Batu pijakan (lagi)
Kau tahu apa yang sedang kurasa?
Sebersit rasa yang tak pernah kuduga muncul tiba-tiba
Kala kau menyerukan kata yang tak pernah ku sangka
Hanya sebuah kata tapi menusuk jiwa
Seperti tidak puas kau menyakitiku dengan ucapanmu
Kau juga melakukan hal itu
Kau menggenggam tangannya kala kau masih denganku
Kau anggap apa diriku ini?
Ya...kau memang benar
Aku hanyalah batu pijakan
Kala dia hilang di angkasa
Kau merasa aku yang selalu ada
Entahlah harus ku apakan lagi
Hatiku sakit seolah teriris-iris
Namun retinaku tak mau mengeluarkan beningnya air
Hanya dadaku yang terasa tecabik oleh penghianatan kembali
oleh: Wiwin
YOU ARE READING
Antologi Puisi: Challenge 115
PoetryKumpulan puisi dari challenge menulis rutin setiap tanggal 1 dan 15. #Semangat Membangun Negeri Dengan Literasi#