2.

5.5K 439 67
                                    

"Lo siapa? Malaikat maut? Waaa malaikat mauuuuuut! Jangan bunuh gueeeee! Gue belum siaaap! Gue belum selesei berantemnyaaaaaaa!"

"Saya ini raja!!! Berani-beraninya kau menghina seorang raja dengan sebutan malaikat maut.!!!!!"

Keiko membuka mata. Ia mendapati dirinya berada di sebuah kamar.

"Raja?" Gumam Keiko tak mengerti.

"Ia, saya ini raja." "

"Lah ini kamar siape? Kuno bener." Ucap Keiko sambil mondar-mandir memperhatikan kamar itu.

"Heh. Kamu belum menjawab pertanyaanku." Keiko melirik ke arah orang itu. "Pertanyaan yang mana?"

"Siapa kamu dan mengapa kau bisa tiba-tiba ada di kamarku? Berani-beraninya kau masuk ke kamar seorang raja." Ucap orang itu tanpa jeda.

"Ya beranilah... masa ke kamar lo aja gue takut sih." Keiko terkekeh. "Lancang kamu yaa... dengar! Aku itu adalah seorang raja...!!!!! Tidak ada yang boleh masuk ke kamar pribadi raja tanpa izin. Dan. Apa yang kamu lakukan? Sudah lancang memasuki kamar pribadi raja, dan sekarang kau tidak hormat sedikitpun padaku. Siapa kamu sebenarnya hah?" Ucap orang itu panjang kali lebar kali tinggi.

"Dari tadi lo itu ngomong aku itu raja... bla...bla...bla. Ini tuh udah jaman modern, lo itu gimana sih? Konslet kali tuh otak yaa..." gumam Keiko sambil geleng-geleng. "eh tunggu. Itu yang di kepala lo apaan? Mahkota? Gila bagus banget..." ucap Keiko sambil mengambil mahkota emas yang menghiasi kepala orang tersebut, dan memakainya.

"Cantik juga gue pake ni mahkota..." Keiko berputar-putar di depan lemari kaca, soalnya gak ada cermin.

"Heh. Kembalikan mahkotaku!" Seru orang itu. "O, ini mahkota lo? Lo jualan mahkota? Gue beli dong yang ini, harganya berapa?" Tanya Keiko sambil memandangi pantulan wajahnya. "Enak saja kau bilang... mahkota itu tidak dijual, itu mahkotaku." Teriak orang itu marah.

"Oh, gue kira dijual..."

"Sekarang, kuperintahkan kembalikan mahkota itu...!!" Ucap orang itu sambil mendekat kearah Keiko. "Lo mau mahkota ini, ambil sendiri." Ucap Keiko sambil berlari menghindar. Orang itu mengejar. "Kembalikan mahkota itu. Atau kau akan di penjara." Tukas orang itu sambil masih sibuk mengejar Keiko. "Kan udah gue bilang, kalo lo mau mahkota ini, ambil sendiri." Balas Keiko sambil berlari semakin cepat. Mereka berkejar-kejaran di kamar yang cukup luas itu. "Kembalikan" ucap orang itu berusaha mengambil mahkota di kepala Keiko. Keiko menghindar, berlari ke sudut kamar. Orang itu mengejar. Namun sayang, kaki kirinya tersandung dan membuat dia jatuh dengan suksesnya di lantai kamar.

Keiko yang melihat itu menghentikan larinya dan berjalan menghampiri orang itu.

"Hahaha... masa baru gitu elo udah jatuh sih?" Cibir Keiko. Keiko membantu orang itu untuk bangkit. "Heh.!!! Lancang sekali kau memegang tangan seorang raja." Teriak orang itu marah.

"Ye. Udah dibantuin juga. Bukannya makasih malah marah-marah." Gerutu Keiko sambil melangkah menjauhi orang itu. Tapi, tanpa sengaja Keiko menginjak kaki kiri si orang yang membuat orang itu memekik. "Eh sorry, lo gak papa?" Tanya Keiko sambil memegang kaki kiri orang itu yang ukurannya lebih kecil dari kaki kanan.

"Apa yang kau lakukan?" Seru orang itu sambil menepis tangan Keiko. Wajahnya merah padam.

"Nyuci baju. Ya jelas-jelas gue ngecek kaki lo, itu aja pake ditanya" ucap Keiko jengkel.

"Prajuriiiiiiiiiit...!!!!!" Teriak orang itu menggelegar.

"Gile buset,teriakkan lo kenceng banget, abis nelen toa apa yaa?" Decak Keiko kagum dengan teriakkan orang itu yang melengking. "Toa itu apa?" Tanya orang itu bingung. "Lo gak tahu toa? Kudet bener." "

"Kudet itu apa lagi?"

"Lo juga gak tahu kudet? Ndeso..."

Keiko jadi bingung dengan orang yang dia hadapi sekarang.

Belum sempat orang itu membalas perkataan Keiko, tiba-tiba terdengar suara langkah beberapa orang mendekati kamar. "Waah, jangan-jangan itu prajurit beneran. Gue harus ngumpet nih kalo kek gini" batin Keiko, sambil menyelinap masuk ke dalam lemari. Karena cuma itu tempat yang aman buat sembunyi.

Ceklek. Suara pintu dibuka. Terlihat beberapa prajurit masuk ke kamar itu dan berlutut, hormat di hadapan sang raja alias si kudet ndeso, kalau kata Keiko.

"Ampun Gusti Prabu, ada apa Gusti Prabu memanggil kami?" Tanya salah-satu prajurit. "O, jadi nama si kudet ndeso itu Gusti Prabu" batin Keiko yang mendengarkan pembicaraan itu lewat sela-sela lemari. "

"Tangkap dia!" Kata orang itu. Para prajurit mengangkat wajahnya sedikit. "Ampun Gusti Prabu, di sini bukannya tidak ada orang?" Tanya si prajurit hati-hati. Sang Prabu mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar. "Loh. Mana dia?" Tanya Prabu dalam hati.

"Cari gadis itu sampai dapat!" Perintah telah dijatuhkan. Para prajurit mulai mencari. Prabu duduk di pinggir ranjang sambil mengawasi para prajurit. "Ampun beribu ampun Gusti Prabu, kami tidak dapat menemukan gadis itu." lapor salah-seorang dari mereka.

"Cari terus. Gadis itu telah menghina dan mengambil mahkotaku!" Bentak Prabu. Matanya berkilat marah. "S sendiko Gusti Prabu." Prajurit itu memberi hormat sebelum kembali mencari si gadis. Seluruh ruang telah mereka periksa, namun sang gadis tidak juga ditemukan. "Ampun Gusti prabu, kami akan mencoba mencari di tempat lain." Ucap prajurit itu.

"Eh tidak usah. Kalian keluar saja!" Ucap Prabu. "Ta tapi gusti prabu..." "keluar kataku!" Perintah si Prabu. "Ba baik Gusti prabu." Ucap para prajurit sambil beringsut keluar.

"Akhirnya mereka keluar juga." Gumam Keiko lega.

Keiko membuka pintu lemari, tapi sepertinya pintu itu terkunci. "Lho kok, gak bisa dibuka?" Ucap Keiko panik. "Woy Prabu! Nama lo Prabu kan? Bukain pintunya!" Teriak Keiko sambil menggedor pintu itu. "Hahaha, sudah kuduga. Kau pasti ada di lemari itu." Jawab Prabu sambil tertawa. "Ia deh lo pinter, lo tahu gue di sini. Tapi please buka pintunya..."

Prabu tidak menjawab. "Please, prabu, bukaiiiiin!" Teriak Keiko memelas.

Prabu masih tak menjawab.

"Prabuuuuuu! Bukaaaaa, please" teriak Keiko frustrasi. "Prabu, please, gue mo keluar,, gue gak mau selamanya disini!" Ucap Keiko semakin memelas. "Kau mau keluar dari lemari itu? Ada syaratnya." Jawab Prabu. "Syaratnya apaan?" Tanya Keiko tak sabar.

Bersambung***

Waah, kira-kira si Prabu mo ngasih syarat apa yaa? Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya yaa readers?

Love❤

Vee~~

[Dear Majapahit] Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang