prolog

12.6K 639 106
                                    

"La, pindah..." seru seorang cewek kepada temennya.

"Inikan bangku gue, ngapain lo duduk di sini? Balik ke bangku lo sono... keburu bu Eli masuk." Cerocos gadis itu lagi.

"Elah... santai aja kale Kei, gue juga mo pindah kok..." jawab temennya sambil beranjak ke bangku dideretan paling depan.

Terdengar langkah kaki memasuki kelas itu. Kelas sunyi seketika. Bu Eli, sang guru sejarah, mulai menerangkan. Cewek yang duduk di deretan paling belakang itu udah gak bisa nahan kantuk. Cewek yang bernama Keiko itu melihat sekeliling. Temen-temennya udah pada bobok semua.

Keiko, dengan perlahan meletakkan kepalanya di atas meja dan mulai memejamkan mata, siap terbang ke alam mimpi. Sayup-sayup ia mendengar bu eli menyebut Jayanegara, Majapahit, Gajah Mada, besi-besi apalah itu. Tukang besi? Keiko gak ambil pusing. Dia semakin jauh kealam mimpi.

***

"Kei, kantin kuy..." ucap seorang cewek.

"Kuy..." jawab Keiko sambil berjalan mengikuti si cewek ke kantin.

"Lo mo pesen apa Kei? Gue pesenin..." ucap si cewek.

"Gue enggak Mel?" Ucap seorang cewek berhijab yang tiba-tiba udah duduk di samping Keiko

"Lo? Pesen sendiri aja..." tukas Amel. "Ya allah, Tega lo pada ama gue, mana gue tadi di tinggal lagi di kelas..." sungut si cewek. "Lebailo nay, mo gue pesenin apa dah cepet?" Tanya Amel. "Nah gitu dong mel, gue siomay aja deh ama es teh."

"Lo kei?" Amel memandang Keiko.

"Samain aja mel..." ucap Keiko.

"Ok, bentar yaa kei, nay..."

Amel segera pergi buat mesen makanan.

Sementara Keiko dan Nayla menunggu. Amel kembali sambil membawa tiga piring siomay dan tiga gelas es teh.

Ketiga sahabat itu menikmati siomay sambil ngobrol.

"Eh kei, lo inget gak? Ama cowok yang lo banting kemarin? Tanya Amel sambil memasukkan potongan siomay kemulutnya.

"Inget, kenapa emang?" Jawab Keiko acuh tak acuh.

"Gue denger, dia mo ngebales kekalahannya lho..." terang Amel. "Oh..." ujar Keiko cuek, sambil menyeruput es tehnya.

Tiba-tiba, sebuah kertas dilempar kearah Keiko. Dengan sigap, Keiko menangkap kertas itu.

"Gue tunggu lo di belakang sekolah sekarang. Kalo elo gak dateng, berarti lo pengecut." Gumam keiko, membaca sebaris kalimat yang ada di kertas itu. "Isi kertasnya apa kei? Surat cinta yaa?" Tanya nayla. Keiko memberi isyarat kepada nayla yang artinya, ada yang nantangin gue. Keiko berdiri dari kursinya dan berlari ke belakang sekolah. Orang-orang yang melihat keiko tiba-tiba lari merasa bingung. "Keikoooooo! Bayar duluuuuu!... teriak amel. "Bayarin yaa mel..." keiko menjawab tanpa melihat kearah amel. "Bayarin gue juga yaa mel." Ucap nayla sambil merapikan jilbabnya. Amel hanya bisa ngomel dalam hati.

***

Keiko berlari kencang ke belakang sekolah, menerobos para murid yang menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya. Sesampainya di belakang sekolah.

"Mana dia?" Keiko memandang kesekeliling.

"Gue di sini..."

Keiko membalikkan tubuhnya. Terlihat seorang cowok berdiri menantang Keiko.

"Lo belum puas, Dave?" Ucap Keiko. "Gue belum kalah, dan gak bakal pernah kalah." jawab Dave. "Really?" Seru Keiko dengan ekspresi terkejut yang dibuat-buat.

"Lo lupa yang kemaren, Dave?"

"Itu karena gue ngalah sama lo, coba kalo gue gak ngalah. Lo abis." Ucap Dave.

"Ayo kita buktiin. Dan hari ini, lo gak usah ngalah sama gue." Jawab Keiko santai. Terlihat bibirnya membentuk senyuman tipis.

Dan pertarungan itu dimulai. Dave berusaha menjebol pertahanan Keiko. Keiko menghadapi dengan santai. Dave dengan gerakkan tak terduga menyerang Keiko dari belakang. Keiko menghindar dengan menjatuhkan diri dan berguling di tanah.

Tendangan Dave hanya mengenai angin. Dave tentu saja marah.

Keiko sepertinya sudah bosan menghadapi lawannya. Kemarahan Dave sangat menguntungkan Keiko. Tanpa diduga-duga oleh Dave, Keiko meninju wajah dave dan menendang perut dave yang membuatnya terjungkal ke belakang. Sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Dave semakin marah. Mukanya merah padam

Dave bangkit berdiri dan melayangkan pukulannya ke Keiko. Namun dengan sigap, Keiko menangkap tangan itu dan memitingnya ke belakang.

"Gimana Dave? Nyerah?" Ejek Keiko. Dave menggeram. Ia berusaha untuk melepaskan tangannya dari tangan Keiko, dan berhasil. Dave kembali melayangkan tangannya ke wajah Keiko. Serangan itu lagi-lagi harus gagal karena.

"Ngopeeee ngopeee. Berantem-berantem baaaee..."

Krik...

Krik...

Krik...

Ternyata ada penjual kopi nyasar.

.

.

.

Ok, tadi salah naskah yaa... readers: yang nuliskan elu thor, kok bisa salah naskah?

Author: bisa dong...

Readers: serah elu dah thor...

Author: teeerseeerah kaalii iinii suungguuh aakuuu tak kan peeduuliiiiii...

Readers: stoop!!! gak nyambung elah thor, lanjut aja lanjuuuut...

Author: ok, cabs

***

"Hei kalian berdua, ikut saya ke ruang BK!" Ucap seorang guru sambil menggeret Keiko dan Dave ke ruang BK.

"Keiko, kamu sudah sering membuat masalah." Ucap bu Hera pada saat keiko di ruang BK. Dave sedang diobati di UKS.

"Ibu bingung keiko, harus gimana lagi ibu ngasih tahu kamu. Kamu itu kakak kelas keiko, kakak kelas. Kamu itu harus memberi contoh yang baik pada adik-adik kelas. Bukan malah kayak gini!" Sambung bu Hera, tanpa memberi kesempatan Keiko menjawab

"Udah selesai bu ngomongnya? Kalo udah, gue mo ke kelas."

"Keiko! Bicara yang sopan sama guru! Saya! Gue, gue." Nada bu Hera meninggi.

"Gimana bu? Saa,ya, udah, boleh, ke kelas?" Keiko menekankan ucapannya.

Bu Hera memberi keiko sebuah amplop coklat, surat panggilan orang tua. Keiko lalu melangkah ke kelas, dan mengikuti pelajaran faforitnya, fisika.

Bersambung***

Assalamualaikum

Haiii readers. Maafin vee yang buat cerita baru tanpa namatin cerita vee yang lain. Soalnya ide vee lagi macet. Dan cling, tiba-tiba ide nongol buat bikin cerita ini. Doain semoga bisa sampai ending yaa...

Ohya. Maaf juga yaa, ini sempat Vee tarik untuk direvisi.

Dan Vee juga mo ngucapin terimakasih kepada kak:laili_fa atas koreksinya. Jangan bosen buat koreksi kesalahan Vee yaa readers, karena Vee juga masih belajar.😊

Love❤

Vee~~

[Dear Majapahit] Why Me?Where stories live. Discover now