20. Twintig

3K 275 32
                                    

"Bersembunyi di balik topeng malaikat padahal kau pernah di posisi iblis menjijikkan yang lepas tanggung jawab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bersembunyi di balik topeng malaikat padahal kau pernah di posisi iblis menjijikkan yang lepas tanggung jawab. Kau tak lebih dari seorang pecundang."

~Azzam~

👻👻👻


Malam nan kelabu tanpa gemerlap bintang satupun telah datang menyingsing senja. Gadis bersurai panjang yang nampak kusut dan diikat asal kini terbangun dari tidurnya. Dalam pencahayaan remang-remang, keningnya mengerut bingung. Berapa lama dia tertidur di perpustakaan sampai malam begini? Tak ada yang membangunkannya, kah? Bahkan dalam keadaan masih mengenakan seragam sekolah.

Zea ingat, dia baru masuk sekolah setelah berbenah dari rumah dan tidur di kamar kosong tempat tinggal Mike. Mike bilang, Zea aman bersamanya daripada sendirian dalam rumah yang sebenarnya tak layak untuk disebut rumah. Semenjak pengusiran Goto, mamanya pun tidak terlihat batang hidungnya entah ke mana. Zea sendiri memutuskan untuk tidak ambil pusing dengan melaporkan adanya orang hilang ke kantor polisi, atau berusaha menghubungi yang pada akhirnya hanya disahut oleh operator.

Memangnya kenapa? Zea sudah lelah bersabar menghadapi wanita gila yang berkedok ibu itu.

Yang membuat Zea dilanda rasa takut sekarang adalah ini. Kalau tidak salah tadi masih siang, dia berada di perpustakaan karena mendapat tugas-tugas tambahan dari beberapa guru pengajar. Dia sudah kelas 12, dan banyak tertinggal pelajaran. Mau tidak mau dia menuruti perintah guru-guru tersebut dan sesekali merangkum materi yang menurutnya penting, meski dia belum paham sebenarnya.

Ketika Zea ingin mengutarakan tanya, dia terkejut mulutnya tak bisa bicara. Matanya membelalak, bangkit dari duduknya dan memandang ke sekitar. Barulah dia sadar, bahwa ini bukan perpustakaan sekolahnya, melainkan perpustakaan zaman dulu pada sekolah yang pernah ia datangi di mimpi sebelumnya.

"Lepaskan!"

"Tolong lepaskan!"

Meski tahu dirinya tak mungkin terlihat, Zea memilih untuk bersembunyi di balik sebuah rak.

"Sampai kapanpun, kamu akan tetap menjadi pelayan pengikut-pengikutku!" Jack berseru lancang, hingga membuat Manda gemetar.

"Tolong lepasin saya! Saya salah apa sampai Bapak tega melakukan ini?" Manda menangis.

"Aku benci orang sok baik macam kamu!" Jack tertawa mengejek. "Nanda sudah membayarku mahal-mahal agar kamu tidak bisa menikah dengan Bram bedebah itu. Jadi, aku harus melakukan sesuatu agar kalian tidak bisa bersama. Ah, ini menyenangkan. Tapi menyiksa hidup Bram rasanya juga tak boleh dilewatkan, kan?"

Zea yang mendengar itu lantas menutup mulutnya karena keterkejutan luar biasa. Seolah menerima dentuman hebat menghantam kepalanya, Zea jatuh berlutut. Menutup matanya, memegangi kepalanya yang terasa berat. Ini adalah mimpi buruknya yang pernah dia alami dua tahun lalu sebelum adanya sebuah perjanjian.

ZIEL [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang