40. Ciaa

54.6K 5K 1.6K
                                    

"Hyerin, Hyerin buka! Hyerin jangan kayak gini!" Hyena mencoba memukul pintu gudang sembari mencengkram perutnya yang mulai sakit.

"LO PANTES MATI HYEN! LO PANTES NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN HIKS!"

Hyerin berteriak dari arah luar membuat Hyena mendudukkan dirinya dan bersandar di pintu.

"Lo udah ambil milik gue! Lo sama mama lo udah ambil mama kandung gue hiks!"

Hyena menggigit bibir bawahnya merasakan sesak saat mendengar perkataan Hyerin.

"Lo hiks juga udah ambil orang yang gue sayang! Gak seharusnya jalang macem lo bersanding sama Daniel. Gue! Gue yang harusnya jadi istri Daniel, arghh!"

Hyerin menendang pintu gudang membuat Hyena memejamkan matanya.

"Hyerin gue mohon hiks jangan kayak gini." Kata Hyena lirih.

"LO UDAH AMBIL SEMUA KEBAHAGIAAN GUE! LO RUSAK RENCANA YANG UDAH GUE BUAT! LO PANTES MATI!" Kata Hyerin lalu beranjak pergi meninggalkan Hyena yang meraung kesakitan.

"Hyerin hiks, bukain pintunya. Perut gue sakit. Rin, awhh." Hyena memegangi perutnya yang entah kenapa rasanya semakin sakit.

Hyena berusaha menggapai tumpukan meja agar dirinya berdiri. Tapi naas, meja itu malah ambruk dan menimpa kaki maupun perutnya.

"Ahh hiks sakit." Hyena merasakan sesuatu yang membanjiri bagian bawahnya.

"Huekkk darah! Huekkk!"

---

"Oke, rapat kali ini sampai-"

"PAK!" Hyerin mengangkat tangannya membuat Daniel menatapnya tajam.

"Proyek minggu depan juga harus kita bahas pada pertemuan kali ini. Karena ini hari terakhir saya, jadi saya akan memberikan pekerjaan semaksimal mungkin."

Daniel mengernyit mendengar perkataan Hyerin yang tidak biasa. Tapi setelah itu dia mengangguk dan tetap melanjutkan rapat.

Daniel mengecek jam tangannya. Senyumannya mengembang mengingat sebentar lagi akan bertemu Hyena.

---

Hyena memejamkan matanya sembari bersandar pada pintu gudang. Sesekali tangannya mengetuk berusaha meminta pertolongan.

Bodohnya tadi, Hyena tidak membawa ponselnya. Kali ini kesialan tengah menimpanya.

Hyena meringkuk setelah melihat banyak tikus, kecoak dan kelabang ingin mendekatinya.

"Mama, Hyena takut hiks."

Hyena terisak.

"Bang Jahe, Minhyun, Daniel, Baek, tolongin gue."

Hyena semakin merapatkan badannya ketika hawa dingin menyerangnya.

"Papa mama, Hyena takut. Hyena takut. Hyena takut."

Hyena memandang langit-langit gudang yang sudah dipenuhi jaring laba-laba.

"Apa Hyena bakalan mati disini? Apa Hyena gak bisa lihat mama papa lagi? Apa Hyena gak bisa bercanda sama temen-temen Hyena lagi?"

Hyena meringis saat perutnya kembali sakit. Dia mengelusnya pelan seakan mengerti apa yang baru dia alami.

Hyena memejamkan matanya saat dadanya mulai sesak. Pandangannya juga sedikit kabur.

"HYENA! HYENA KAMU DIMANA!? HYENA JAWAB!"

Hyena mengerutkan dahinya saat mendengar suara.

"Pasti mama lagi halusinasi, iya kan nak? Gak mungkin itu suara papa kamu." Kata Hyena sambil mengelus perutnya.

[1] Possessive Husband KDN✔Where stories live. Discover now