Ketika senyum itu pudar
Memecah keheningan menjadi keping kehampaan
Melawan gelapnya dunia
Mengikis rasa untuk tetap tenangTongkat panjang yang menjadi penuntunnya
Bergerak tanpa peduli kekosongan
Hanya rasa dan jiwa yang menopangnya
Memberi benteng pertahanan dalam nalurinyaIngin rasanya tangan ini merengkuh
Menjadi jembatan pelindung laranya
Namun, bukan itu yang ia harapkan
Kepercayaan dan kehadiran yang selalu di sisinya
Mampu membuatnya merasa dijagaKarya: MenggyAlqibah
YOU ARE READING
Antologi Puisi: Challenge 115
PoetryKumpulan puisi dari challenge menulis rutin setiap tanggal 1 dan 15. #Semangat Membangun Negeri Dengan Literasi#