THE GAME

2.5K 335 225
                                    

'You have to learn the rules of the game, and then you have to play better than anyone else'—Albert Einstein.
.

.

.


Changkyun duduk tenang di kursi panjang yang tersedia di waiting room, menunggu giliran mereka tampil. Kelereng hitamnya yang terbalut lensa berwarna abu-abu sedari tadi sibuk menjelajahi ruangan, sekedar melihat aktivitas yang dilakukan anggota lain.

Hyunwon tertidur pulas di kursi panjang dengan paha Hoseok yang menjadi bantalnya. Sedang Hoseok menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi dengan kedua mata terpejam. Mungkin tertidur? Entah lah.

Kihyun yang sebelumnya sibuk berselca ria kini sibuk memilah foto mana yang akan ia upload di Twitter, sesekali menanyakan kepada Hyunwoo, meminta pendapatnya. Dan kata yang keluar dari mulut Hyunwoo adalah—'Semuanya bagus.'

Dan terakhir Minhyuk dan Jooheon, mereka berdualah yang paling berisik. Minhyuk yang bercerita dengan hebohnya dan Jooheon yang menatap antusias pada lawan bicaranya. Jooheon sesekali terbahak mendengar lelucon yang dilontarkan oleh Minhyuk, membuat lesung pipit di kedua pipi Jooheon tercetak jelas.

Changkyun mengela nafas panjang. Ia merasa terasingkan, padahal ini adalah bulan keempat terhitung setelah mereka debut. Namun sikap mereka padanya tetap sama, hanya akan 'terlihat' akrab jika kamera menyala.

Merasa bosan, Changkyun berniat untuk keluar ruangan, sekedar mencari kegiatan dari pada mati bosan di dalam.

Belum sempat telapak tangannya menyentuh pintu, sebuah suara menginterupsi.

"Kau mau kemana? Lima menit lagi kita harus sudah berada di belakang panggung! Jangan menambah pekerjaan manajer Hyung dengan mencarimu!"

Changkyun berbalik, berjalan menjauhi pintu dan kembali duduk di kursi yang tadi di tempatinya. Ia menunduk dalam, menggigit kuat bibir bawahnya guna meredam emosi. Perkataan tajam Jooheon sedikit banyak melukainya. Ayolah, ia bukan anak kecil yang akan tersesat saat di tempat asing.

Dan lagi, sesuatu dalam dirinya bereaksi tak wajar setiap melihat interaksi antara Jooheon dan Minhyuk—yang menurutnya berlebih. Changkyun tidak suka melihat Jooheon memberikan senyumnya kepada orang lain. Bukankah itu aneh?

"Lima menit lagi! Persiapkan diri kalian!"

Teriakan salah seorang kru di depan pintu membuyarkan lamunan Changkyun. Ia berdiri. Berjalan menghampiri cermin yang berada tak jauh darinya untuk sekedar melihat apakah pakaiannya kusut atau tidak, sekalian membiarkan anggota lain untuk pergi terlebih dahulu. Ia selalu berjalan di belakang, bagaimanapun keadaannya.

"Mengapa kau lambat sekali? Cepatlah sedikit!" titah Kihyun dengan nada sedikit meninggi.

Changkyun mempercepat laju tungkainya, mengikis jarak dengan yang lain agar tidak terlalu tertinggal di belakang. Changkyun benci jika Kihyun mulai mengomel, pemuda yang memiliki tinggi sama dengannya itu tidak akan berhenti mengomel sebelum Hyunwoo atau Hoseok menghentikannya.

***

Acara berjalan dengan lancar, dan kini dalam perjalanan pulang. Lelah yang menggerogoti mengundang kantuk lebih cepat datang, menyebabkan suasana di dalam Van yang mereka tempati begitu tenang. Hanya alunan halus dan senandung samar dari sang sopir yang mengisi perjalanan mereka.

Changkyun terbangun dari tidur singkatnya saat sebuah tepukan yang tidak bisa dikatakan halus mendarat di pundaknya.

"Bangun! Kau menghalangi jalan!" Changkyun hampir terjungkal saat Hyungwon mendorongnya sedikit keras. Ya, orang yang membangunkan Changkyun tadi adalah Hyungwon.

IGNORED [JOOKYUN] COMPLETE  ✔✔Where stories live. Discover now