BAB 10

2.4K 427 179
                                    




Mungkin kebohongan itu hanyalah awal semua petaka yang kini ada dihadapannya. Kebohongan Eunha dan kebodohannya yang terlalu mutlak. Jungkook menggenapkan segala petaka itu dalam sorot mata redup penuh siksa. Lagi, senyum yang runtuh itu kembali dia terbitkan dalam sakit berkepanjangan.


Untuk rasa yang begitu megah, yang terpaksa patah kali kesekian.


"Kau tampak sangat bahagia." untuk sang sahabat yang sungguh beruntung, Jungkook akan selalu ada disana.


"Aku bukan hanya bahagia, Jungkook-ah." Namjoon dan segala pahit yng harus Jungkook telan mentah-mentah. "Aku akan segera menikah dengan orang yang kucintai, hh... Dan itu benar-benar lebih dari sekedar bahagia."


Dalam hening, Suara Namjoon bermetamorfosa menjadi ribuan jarum tak kasat mata yang jatuh menghacurkan serpihan hatinya.


"Secepat ini?" suara Jungkook menajam tanpa dia sadari, Namjoon diam. Menatap Jungkook dalam tanya senyap yang tak dia suarakan. "Masih tersisa satu bulan asal kau tahu, dan itu adalah waktu yang cukup panjang jika ditambah dengan tahun-tahun terlewat di mana aku menunggu Taehyung menerimaku."


Waktu yang panjang, tidakkah waktu yang diperlukan Namjoon tak sepanjang waktu-waktu yang terlewat bagi Jungkook untuk menemukan kenyataan yang sekarang tengah menertawakannya?


"Satu bulan itu tampak begitu cepat bagiku." Karena masih ada begitu banyak hal yang ingin Jungkook selesaikan sebelum semua terlambat. Sebelum Taehyung tak lagi dapat Jungkook raih bahkan meskipun dia memaparkan segala kebohongan yang dia pendam.


Wajah Namjoon melunak, dengan senyum menawan dia menepuk bahu Jungkook lantas menengadahkan wajah rupawannya pada lautan awan biru yang tampak begitu cerah secerah hatinya. "Kau harus datang untuk menjadi pendampingku saat aku berada di altar, kau mengerti Jeon Jungkook."


Jungkook tertegun, dalam rangkuman tangannya sebuah undangan atas nama Namjoon dan Taehyung telah tersemat begitu indah disana. Dengan segenap kehancuran, ia mencoba menatap wajah sumringah Namjoon yang tengah berbahagia. Menghela nafas dengan begitu berat sembari berbalik menatap gumpalan awan putih yang tampak begitu tenang dengan sorot mata hampa.


Haruskan dia menyerah sekarang?


Haruskan dia merelakan Taehyung?


Haruskan dia melakukannya?




[][][]




Satu minggu terlewat begitu saja setelah kejadian di pulau Jeju, Taehyung mencoba menghindar dari Jungkook semampu yang dia bisa. Dia bahkan hampir tak pulang ke apartemen jika tidak ada hal mendesak. Namun, seperti pepatah lama. Sepandai-pandainya tupai melompat, dia pati akan terjatuh juga. Sepandai-pandainya Taehyung menghindar, Takdir akan selalu mempertemukan keduanya dengan berbagai cara.

SUARA [KOOKV] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang