Hai hujan
Dulu aku berharap kau itu penghapus jejak dihatiku...
Ternyata aku salah...
Harapan ku tak nyata...
Mengapa?
Karena saat kau tiba..
Aku berdiri dibawah guyuran mu..
Menikmati setetes demi setetes mu...
Mengadah melihatmu..
Walaupun aku merasakan sakit..
Tapi mengapa??
Mengapa saat kau turun
Jejek itu masih ada...
Aku masih berfikir...
Mungkin jejak itu hilang saat kau benar benar pergi...
Tapi..
Apa yang aku dapat...
Jejak itu masih ada..
Malah menambah...
Apa yang harus aku lakukan...
Menyalahkan mu?? Menyalahkan tetesan mu??...
Aku berfikir tidak akan menyalahkan mu ...
Ini soal aku berjalan...
Ini soal aku menikmati...
Ini soal aku menjalani...
Aku tak pernah membenci mu
Hujan...
Aku malah bersyukur kau itu ada..
Menikati tetesan mu..
Menikmati indah mu...
Walau harapan ku tak nyata...
Padang, 10-04-2018.
Oleh: berlinvm9
YOU ARE READING
Antologi Puisi: Challenge 115
KöltészetKumpulan puisi dari challenge menulis rutin setiap tanggal 1 dan 15. #Semangat Membangun Negeri Dengan Literasi#