part 20

4.6K 450 34
                                    

Author pov.
Sore ini irene sedang berada di sebuah cafe bersama dengan kekasihnya, karena tadi bogum ingin sekali mengajak irene pergi.

Apakah bogum menjemput irene ?

Tentu saja tidak,

Mereka berangkat sendiri-sendiri dari rumah.

Setiap kali irene meminta bogum untuk mengantar atau menjemputnya, bogum pasti akan selalu berkata bahwa dia belum siap dan masih takut untuk bertemu dengan eomma irene.

Padahal sikapnya yang tidak gentle itu lah yang membuat eomma irene malah tidak menyukai bogum.

"Sayang, mau pesen apa ?" Tanya bogum dengan lembut.

"Terserah aja deh." Jawab irene

"Okay."

Walaupun irene sedang bersama dengan bogum tapi pikiran irene tidak tertuju pada bogum, karena akhir-akhir ini pikirannya hanya dipenuhi oleh satu orang.
Ya kalian pasti tau sendiri siapa orang yang selalu ada di otak irene.

"Cewenya bogum ini makin hari kok makin cantik aja sih ? Kalau kayak gini gimana aku bisa berpaling dari kamu."

Hal seperti ini lah yang membuat irene sangat sulit untuk meninggalkan bogum.

"Heis jangan gombal deh."

"Ga gombal sayang, itu emang kenyataannya." Bogum berucap dengan lembut sambil memegang kedua tangan irene yang sedang berada di hadapannya.

"Eh itu bukannya mobil geng gila ya ?"

Lalu irene mengikuti arah pandang bogum dan di luar cafe itu dia dapat melihat empat mobil mewah yang baru saja berhenti.

Ketika sang pemilik mobil-mobil sport mewah itu ke luar, irene dapat melihat seseorang yang akhir-akhir ini selalu berada di pikiran dan hatinya.
Tapi lebih tepatnya bukan hanya akhir-akhir ini karena sejak dulu pun nama orang itu tidak pernah bisa hilang dari pikiran dan hati irene.

Sebuah kesalahan karena cafe yang irene kunjungi saat ini adalah cafe yang biasa dikunjungi oleh para geng kimochi.

Dan yang perlu kalian tau bahwa pemilik mobil-mobil mewah itu tidak lain adalah geng kimochi. Mereka memang berniat untuk berkumpul bersama namun kali ini sinb tidak ikut karena dia harus menjemput sepupunya yang akan pindah ke korea.

"Eh bang bogel ?"
Moonbyul sebagai orang pertama yang melihat bogum akhirnya memutuskan untuk menyapa bogum tapi dia belum sadar kalau bogum bersama dengan irene karena posisi duduk irene membelakangi mereka.

"Hai byul." Bogum menjawab sapaan moonbyul.

"Oh irene unnie ?"
Setelah berjalan mendekati bogum akhirnya mereka tau bahwa orang yang sedang bersama dengan bogum itu adalah irene.

Lagi-lagi seulgi harus menahan rasa sesak di yang hinggap di dadanya ketika melihat irene dan bogum bersama.

"Mm.. h..hai." irene menyapa mereka berempat dengan gugup.

"Ya udah kami duluan ya, silahkan dinikmati kencannya." Pamit moonbyul lalu mereka memutuskan untuk nongkrong di lantai dua karena mereka tidak ingin seulgi berada di tempat yang sama dengan bogum dan irene.

"Si seulgi tumben banget cuma diem aja, padahal biasanya mulutnya ga bisa diem." Bogum merasa heran dengan perubahan sikap seulgi karena biasanya seulgi tidak pernah absen untuk mengajaknya beradu mulut.

Irene hanya diam saja dan tidak menanggapi perkataan bogum karena tidak mungkin dia berkata bahwa penyebab seulgi menjadi seperti itu adalah dirinya.



Life of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang