Zea Amanda Azalia

10.8K 506 24
                                    

👻👻👻

Memang antara manusia dengan yang gaib memiliki batasan alam masing-masing. Mereka bisa melihat kita, namun mayoritas dari kita tidak bisa melihat mereka. Dan bagi seorang gadis yang suka mengenakan topi di kepalanya, berteman dengan makhluk gaib rasanya menyenangkan.

Aneh memang.

Jangan anggap remeh segala sesuatu yang tak terlihat. Meski dua dunia terpisahkan pada pembatas, tak pelak hidup manusia akan teracam jika ada dendam terselubung dari mereka. Terlebih ketika kita yang sengaja memanggil.

"ZEA AMANDA AZALIA!"

"Oit?!"

Ya, dia adalah Zea. Cewek aneh yang kini sedang jadi pusat perhatian teman-temannya. Bu Oni, menegurnya karena sedari tadi tidak bisa diam bahkan bicara sendiri sementara dia duduk pada barisan paling depan, berhadapan langsung dengan meja guru.

"Tuh kan, gue udah negur lo gak mau denger!" bisik teman sebangku Zea sekaligus sahabatnya, namanya Zifa.

Zea membenarkan letak topinya lalu memandang Bu Oni dengan cengir kuda. "Iya, Ibuku sayang? Ada apa?" tanyanya sok manis.

"Saya lagi menjelaskan! Apa kamu bisa diam?!"

"Ya gak bisa lah, Bu. Orang dia sukanya ngomong sama setan!" sindir seorang siswi.

Zea mendelik tajam padanya, hingga siswi itu merasa ketakutan. Karena bisa saja Zea menyuruh teman alam sebelahnya untuk merasuki siswi tersebut sekarang juga atau mungkin membunuhnya.

"Ibu tau kamu anak indigo, tapi apa bisa kamu diam dulu?"

"Temen tak kasat matanya kali Bu, yang usil!" bela Zola, sahabat Zea yang paling bobrok duduk di barisan kedua, belakang Zea bersama siswi lain yang terlihat seperti kutu buku.

Zea menggaruk tengkuknya. "Maaf Bu, iya bener dianya usil, ganjen, suka niup telinga saya. Kasian emang setannya jomblo!" ejek Zea seraya mendelik pada teman tak terlihatnya yang berdiri di sampingnya. Sang teman malah memeletkan lidah.

Seketika seisi kelas tertawa, kecuali Zifa dan Zola. Mereka tertawa pasti mengejek Zea, dan sahabatnya tidak suka itu.

"Cewek aneh!"

"Orang gila!"

"Stress!"

"Ga jelas!"

Zea hanya perlu tutup telinga kemudian meminta teman tak kasat matanya itu untuk diam dulu. Dan pelajaran kembali berlangsung dengan baik.

"Lo beneran bisa liat hantu, Ze ?" bisik Zifa ke Zea.

Zea yang sedang merapikan buku-bukunya mengangguk mantap. "Lo kenapa, sih ? Dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas ini, lo masih gak percaya ?"

"Ya kan gue gak pernah ngeliat mereka, jadi gimana mau percaya ?"

Zea memutar bola matanya malas. "Watdah ? Gak semua di dunia ini harus bisa lo lihat, lo dengar, lo raba, dan lo ketahui."

Zifa mengetuk-ngetuk dagunya. "Trus, lo merasa B aja gitu liat mereka ?"

Zea mengangkat bahunya. "Tergantung. Kalau dia nampakin wujudnya dalam bentuk yang indah, tampan, atau cantik sih gue B aja. Tapi kalau ya .... You know lah, gue pasti bakal menyumpah habis-habisan!"

ZIEL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang