BAB 12

2.6K 333 133
                                    




Detik menghening, membawa senyap hadir dalam nafas tenang yang terasa begitu tak nyata dalam setiap kenang yang kini ada dihadapan. Taehyung dan segala hal yang telah mereka pangkas, mereka ringkas menjadi lekas yang mungkin tak akan bisa segera berbalas. Lalu, jika rasa yang begitu megah itu tetap mereka genggam erat mengabaikan segala hal yang mengantri dihadapan. Akankah ada tawa gelak saat hati lain tercabik karenanya.


"Cukup hatimu, cukup genggam seluruh nafas dalam setiap nadiku, cukup katakan jika kau membutuhkanku. Maka aku akan selalu bersamamu." Lirih suara Jungkook mengalun dalam udara dingin. Menyusup pada setiap ruang yang mungkin tak bisa didengar Taehyung dalam tidur nyenyaknya.


Lantas, tanpa menunggu jawaban. Jungkook menautkan jemari indahnya pada jemari tangan Taehyung. Membawanya mendekat pada bibir untuk dia kecup, dalam rindu-rindu yang telah habis dimakan waktu, dalam tahun-tahun bisu yang telah berlalu. Dalam setiap syukur yang telah teramat sering dia ucap semenjak Taehyung hadir di sana. Dalam hatinya yang begitu keras kepala karena selalu mencintai satu nama.


Dengan usapan perlahan Jungkook mempersilahkan telapak tangannya menyusuri helai rambut Taehyung. Membawanya turun pada rahang lalu mengecup bibir itu dalam satu sapuan.


Dia akan selalu berada di sisi Taehyung, selamanya..




[][][]




Tak ada lagi yang tersisa, dalam ruang hatinya yang keruh hanya terlihat satu nama. Taehyung dan segala hal yang menghancurkan. Cintanya, segala hal yang tak dapat dia rengkuh walaupun dia berusaha bahkan dengan mengorbankan nyawa. Taehyung tak lagi apat dia rengkuh, itu kenyataan. Taehyung tidaklah mengacuhkannya, Taehyung tak lagi dapat memberi senyum yang sama untuknya. Setelah semua hal yang coba mereka jalani dalam tahun-tahun yang begitu kelam. Namjoon tetap berada di titik yang sama, dimana dia hanya bisa menatap punggung itu membelakanginya tanpa mau menoleh sedetikpun.


Namun, Namjoon tak lagi bisa bersabar untuk kali ini. Dia tak mau hanya menjadi lakon bisu yang hanya akan diam menunggu segala hal yang dia cintai terenggut untuk kali kesekian. Dia akan mempertahankannya, dengan cara apapun juga.


Sekarang, atau tidak untuk selamanya.


Sepasang kaki jenjang itu melangkah dengan begitu tegas, membawa serta gemuruh kelam yang menggulung semua rasa sakit dalam hatinya. Satu ketukan singkat, dalam satu hela nafas yang terasa begitu mencekat.


Jungkook berdiri menjulang dihadapannya, dengan wajah sama yang selalu Namjoon ingat sebagai sahabat terbaiknya, orang yang penting dan sungguh berharga. Mereka, kini saling berhadapan dengan satu sorot serupa untuk cinta mereka. Taehyung dan segalanya yang mungkin akan berubah sedemikan rupa.


"Di mana Taehyung?" tanpa perlu menyapa, tanpa perlu Namjoon bertanya apa yang terjadi di antara keduanya. Dia hanya menyerukan satu nama yang selalu menghantuinya sepanjang malam hingga nyaris gila.

SUARA [KOOKV] ✅Where stories live. Discover now