Five

798 169 35
                                    

Flashback

Yoongi menyesap kembali batang nikotin miliknya. Menikmati angin malam tanpa melakukan apapun. Sesaat semuanya terasa tenang sampai sebuah tangan menepuk pundaknya. Yoongi berbalik, Sulli tersenyum padanya.

"Pakai sweatermu, Yoongi-ah.." ujar Sulli.

"Tidak perlu. Aku memang ingin menikmati angin, noona sudah makan malam ? Kemana paman Eric ?"

Sulli mengelus rambut Yoongi dengan lembut, "Iya sudah selesai, paman sedang istirahat. Jangan terlalu lama diluar, arraseo ?"

Yoongi hanya mengangguk sekali sebagai jawaban. Setelah Sulli masuk ke dalam rumah ia kembali menyesap batang nikotinnya. Suasana hatinya sedang kacau selama kepindahannya dirumah pamannya. Bukan masalah pekerjaan, sesuatu yang lain yang membuatnya menjadi kacau. Sesuatu yang tak dapat ia jelaskan. Yoongi mengusap wajahnya dengan cukup kasar.

".. aku yakin yang kulihat hanyalah bunga mimpi. Manusia serigala ? cih, hal semacam itu hanyalah mitos." gumam Yoongi pada dirinya. Udara malam semakin menusuk dan membuat leher Yoongi menjadi tak nyaman. Memperhatikan sekelilingnya yang hanya ada semak-semak dan pohon tinggi.

"Apa sebaiknya aku masuk saja ?" batinnya. Karena firasatnya pun sudah tidak enak ditambah angin yang bertiup semakin kencang, menyisir halus kulit putihnya. Yoongi membuang batang nikotin yang belum habis dan ingin beranjak dari duduknya. Namun, baru saja dia ingin berbalik, telinganya menangkap sebuah suara.

Matanya membelalak ketika suara yang dia dengar semakin jelas. Secepat kilat Yoongi memandang sekeliling dan tak mendapati objek pembuat suara aneh itu. Sampai pada titik yang tak jauh dari hadapannya. Dan seketika Yoongi merasa hidupnya akan segera berakhir.

"Ti-tidak mungkin.."

Yoongi menatap sebuah objek dimana dirinya juga ditatap oleh objek itu. Objek itu terdiam, hanya mengeluarkan geraman kecil, mata yang begitu fokus pada Yoongi. Nafas Yoongi tercekat dan lututnya mendadak lemas. Air matanya bergelinang dan Yoongi jatuh terduduk ketika objek itu lari padanya. Saat objek itu semakin mendekat Yoongi semakin yakin ia tidak bermimpi akan diterjang dan dibunuh oleh seekor, Werewolf.

Sudah terlambat untuk melarikan diri dan Yoongi harus merasakan sakit yang teramat ketika kakinya digigit oleh Werewolf itu.

"ARRGGG..!!!!" teriakan Yoongi mampu membuat Sulli dan juga Paman Eric berlari keluar. Sulli panik ketika melihat keadaan Yoongi. Yoongi menjulurkan tangannya dan Sulli langsung menarik tubuh Yoongi namun, percuma saja semakin Sulli menarik Yoongi maka semakin brutal Werewolf itu menggigit kakinya.

"TIDAK!! YOONGI..!!!!"

Selepas teriakan Sulli yang Yoongi rasakan adalah rasa sakit yang lebih lagi ketika Werewolf itu menarik tubuhnya. Tubuh Yoongi bergeseran pada tanah dan membuat tubuhnya menjadi lecet. Penglihatan Yoongi seketika menjadi buram dan semakin gelap hingga sebuah suara membuat tarikan di kakinya berhenti.

DOR! DOR!

Dua kali tembakan dan langsung mengenai Werewolf itu. Saat itu juga Yoongi bernafas lega begitu melihat Werewolf itu mati karena tembakan dari Paman Eric.

"Yoongi!!! Kau tidak apa-apa..!?"

Sulli langsung menarik Yoongi dan mengecek keadaan namja putih itu. Dirinya meringis melihat keadaan kaki kiri Yoongi yang begitu mengenaskan. Paman Eric mendekat dan menunduk pada bangkai Werewolf itu, memastikan Werewolf itu sudah tidak bernyawa. Paman Eric menghela nafas berat.

"Sulli.. antar Yoongi ke kamarnya. Mulai sekarang rawat dia dan kalian harus mematuhi perintah paman kali ini. Daerah ini sudah tidak aman lagi."

Flashback end



P A I NWhere stories live. Discover now