Keluar dari jeruji ini hanya berartikan dua hal. Pertama, bebas dan, Kedua adalah mati." 

















Di hari ke 36 , itu hari terakhir kami mendengar kata memohon pertolongan. Dan sekarang sudah masuk ke hari yang 156. Namun, keadaan masih sama saja.

Gerimis yang tak ada hentinya. 

Bau busuk yang makin menjadi. 

Suara jeruji terbuka yang perlahan makin dekat dengan---












































P A I NWhere stories live. Discover now