NIGHTMARE

3K 332 120
                                    


'It's hard to wake up from a nightmare if you aren't even asleep'—J.S

.

.

.

WARN!! BAGI YANG SEDANG MENJALANKAN IBADAH PUASA SILAHKAN BACA SETELAH BUKA PUASA!

R18+ AREA!

.

  sorry, but SATAN is my middle name 😈   

.

.

Changkyun lebih senang jika Jooheon atau Minhyuk mengabaikannya seperti yang lain, ia lebih senang saat mereka menganggapnya sebagai eksistensi yang tak terlihat—karena ia bisa lebih leluasa melakukan semua hal yang ia inginkan tanpa harus memedulikan cemoohan atau sindiran pedas dari keduanya. Ia tidak perlu menahan diri untuk tidak membalas perkataan atau perbuatan yang sering kali keterlaluan. Tapi, bukankah Changkyun memang selalu diperlakukan demikian?

'Pencuri!'

'Tukang suap!'

Bahkan umpatan 'mati' kini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Changkyun. Memilih untuk menebalkan telinga. Ia lelah, lelah berdebat dengan orang yang sama sekali tidak ingin mendengar pembelaannya, lelah mengubah jika apa yang selama ini mereka pikirkan tidaklah benar.

Tapi pembenci akan tetap membenci sebaik apapun dirimu, bukan?

Jadi, untuk apa Changkyun menghabiskan waktu dan tenaga untuk meyakinkan mereka yang membencinya untuk mempercayainya?

Changkyun mengeratkan jemarinya pada pinggiran luar mug berisi susu coklat yang tinggal setengah, berusaha mencari kehangatan yang nyatanya telah hilang termakan dinginnya udara malam. Tangannya sesekali membenarkan letak selimut tipis yang selalu melorot saat angin berembus agar tetap pada posisinya. Membebaskan pandangannya jauh ke depan, menatap kerlip lampu dengan warna hampir sama hingga ke ujung. Mengamati padat jalanan di kota yang terlihat seperti tak pernah tidur.

Akhir-akhir ini, ada kegiatan baru yang menurut Changkyun menyenangkan. Duduk di atap apartemen dormnya ditemani segelas susu coklat panas dan selimut tipis. Ini lebih menenangkan dari pada ia duduk di ruang sempit dengan komputer menyala tanpa melakukan apa-apa. Setidaknya, berada di sini tidak membuat minus dimatanya semakin memburuk. Akan sedikit sulit mencari lensa kontak jika memang itu benar terjadi.

Ia mengeratkan pelukan pada lututnya, kepulan asap tipis keluar dari celah bibirnya. Ini bulan September dan sebentar lagi ia akan kembali bertemu dengan musim dingin, menjadi tanda jika satu tahun sudah ia tinggal bersama mereka, tepat pada Desember nanti. Musim dingin terburuk dalam hidupnya.

Mungkin semua orang menyukai musim dingin, tapi Changkyun tidak. Ia benci tanah berwarna putih dan udara tak bersahabat yang mengharuskannya memakai jaket tebal. Juga berbagai perayaan keluarga—yang nyatanya tak pernah lagi ia dapatkan. Perayaan malam Natal dan pergantian tahun yang dilakukan seorang diri bukankah terdengar menyedihkan? Dan hal menyedihkan itu sudah ia lewati beberapa tahun terakhir.

Disudut hati kecilnya, Changkyun berharap jika Natal tahun ini akan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Ia telah debut, dan tak menutup kemungkinan perusahaan akan melakukan perayaan Natal bersama—

"Masih tiga bulan lagi. Kau terlalu cepat, Changkyun-ah." gumam Changkyun pada dirinya sendiri.

Ia menyeruput habis susu coklat yang tersisa, beranjak perlahan karena angin malam yang mulai tak bersahabat. Ia tidak ingin sakit dan berakhir dengan mengacaukan jadwal mereka. Esok akan menjadi hari paling sibuk.

IGNORED [JOOKYUN] COMPLETE  ✔✔Where stories live. Discover now