8. Acht

3.1K 265 37
                                    

"Tak usah terlalu naif untuk lari meninggalkan segala rahasia yang tersembunyi di balik semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak usah terlalu naif untuk lari meninggalkan segala rahasia yang tersembunyi di balik semesta. Jika teka-teki menunjukku memecahkannya, kenapa tidak ?"

~Azzam~

👻👻👻

Malam telah tiba begitu saja tanpa terasa akan rotasinya. Tentang senja yang teramat indah dilewatkan, begitu singkat menampakkan ukiran menakjubkannya yang perlahan memudar tergantikan oleh sang kegelapan bertabur bintang bersama rembulan.

Tiga Z yang telah menjalin persahabatan kurang lebih tiga tahun baru saja keluar dari mall dengan tas tenteng di genggaman masing-masing.

"Ahh ... malam paling bahagia gue!" ujar Zola sambil merentangkan tangannya.

Zea yang sedang menyumpal mulutnya dengan permen lantas menganggguk setuju. "Makasih loh, Zif. Sering-sering ultah, deh! Kalo perlu tiap jam!"

"Semerdeka kalian aja. Em, btw kalian udah pada mau pulang ?"

"Emang ada tujuan lain lagi ?"

"GUE TAU!" seru Zola semangat.

"Apa ?"

"Gue liat di sg nya Mike tadi, dia kayak persiapan buat tanding basket gitu. Gue suka basket, udah jarang nonton pertandingan kek gitu. Kita ke sana, yuk ?"

Tanpa diduga, Zea bersedekap dada, berjalan mendekati Zola dengan tatapan menginterogasi. Zola yang merasakan ada hal aneh, sontak berjalan mundur.

"Eh, lo kenapa ? Jangan karena ditolak Azzam lo mau jatuh cinta sama gue, ya!"

Zea tersenyum miring. "Sayang...."

"ZEA!"

Zola bersungut sebal, sementara yang diteriaki malah tertawa terbahak-bahak. "Udah ketebak, sih. Lo suka sama Mike, ya ?"

"Kata siapa ?!"

"Uwuuuu! Gue tau itu. Pantes Mike bilang waktu itu kalau dia suka sama cewek yang lebih bobrok dari dia. Ternyata beneran lo."

Zola berdecih, mengibaskan tangannya di udara sambil menggelengkan kepala. "Kenapa harus ada manusia terbego kayak lo ?"

"Kenapa gue ?"

"Mike bukan suka sama gue, tapi lo!"

"Lo kenapa, sih ?" Zea mengerutkan keningnya bingung.

"Bener, ya ? Perasaan suka dan cinta yang berlebihan bakal bikin bego sama buta ? Setia itu boleh, tapi kalau lo nunggu yang jelas-jelas gak pernah nganggap lo ada, ngapain ?"

"Udah deh! Serius itu bukan tipe lo. Otak gue lagi mumet buat mikir. Kita senang-senang aja, oke ?" Zea mengedipkan satu matanya membuat Zola bergidik ngeri.

ZIEL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang