[9] TERJEBAK

94 16 0
                                    

Sebelum baca yuk mari di Vote dulu!



"Syukurlah.. Lain kali kau harus berhati-hati! Aku tidak ingin kau sakit lagi! Mengerti?"

Ya, aku tidak akan bisa melupakan kalimat itu. Kalimat yang sukses membuat jantungku berdegup kencang bahkan hingga saat ini. Baiklah, aku akui sekarang aku telah jatuh cinta dengan Luhan. Tapi, apakah Luhan juga memiliki perasaan yang sama denganku?

Atau jangan-jangan sikapnya yang sangat ramah dan peduli kepadaku selama ini tidak lebih dari sikap seorang idola kepada penggemarnya? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu. Yang pasti, aku tidak akan berharap lebih kepadanya. Karena aku tahu, sesuatu yang berlebihan akan menyakitkan pada akhirnya.

"HYENA-YA!!" Seseorang menepuk bahuku cukup keras yang membuatku seketika tersadar dari lamunanku.

"Wa-wae?" Ucapku dengan refleks. Yein mengernyit bingung melihatku.

"Kau yang kenapa? Aku daritadi memanggilmu tapi kau hanya diam! Kau memikirkan sesuatu?" Tanya Yein. Aku meneguk salivaku susah payah.

"Uhm-- aku hanya---" Aku benar-benar bingung harus menjawab apa. Aku mengedarkan pandanganku berusaha mencari objek yang bisa menjadi alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan Yein.

"Ah--aku hanya bingung! Bingung bagaimana cara-- memahami materi dari Jenny saem! Ah-iya!!" Ucapku lalu tertawa garing. Ekspresi Yein masih sama. Ia menyipitkan matanya menatapku. Oke, kurasa dia tidak yakin dengan alasanku. Dia sama sekali tidak merespon jawabanku.

"Yein-ah! Maukah kau mengajariku memainkan biola? Aku benar-benar suka alat musik itu namun sayangnya aku tidak tahu cara memainkannya! Mau yah? Yah yah yah?" Aku mengatupkan kedua tanganku didepan dada. Kalau boleh jujur, sebenarnya itu hanya sebuah pengalihan topik. Yein mengangkat biola miliknya.

"Tentu saja, chingu!" Ucapnya lalu mulai menjelaskan bagaimana cara memainkan alat musik biola. Huh syukurlah aku berhasil mengalihkan topik.

Bel pulang akhirnya berbunyi. Akhirnya yang kutunggu-tunggu!

"Well, untuk hari ini cukup! Jangan lupa pelajari cara memainkan alat musik pilihan kalian!" Ucap Jenny saem lalu membereskan buku-bukunya kemudian berjalan meninggalkan kelas.

"Sudahlah Hyena, kau tidak perlu menggunakan sepeda ke sekolah! Kau bisa pergi dan pulang bersamaku!" Ucap Yein setelah mobil jemputannya tiba didepan gerbang Kwan Seung.

"Kau memang sahabatku yang terbaik! Tapi, kurasa aku sudah terlanjur nyaman menggunakan sepeda! Mianhae.." Aku menangkup wajah Yein yang sudah cemberut itu.

"Geurae" jawabnya singkat. Lalu tersenyum kepadaku. Yein pun masuk kedalam mobilnya lalu pulang.

Aku berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepedaku.

"Aigo..." Aku menepuk jidatku mengingat ponselku yang tertinggal didalam laci. Ah! Aku sangat ceroboh! Untung saja aku mengingatnya saat masih berada dilingkungan sekolah. Aku pun kembali menuju kelasku.

Ah! Syukurlah ponselku masih disana. Setelah mengambilnya aku pun berjalan menuju parkiran. Saat masih melewati koridor sekolah, langkahku terhenti setelah indera pendengaranku menangkap suara dari dalam ruangan musik. Seseorang kedengarannya sedang memainkan piano. Entah kenapa hatiku terasa tenang mendengarkannya. Ada sedikit rasa penasaran dibenakku. Aku pun melangkah perlahan memasuki ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat musik itu.

DAMN! I've Fall In Love ( Park Chanyeol )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang