MET 8

30 4 1
                                    

Hari ini rabu dan kelas Bahasa ingris. Aku harap hari ini tidak terjadi.

"cas axel di bawan. Buruan" teriakan bang raka menbyembul dari balik pintu.bang raka adalah adik bungsu ibuku. tapi dia tidak menjelma sebagai paman ku melainkan seorang kakak yang begitu dekat denganku. mungkin ini terjadi karna umurnya yang hanya terpaut beberapa tahun denganku. 

 Ternyata axel sampai lebih awal mengingat sekarang masih pukul setengah empat sore. Segera kumasukkan buku-buku yang rasanya perlu kubawa. Aku bergegas keluar kamar. Bang raka sedang mengelap mobilnya yang baru saja ia cuci. 

Oh, astagaaaaaa...

"abaaaaang!" aku berlari keluar pintu samping menghinggapi bang raka.

"abang, ini punya cicas" kurebut slayer kuning ditangan bang raka yang dengan seenak hatinya ia jadikan lap kaca mobil

"ya ampun minjem bentar doang pelit amat" kata bang raka santai

"ini mahal bang. Belinya jauh"

"di pasar rebo  banyak"

"pasar rebo? Ini dari vellyn bang. beli di korea"

"di pasar loak juga ada cas"

"pasar loak jidat lo bang. Bedain barang gue sama barang lo"

"jiahh pake ngatain gue loakan, pacar lo tuh loak"

"bang!" kusumpal mulit bang raka dengan slayer kuning yang barusan ia jadikan lap kaca mobilnya

"axel di ruang tamu kali bang" bisik ku.

"bodo!" balas bang raka setelah berhasil melepaskan tangan ku dari mulutnya.

"bilang mama nggak usah nunggu cas makan malemnya. Cas mau makan diluar"

"diluar mana?"

"luar angkasa"

"ooh hoke, salamin sama abang-abang nasi nya. Salam dari bumi"

"salam dari mumi"

"hati-hati yaa dedek ku cinta" 

"tumben?"

"abang ada feeling nggak enak. muka -muka pacar lo mencurigakan. takutnya ntar malem lo malah dijual ke om-om tua lagih sama si axel" 

ku tinju lengan bang raka sekuat tenaga.

"sarap!" tandasku segera berlalu dari bang raka yang menyebalkan.

Disofa ruang tengah axel sedang duduk santai seorang diri sambil mengganti-ganti chanel tv

"tuan muda" bisikku dari belakang. Axel membalikkan badan. Aku tersenyum lebar.

"hei" sapanya singkat sambari meraih tangan ku. Tangannya seperti biasa, lembut dan dingin.

"dari tadi?" tanyaku

"dari dulu" jawabnya manis.

"masih setengah empat. Jam kelas Bahasa inggris jam empat kali" aku duduk di samping axel

"biar bisa makan es krim dulu"

"es krim? Aku sakit gigi"

"oh ya?" katanya yang mulai mencubit kedua pipiku dengan lembut.

"aww,"aku berusaha lolos dari cubitannya. ia tertawa ringan dan seperti biasa, terlihat mempesona.

"berangkat?" tanyanya

"cusss..." aku  berdiri terlebih dahulu.

***

mobil memasuki pelataran parkir kedai eskrim yang biasa ku datangi bersama vellyn. tapi aku juga sering datang bersama axel jika sedang ada dia. axel membukakan seat beltku. tempat ini menjadi tempat faforit dihari rabu. satu, karna aku benar benar mencintai es krim. dua, tempatnya menarik dengan banyak interior itali didalamnya, mungkin karna memang pemilik kedai ini adalah orang itali. tiga, karna tempat ini adalah tempat bolosku bersama vellyn untuk membicarakan apa saja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 17, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SOL-METWhere stories live. Discover now