HE'S THE BEST LIAR [Special Chap]

2.7K 268 31
                                    

'No man has a good enough memory to be a successful liar.' -- Abraham Lincoln

.

.

.

Suasana cafetaria rumah sakit tidak terlalu ramai. Dua orang lelaki dengan postur tubuh berbeda duduk dalam keheningan. Lelaki yang lebih kecil terlihat berpikir sembari memainkan kaleng kopi hangat yang mulai mendingin.

"Aku merasa ini seperti mimpi." Kihyun, lelaki berpostur lebih kecil itu membuka suara, menarik atensi lelaki berwajah datar di hadapannya.

Hyunwoo tidak memberikan pergerakan berarti, hanya saja tatapan yang tadinya tertuju pada pasta dingin dihadapannya kini beralih sepenuhnya pada Kihyun.

"Aku berharap untuk segera bangun... jika memang ini mimpi." Hyunwoo tersenyum hambar, melahap satu bulatan penuh pasta pada garpunya. Makanan yang biasanya nikmat kini terasa tawar.

Kihyun membanting kaleng kopinya pelan. "Katakan padaku jika semua akan baik-baik saja, Hyung."

Kihyun melempar tatapan iba. Kedua obsidian berbalut lensa coklat itu memerah.

"Aku ingin sekali mengatakannya, tapi kenyataan berkata lain. Jangan menangis."

Keduanya terdiam. Tidak ada lagi yang berbicara. Hyunwoo kembali melanjutkan acaranya makannya dengan tidak berselera, sedang Kihyun menatap tanpa minat kaleng kopi yang sudah mendingin sempurna sembari menahan tangisnya.

"Apa benar-benar tidak ada kesempatan?" Gumam Kihyun.

"Sepertinya tidak. Karena nyatanya ia tidak memberikannya untuk siapapun."

Kihyun dan Hyunwoo mendongak cepat, mendapati seorang lelaki ber jas dokter yang memiliki wajah mirip dengan Changkyun tengah berdiri dengan nampan makanan di tangannya.

"Boleh aku bergabung?"

Seperti dikomando, keduanya mengangguk secara bersamaan.

"Apa kalian mengkhawatirkan mendiang adikku?" Tanya lelaki itu dengan santai begitu ia mendaratkan pantatnya di kursi kosong.

"Kami minta maaf karena tidak mengetahui hal ini." Hyunwoo membungkuk dalam duduknya.

Lelaki bernama Sanghyun itu tersenyum. "Tidak perlu meminta maaf, adikku memang seperti itu." ujarnya tanpa menatap Kihyun ataupun Hyunwoo. Ia sibuk mencampur nasi dengan lauk dipiringnya.

"Dongyeo menceritakan semuanya padaku tadi. Kau tau, aku hampir saja membunuhnya karena itu."

"Dongyeo?" Beo Kihyun. Lelaki bertubuh mungil itu melempar tatapan tak mengerti.

"Song Dongyeo. Orang yang kalian kenal dengan dokter Song."

"Ah... Baiklah."

"Apa kalian tidak penasaran dengan apa yang dikatakan Dongyeo? Cerita tentang adikku semasa masih hidup?"

Puggung keduanya menegak, seperti anak kucing yang menunggu majikannya memberi makan.

"Sepertinya kalian tertarik, baiklah. Jadi..."



FLASHBACK

"Ayolah, jangan menawar terlalu murah. Itu barang langka asal kau tahu!"

"..."

"Baiklah, aku setuju. Kirimkan uangnya dan aku akan mengirim barangnya padamu."

"..."

IGNORED [JOOKYUN] COMPLETE  ✔✔Where stories live. Discover now