Chapter 2: Mie Ayam

47.3K 4.1K 90
                                    

Naura mengerjap-erjapkan kedua matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Naura mengerjap-erjapkan kedua matanya. Hampir saja ia tertidur jika ia tidak ingat masih ada tugas yang harus ia kerjakan. Naura menghela napas. Semua ini gara-gara tugas biografinya. Jika saja Bu Ningsih tidak mendesak ia untuk segera membuat data-data pertanyaan untuk wawancara Arka besok, Naura tidak akan lembur mengerjakan tugas matematika.

Naura tidak habis pikir. Ia mengira-ira seberapa penting biografi tentang Arka itu bagi Bu Ningsih atau jangan-jangan Bu Ningsih suka dengan Arka.

Naura menggelengkan kepalanya. Semakin dalam ia memikirkan tugas biografinya dan Bu Ningsih, semakin dalam pula pikirannya ngawur.

Naura menegakkan tubuhnya. Ia mengambil camilan yang ada di meja belajarnya lalu membukanya. Gadis itu kembali larut dalam rumus-rumus yang membuat kepalanya pusing sembari sesekali ia memakan camilannya.

Naura sebenarnya suka matematika. Maka dari itu, ia lebih memilih masuk di kelas MIPA daripada IPS. Namun, entah mengapa malam itu dirinya tiba-tiba sedang tidak ada suasana hati untuk berhitung. Menatap angka-angka dan beberapa rumus saja rasanya sungguh muak.

Naura menutup buku matematikanya. Ia ingin melupakan sejenak tugas matematika. Bisa saja, besok tidak dinilai karena banyak murid yang belum mengerjakan juga. Naura berharap begitu.

Terdengar suara notifikasi dari ponselnya. Naura menoleh lalu mengambil ponsel berwarna putihnya. Ternyata Lala yang mengirim pesan. Naura segera membukanya.

Lalaaa

Naura, penting. Buruan buka Ig! Arka habis post foto yang sumpah bikin kaget, Ra.

Naura mengerutkan dahinya. "Buat apa? Lala lebay, deh," ucapnya. Namun, tak urung ia juga membuka akun salah satu media sosialnya itu.

Walaupun Naura dan Arka sudah putus, mereka masih saling berteman di media sosial.

Meski sebenarnya masih ada setitik rasa kesal dan timbul untuk memblokir Arka, Naura akhirnya tetap mempertahankan hubungan pertemanannya dengan Arka. Entahlah, Naura tidak tau apakah ia masih mencintai Arka atau tidak. Namun, yang pasti selama ini Naura masih dalam tahap move on dari Arka.

Sejujurnya, Naura juga masih penasaran saat Arka meminta putus darinya. Tidak ada badai tidak ada topan, Arka tiba-tiba mengatakan putus. Naura kesal. Ia sedang datang bulan kala itu. Emosinya sedang naik-turun. Tidak sengaja bersenggolan dengan orang lain saja ngomelnya minta ampun. Jelas, Naura merasa kesal dan tanpa pikir panjang, ia langsung menyetujuinya. Akhirnya, rasa sesal yang Naura rasakan.

Naura mengetikkan nama akun Arka. Setelah dapat, Naura segera mengkliknya. Menggeser layarnya ke bawah, Naura mengklik lagi. Kali ini sebuah foto yang baru beberapa menit Arka posting.

Sebuah foto yang memperlihatkan Arka dan teman-temannya tengah berada lapangan futsal. Beberapa ada yang duduk seperti Arka, beberapa lagi berdiri di belakang. Naura mengerutkan dahinya lagi.

Mantan Rasa Pacar [END]Where stories live. Discover now