49. Mampukah?

78.7K 3.8K 34
                                    

Dua minggu terbaring lemah dirumah sakit. Kini kila sudah bisa menghirup udara segar tanpa mencium bau obat rumah sakit lagi.

Meskipun dia harus tetap menjaga agar tidak terlalu kelelahan. Zio dan zia bahkan sudah pulang sejak seminggu lalu. Walau harus sempat dirawat karna terlalu banyak memakan durian.

"Akhirnyaa bisa kembali bebas." pekiknya senang. Kennan yang melihat hanya geleng kepala. Istrinya kembali ceria merupakan suatu kebahagiaan baginya. Meski walau sakit mulut istrinya tidak akan henti mengomel atau bahkan menyiksa para abangnya itu.

Selama bukan kenan yang kena imbas mah dia seneng-seneng aja.

"sayang jangan lari deh kayak anak kecil aja kamu itu." tegur kennan saat kila berlari masuk ke dalam rumah.

Kila mendengus "biar sih mas. Aku seneng tau bisa bebas. Ternyata sakit itu gak enak loh. Lebih enak jadi dokter aja deh dari pada jadi pasien." kila merangkul lengan kennan menuju pintu rumahnya.

"WELCOME BACK HOME." pekik keluarga besar kila dan kennan. Mereka bahkan langsung meniup trompet dan zio, zia juga nando melemparkan taburan bunga. Sudah seperti menyambut pengantin baru.

Kila sempat terkejut hingga "Huaaaa kalian baik bangett ihh." pekiknya senang bahkan menghambur memeluk mereka satu persatu.

"selamat datang kembali sayang papa dan mama." ucap papa dimas dan mama nessa.

"hiks makasih mah pah, kila sayang kalian." dia langsung memeluk kedua orang tuanya itu.

Bahu kila ditepuk hingga dimelepaskan pelukannya pada mama dan papa.

"selamat datang mantu mami papi"

"makasih mami papi." kila memeluk mami dan papinya juga.

"cucu opa selamar datang kembali sayang. Jangan buat opa kawatir lagi ya cucu nakal." ucap opa menoel pipi kila.
Kila terkekeh lalu memeluk opa kesayangannya itu.

"kila sayang opa. Makasih udah kawatir sama kila opa walaupun kila nakal."

"selalu cantik. Kamu bidadari hati opa setelah oma dan mama kamu tentunya." kata opa mencium puncak kepala kila.

"Oh jadi salsa bukan bidadari opa nih." rujuk salsa membuat opa dan kila terkekeh geli. Opa merentangkan membawa salsa dalam pelukannya juga.

"uh kalian bidadari opa semua. Jangan pernah berfikir opa gak sayang kalian mengerti."

"aye aye captain." ucap mereka bersamaan. Membuat opa dan yang lain terkekeh geli.

"bundaa zio sama adek mau peluk juga." rengek zio. Kila terkekeh dan melepaskan pelukan pada opa lalu memeluk dua malaikat kecilnya itu.

"uluhuluh bunda kangen kalian sayang. Baik-baik dirumah kan selama bunda gak ada!"

"tentu bun. Bunda jangan kawatir soal itu." jawab zio percaya diri.

"gemes deh sama kalian." kila mencium pipi kedua anaknya itu.

"zia gak mau cium bunda balik nak?" tanya kila karna zia yang diam saja.

Zia menatap kila dan berkaca-kaca. Mereka semua yang melihat itu menatap sedih. Zia yang riang itu kini hilang.

"HUAAAAA BUNDAAAAA." teriaknya menangis kencang hingga kila mendekap erat putrinya itu.

"maafin bunda ya sayang. Bunda salah. Karna bunda zia gini. Maaf nak." ucap kila dengan air mata yang mulai mengalir.

Kennan mendekat pada mereka dan ikut memeluk keluarga kecilnya itu.

My Baby Twins (COMPLETED)Where stories live. Discover now