11

705 91 9
                                    

Wonwoo memarkirkan mobilnya saat telah sampai di tempat tujuan.

Wonwoo melirik ke arah Dahyun yang masih tertidur pulas. Wonwoo menatap wajah Dahyun yang akhir-akhir ini sering ia rindukan.

"Dahyun, bangunlah." Wonwoo menepuk pipi Dahyun pelan.

Sontak Dahyun mulai terbangun. Dahyun mengucek matanya dan mencoba mengumpulkan nyawanya.
"Apakah kita sudah sampai di rumahku? Kalau begitu terima kasih atas waktunya, Sunbae." ucap Dahyun dengan suara ala bangun tidurnya.

Wonwoo gemas melihat Dahyun yang seperti itu. Bagaimana mau pulang, sedangkan mereka baru saja sampai di tempat yang selalu Dahyun tanyakan.

Setelah nyawanya terkumpul, Dahyun baru menyadari bahwa ini bukan lingkungan rumahnya.
"Ini bukan di depan rumahku?" tanya Dahyun lagi.

Wonwoo hanya tertawa kecil saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Dahyun.
"Turunlah, ini sudah sampai." Wonwoo keluar dari mobilnya.

Dahyun yang masing bingung hanya diam menatap Wonwoo. Wonwoo pun bergegas membukakan pintu mobil untuk Dahyun.

"Apa kah kau diam terus karena kau ingin aku yang membukakan pintunya untukmu, hmm? Cepat keluarlah." Ucap Wonwoo.

Dahyun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dan bergegas turun dari mobil.
Menurut Dahyun, ucapan Wonwoo barusan merupakan kalimat terpanjang yang baru Dahyun dengar dari mulut Wonwoo.

Wonwoo berjalan duluan dan dibuntuti oleh Dahyun.
Wonwoo yang langkahnya lebar membuat Dahyun kewalahan mengejarnya.

"Sunbae, jalannya jangan terlalu cepat. Disini tempatnya ramai, aku takut jadi anak hilang." keluh Dahyun sedikit berteriak karena suasananya yang sangat ramai.

Wonwoo yang mendengar itu membalikan badannya dan menghampiri Dahyun yang berjarak empat langkah.

Dahyun memperhatikan Wonwoo yang mendekat kepadanya dan tiba-tiba Wonwoo menggenggam tangan Dahyun.
"Jika tidak mau hilang di tempat ini, jangan pernah lepasin genggamannya. Jangan jauh-jauh dariku, mengerti?"

'Blus'

Siapapun tolong bantu Dahyun yang saat ini sedang kebingungan.
Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dahyun fikir nanti ia akan pergi ke dokter untuk memastikannya bahwa jantungnya baik-baik saja. Saat ini Dahyun merasa takut jika ada masalah dengan jantungnya.

Dahyun tidak percaya bahwa pria yang berada di hadapannya ini adalah seorang Jeon Wonwoo, si pria es.

"Ba-baiklah." jawab Dahyun gelagapan.

Mereka jalan berdua di keramaian dengan tangan yang saling bertautan. Hari ini Wonwoo mengajak Dahyun ke sebuah danau. Di danau itu akan di selenggarakan pesta lampion terbang.

Ribuan lampion akan di terbangkan tepat pada pukul 00:00. Sekarang masih pukul 20:30, masih ada waktu untuk Dahyun dan Wonwoo jalan-jalan atau sekedar bermain-main.

"Apa kau suka gulali?" tanya Wonwoo saat tidak sengaja melihat anak kecil yang sedang memakan gulali.

"Hoah, sudah lama aku tidak memakan gulali. Ayo kita beli itu, Sunbae." ucap Dahyun dengan girang. Wonwoo terkekeh geli dengan reaksi Dahyun.

Wonwoo membawa Dahyun kesebuah kursi panjang seperti kursi taman yang kosong, dan menyuruh Dahyun duduk untuk menunggu Wonwoo membawakan gulalinya.

Cukup lumayan lama karena antriannya yang sangat panjang, akhirnya Wonwoo datang menghampiri Dahyun yang sedari tadi duduk menunggu Wonwoo.

═❖•Positive Thinking•❖═Where stories live. Discover now