Arkano Alfarezi Prasaja

109K 5.9K 123
                                    

Kejuaraan Olimpiade Matematika menjadi topik terhangat di kalangan siswa maupun siswi SMA Nuri

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kejuaraan Olimpiade Matematika menjadi topik terhangat di kalangan siswa maupun siswi SMA Nuri. Apalagi, sang tokoh yang memenangkan olimpiade tersebut.

Arkano Alfarezi Prasaja. Biasa dipanggil Arka. Anak kelas sepuluh MIPA 2 yang dikagumi oleh siswi-siswi di SMA Nuri. Ia dikagumi tidak hanya karena bakatnya dalam bidang hitung menghitung saja, tetapi juga karena ketampanannya. Selain itu, Arka juga memiliki postur badan yang tinggi. Bentuk badan yang tidak gemuk, tetapi juga tidak kurus. Bisa dikatakan ideal untuk seorang laki-laki berumur 17 tahun itu.

Mungkin di sisi itu Arka terlihat perfect. Namun, jika sudah mengenal Arka lebih dalam lagi akan banyak ditemui kekurangan yang dimiliki laki-laki itu. Sebagian guru menyayangkan Arka karena Arka termasuk anak yang sering mendapatkan nilai sikap yang kurang baik. Walaupun Arka pintar dalam pelajaran matematika, anehnya terkadang ia mendapat peringkat sepuluh sampai tiga dari bawah, berangkat ke sekolah lima menit sebelum bel berbunyi, bahkan terkadang terlambat. Tak ayal, hal itu membuat para guru di SMA Nuri menjadi geregetan sendiri.

Namun, Arka masih betah pada posisi peringkat sepuluh sampai tiga dari bawah itu. Katanya, ia tidak ingin memamerkan kepintarannya yang overdosis dengan cara menjadi si peringkat satu. Baginya, menjadi si juara penemu nilai X dan Y saja sudah cukup.

Ia bangga jika namanya sudah dipanggil oleh kepala sekolah untuk maju ke depan lapangan. Di hadapan para peserta upacara yang menatapnya terkagum-kagum.

Seperti sekarang ini. Ia tengah berfoto bersama Pak Wahid, sang kepala sekolah sembari membawa pialanya. Senyum manis tersungging di wajahnya. Membuat para siswi memekik tertahan merasa gemas karena ketampannnya itu. Setelah berfoto bersama, Arka menyalami tangan Pak Wahid. Pak Wahid berdecak.

"Kalau bukan kamu yang membaenggakan dan mengharumkan nama baik sekolah, sudah dari dulu Bapak keluarkan kamu dari sekolah karena kenakalanmu itu," ucap Pak Wahid menepuk bahu Arka.

Arka hanya tersenyum. Ya begitulah... Ia sudah terbiasa dimanfaatkan oleh pihak sekolah.

***

***

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Mantan Rasa Pacar [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя